Beberapa tahun terakhir, cryptoasset (aset
kripto) menjadi trend dalam dunia investasi dan keuangan. Salah satu yang menjadi bahan perbincangan
utama adalah cryptocoin atau koin kripto yang diluncurkan oleh artis. Banyak public figure yang
notabene merupakan artis-artis Hollywood yang turut serta dalam euforia ini. Bahkan
di luar negeri, beberapa walikota juga menggunakan kripto aset dalam pembayaran
gaji dan investasi. Pun di Indonesia, masyarakat mulai banyak yang
menjadikannya sebagai salah satu instrumen investasi. Sederet artis dan juga anak salah seorang
pemuka agama turut dalam gegap gempita aset kripto ini.
Menurut Peraturan Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset)
di Bursa Berjangka, aset kripto adalah komoditi tidak berwujud yang berbentuk
digital, menggunakan kriptografi, jaringan informasi teknologi, dan buku besar
yang terdistribusi untuk mengatur penciptaan unit baru, memverifikasi transaksi
dan mengamankan transaksi tanpa campur tangan pihak lain.
Dilansir dari the Washington Post, cryptocurrency
sebagian besar hanya didefinisikan sebagai mata uang digital yang beroperasi di
luar pemerintahan dan kontrol perbankan tradisional dengan menggunakan buku
besar publik yang dikenal sebagai blockchain. Bitcoin merupakan contoh paling awal dari cryptocurrency
yang ditemukan pada tahun 2008 yang muncul karena adanya keraguan terhadap
institusi perbankan. Pada saat itu, terjadi
krisis keuangan di Amerika Serikat yang diakibatkan oleh kredit perumahan yang menyebabkan
tumbangnya salah satu bank tertua di negeri Paman Sam. Krisis tersebut akhirnya berimbas ke seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Namun karena
fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, Indonesia dapat terhindar dari krisis
tahun 2008.
Masyarakat awam harus waspada dengan maraknya
fenomena ini dan tidak dibutakan hanya karena ngefans atau menjadi
pengagum salah satu artis. Ketika artis
tersebut meluncurkan koin kripto, sebagai fans sebaiknya tidak langsung ikut
membeli, apalagi dengan jumlah besar.
Sebagaimana investasi lain, kita harus mempelajari terlebih dahulu seluk
beluk instrumen investasi yang akan kita beli atau learn before you earn
menurut Prof. Rhenald Kasali. Dengan mempelajari
instrumen investasi yang akan kita pilih, kita akan mengetahui konsep dan
risiko investasi sehingga dapat terhindar dari kerugian, penipuan atau hal
ilegal lain.
Selalu ingat prinsip-prinsip dasar dalam
melakukan investasi, yakni hanya berinvestasi dengan ‘uang dingin’ alias dana
yang memang tidak akan digunakan dalam waktu dekat karena dana untuk kebutuhan
utama dan dana darurat sudah terpenuhi. Hal
ini sangat penting karena kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana nilai
investasi kita di masa yang akan datang, apakah terus untung atau malah
merugi. Jangan sampai dana untuk
kebutuhan utama atau dana darurat tergerus oleh investasi yang merugi karena
sangat berbahaya bagi kehidupan sehari-hari.
Prinsip lain yang sangat penting adalah “do
not put all your eggs in one basket” atau ‘jangan taruh seluruh telur dalam
satu keranjang”. Ini berarti kita harus
melakukan diversifikasi investasi atau melakukan investasi dalam berbagai
bentuk dan jenis sesuai profil risiko dan kemampuan keuangan kita. Investasi tidak hanya dilakukan di satu jenis
saja, karena jika terjadi kerugian di investasi tersebut, maka kita akan
mengalami kerugian yang besar.
Jika masih tertarik untuk berinvestasi pada
aset kripto, sesuai Siaran Pers Bappebti pada bulan Februari yang lalu, masyarakat
harus memastikan bahwa jenis aset kripto tersebut telah ditetapkan secara legal
oleh Bappebti dan diperdagangkan pada calon pedagang fisik aset kripto yang memiliki
tanda daftar pada Bappebti. Selanjutnya
apabila investasi dilakukan pada aset kripto yang terdaftar di luar Indonesia,
maka masyarakat tetap harus mengedepankan prinsip kehati-hatian karena sifat
investasi yang high risk high return.
Penulis : Retno, Foto : jawapos.com
Artikel ini telah dimuat pada harian Pontianak Post edisi 9 Maret 2022