Singaraja - Ada yang istimewa dalam pelaksanaan rekonsiliasi Barang Milik Negara (BMN) semester I tahun 2015 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja pada 1 s.d. 10 Juli 2015. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan, inilah pertama kalinya satuan kerja (satker) melakukan rekonsiliasi BMN dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN). Bahkan tidak sedikit yang sudah bisa melakukan rekonsiliasi secara mandiri dengan SIMAN, sehingga petugas satker datang ke KPKNL hanya dengan membawa Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) untuk ditandatangani KPKNL Singaraja selaku pihak Pengelola Barang. Dengan demikian, tugas KPKNL menjadi lebih ringan dan satkerpun tidak perlu berkejar-kejaran dengan jadwal rekonsiliasi.

Ada pepatah yang mengatakan “Sedia payung sebelum hujan”. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) KPKNL Singaraja telah bersiap jauh sebelumnya agar satker dapat melakukan rekonsiliasi mandiri dengan SIMAN. Mulai dari beberapa hari sebelumnya, bimbingan teknis SIMAN telah dilaksanakan selama empat hari berturut-turut di KPKNL Singaraja dan satu hari di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Amlapura. Kala itu, Dodik Heru Nugroho selaku Kepala Seksi PKN KPKNL Singaraja meyakinkan minimal setiap perwakilan satker telah di-install serta melakukan registrasi pada SIMAN, dan seluk-beluk SIMAN juga diharapkan dapat dikuasai. Demi memperlancar proses rekonsiliasi, seperti pada periode sebelumnya, rekonsiliasi dilaksanakan di dua tempat berbeda, yaitu KPKNL Singaraja yang diperuntukkan bagi satker wilayah Jembrana dan Buleleng, sedangkan KPPN Amlapura diperuntukkan bagi satker wilayah Karangasem dan Bangli. Undangan rekonsiliasi menginformasikan waktu dan tempat pelaksanaan rekonsiliasi sebagaimana jadwal yang telah dibagikan serta berkas-berkas yang harus dibawa.

SIMAN dikembangkan berkaitan dengan kebutuhan akan database dan aplikasi kekayaan negara yang dapat mendukung proses pengelolaan BMN yang lebih cepat, efisien, dan akurat dengan sistem online. Kebutuhan tools monitoring pengelolaan BMN yang real time dan dapat diakses oleh Pengguna Barang dan Pengelola Barang. Kebutuhan integrasi aplikasi terkait manajemen aset negara serta sebagai tindak lanjut transformasi kelembagaan dalam rangka digitalisasi aset negara. Sejak pertama kali SIMAN diluncurkan pada tahun 2014, penyempurnaan aplikasi ini terus dilakukan demi menghasilkan Laporan BMN (LBMN) yang akurat. Dibandingkan dengan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi (SIMAK) BMN sebelumnya, fitur SIMAN memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Aplikasi desktop dan database terpusat pada internet. 2. Dapat diakses oleh Pengguna Barang maupun Pengelola Barang. 3.Data aset yang ada pada SIMAK BMN meliputi pencatatan perolehan, mutasi, penghapusan yang kini dilengkapi dengan riwayat aset, foto, dan dokumen aset. 4.Fungsi SIMAN yaitu mendukung pengelolaan BMN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor  27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

“Data yang ditampilkan pada SIMAN sangat akurat dan sangat membantu dalam mendukung proses pengelolaan BMN,“ ungkap seorang operator SIMAN dari satker Badan Pusat Statistik (BPS) Jembrana. Meski server sempat jeblok akibat antusiasme luar biasa dari seluruh KPKNL dan satker seluruh Indonesia dalam rekonsiliasi BMN menggunakan SIMAN, namun hal ini dapat diantisipasi dengan meng-upload data pada pagi hari maupun ketika malam hari oleh tim rekonsiliasi KPKNL Singaraja. Modul Kekayaan Negara tetap digunakan untuk mem-back up  SIMAN pada jam-jam sibuk, data yang dihasilkan melalui Modul Kekayaan Negara oleh petugas rekonsiliasi kemudian di-upload ke SIMAN. Dari  190  satker, hampir seluruhnya melakukan rekonsiliasi dengan SIMAN. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Dodik Heru Nugroho, sebelum bertugas ke tempat yang baru sebagai Kepala Seksi PKN KPKNL Pemekasan. Rekonsiliasi kali ini memberikan hikmah yang luar biasa di tengah suasana bulan puasa. Semoga semangat kerja dan sukses senatiasa menyertai kita semua.

Teks & Gambar: Seksi HI KPKNL Singaraja

Edited: Achie - Humas DJKN