Sidoarjo - Kunci Keberhasilan Penatausahaan dan Pengelolaan BMN adalah Sikap Saling Mendukung antara Pengelola Barang  dan Kuasa Pengguna Barang di daerah, demikian antara lain sambutan Muriyanto, Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sidoarjo  saat membuka acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknik Barang Milik Negara (BMN) menuju Pengelolaan BMN yang Efisien dan Akuntabel di KPKNL Sidoarjo pada Rabu, 11 Desember 2013, pukul 09.00 WIB, di aula lantai 3 Gedung KPKNL Sidoarjo Jalan Erlangga Nomor 161 Sidoarjo.

Selanjutnya Kepala KPKNL Sidoarjo menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada para undangan yang hadir dan agar dapat mengikuti acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis ini sampai dengan selesai serta berperan aktif dengan memberikan masukan baik berupa pertanyaan maupun saran untuk Pengeloaan BMN agar ke depan Pengeloaan BMN lebih Efisien dan Akuntabel. Tujuan Sosialisasi ini antara lain, agar para peserta dapat memahami mengenai ketentuan yang berkaitan dengan Penatausahaan dan Pengelolaan BMN dan menciptakan persamaan persepsi antara Pengelola dan Kuasa Pengguna Barang terkait dengan Penatausahaan dan Pengelolaan BMN karena kita adalah merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan berbagai permasalahan Penatausahaan dan Pengelolaan BMN di lapangan.

Muriyanto menyampaikan pula bahwa fakta menunjukan dengan adanya hubungan yang baik dan saling mendukung ini maka sejak reformasi di bidang Penatausahaan dan Pengelolaan BMN digulirkan pemerintah, kualitas penatausahaan dan pengelolaan BMN mengalami peningkatan, salah satu indikator peningkatan tersebut dapat dilihat dari data statistik mengenai hasil pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dari opini disclaimer menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sejak Tahun 2007, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) terus-menerus melakukan pembenahan, baik dari segi pengelolaan aset hingga akuntansi atau pencatatan. Selain itu, DJKN juga senantiasa melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan dan peraturan mengenai pengelolaan BMN seperti PMK  96 Tahun 2007, PMK 38 dan beberapa peraturan lain. Terakhir dalam sambutannya, Muriyanto menyampaikan tujuan Pengelolaan BMN antara lain adalah meningkatnya tata kelola BMN yang baik dan good governance, sehingga perlu tanggung jawab untuk lebih serius dalam mengadministrasikan, mengelola, menertibkan, dan mengamankan BMN tersebut yang pada akhirnya membantu pemerintah dalam mewujudkan 3 T yaitu Tertib Administrasi, Tertib Hukum dan Tertib Fisik.

Mujiyanto, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara memberikan statement bahwa meskipun yang diundang setiap satker hanya satu orang namun yang hadir setiap satker bias lebih dari satu orang. Hal ini terlihat dari  jumlah undangan yang hadir ada 235 orang. Undangan yang hadir terdiri dari Instansi Pemerintah/ Lembaga yang merupakan satuan kerja (Satker) KPKNL Sidoarjo. Bertindak selaku narasumber dalam kegiatan ini adalah staf  Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Sidoarjo Popong  Depi Wijaya

Materi yang disampaikan narasumber ada lima materi antara lain yang pertama Penatausahaan BMN, yaitu memaparkan Penyajian penyusutan dalam CalBMN dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), kedua Kapita Selecta Pengelolaan BMN, ketiga Fitur Aplikasi SIMAN  yang terdiri dari Aplikasi Modul Perencanaan Kebutuhan, Pengelolaan BMN, Penatausahaan BMN, Modul Master Aset, Aset Analysis dan Asset Tracking, keempat Tabel Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) terdiri dari Laporan Wasdal Penggunaan BMN, Pemanfaatan BMN, Pemindahtanganan BMN dan Penertiban BMN. Materi kelima Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian BMN beserta peraturan teknisnya.

Antusiasme dari para undangan yang hadir terlihat begitu hangat menanggapi materi yang disampaikan Narasumber, beberapa undangan yang hadir mengajukan pertanyaan kepada Narasumber terkait pengelolaan BMN dan teknis di lapangan seputar aplikasi SIMAN dan SIMAK BMN. (Evisari – KPKNL Sidoarjo)