Kearifan lokal merupakan nilai-nilai
luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk melindungi dan mengelola
lingkungan hidup agar lestari. Kearifan lokal memiliki nilai-nilai yang tidak
mengalami perubahan walaupun perubahan dan perkembangan lingkungan terus
mempengaruhi hidup masyarakatnya. Menurut Sutikno dan Batoro (2017: 244)
nilai-nilai dalam kearifan lokal menjadi modal utama dalam membangun ekonomi
masyarakat tanpa merusak tatanan sosial dengan lingkungan alam. Interaksi
antara manusia dengan lingkungannya dapat mempengaruhi pandangan hidup,
memahami sifat lingkungan, pengaruh terhadap dirinya, dan reaksi lingkungan
terhadap aktivitas hidupnya. Pandangan hidup ini terakumulasi dalam perilaku
masyarakat dan dikenal sebagai budaya masyarakat lokal. Pembangunan lingkungan
ekonomi masyarakat lokal tidak terlepas dari kelembagaan sosial swadaya
masyarakat yang langsung bersinggungan dengan kegiatan ekonomi produktifnya.
Salah satu kearifan lokal kuliner
Kabupaten Banyumas adalah mendoan. Mendoan
berasal dari bahasa Jawa “mendo” yang berarti setengah matang. Sehingga tempe
mendoan merupakan tempe yang digoreng setengah matang. Tempe mendoan khas
Banyumas sudah ada sejak lebih dari satu abad, sekitar abad ke-17 imigran China
yang memperkenalkan tempe sebagai makanan olahan kedelai dan menjadi komoditas
ekonomi yang dikelola secara komersial dalam dunia kepariwisataan sejak awal
1960-an.
Mendoan sebagai salah satu kuliner khas Banyumas telah menjadi wisata kuliner yang wajib untuk dicoba bagi wisatawan. Salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil mendoan terletak di Desa Pliken Kecamatan Kembaran. Di desa tersebut terdapat lebih dari 700-an pembuat mendoan. Selain Desa Pliken yang terkenal sebagai pembuat mendoan, Kabupaten Banyumas masih memiliki ribuan pembuat mendoan yang tersebar di 27 kecamatan dan 300 desa. Banyaknya produsen mendoan menjadikannya sebagai salah satu produk industri pengolahan tempe yang mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) industri pengolahan di Kabupaten Banyumas sejak tiga tahun terakhir meningkat. Berikut disajikan Tabel di bawah ini.
Tabel Persentase pertumbuhan PDB dan sektor industri pengolahan Kabupaten Banyumas
tahun 2018-2020
Tahun |
2018 |
2019 |
2020 |
Industri Pengolahan |
24,34 |
24,66 |
25,37 |
Berdasarkan
pemaparan diatas, mendoan memiliki nilai historis dan sosial yang kental dengan
Kabupaten Banyumas. Nilai sosial tersebut berdasarkan wujud mendoan yang
bertekstur lembek menggambarkan masyarakat Banyumas yang fleksibel tetapi
wataknya akan berubah ketika marah. Hal tersebut serupa dengan tekstur keras
dari keripik tempe. Selain itu, pada tahun 2021 mendoan telah resmi menjadi warisan budaya tak benda pada kategori keterampilan dan
kemahiran kerajinan tradisional dan telah memiliki sertifikat pendaftaran merek
dengan nomor pendaftaran IDM000237714. Mempertahankan
kearifan lokal yakni mendoan di Kabupaten Banyumas terbukti mampu meningkatkan
perekonomian daerah. Hal tersebut berdasarkan
data BPS sektor industri
pengolahan Kabupaten Banyumas
pada tahun 2018 sampai 2020.
(Penulis/Editor: Najiyyan Maulidya Putri/Fitria Anggraini)