Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Purwokerto > Artikel
MENGENAL LEBIH DEKAT “SI RAMBUT GIMBAL”
Andi Ratna Widowati
Rabu, 26 Januari 2022   |   48936 kali

            Dieng merupakan wilayah dataran tinggi yang berada di wilayah kerja KPKNL Purwokerto. Kawasan dataran tinggi Dieng terbagi menjadi 2 desa dimana Dieng Wetan merupakan salah satu desa pada kecamatan Dieng kabupaten Wonosobo dan Dieng Kulon merupakan satu desa di kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Dieng sangat terkenal dengan obyek wisatanya antara lain terdapat komplek candi peninggalan agama Hindu salah satunya Candi Ardjuna. Di wilayah ini juga terdapat berbagai kawah yang sangat indah salah satunya kawah Sikidang. Hal tersebut tidak mengherankan apabila pengunjung yang datang tidak hanya merupakan wisatawan lokal akan tetapi juga wisatawan dareah lain bahkan mancanegara.

            Satu momen yang sangat dinantikan oleh para wisatawan di daerah ini adalah Dieng Culture Festival yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Yang menarik pada Dieng Culture Festival adalah prosesi pemotongan rambut gimbal yang diadakan di pelataran kompleks Candi Arjuna, kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.  Untuk mengenal lebih dekat yuk simak pemaparan di bawah ini.

 

ASAL USUL RAMBUT GIMBAL

            Konon anak yang berambut gimbal merupakan anak yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat wilayah Dieng dan sekitarnya. Anak yang berambut gimbal atau biasa disebut anak gimbal dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce. Nini Roro Ronce merupakan abdi dari Nyi Roro Kidul, sang penguasa laut selatan yang bertugas untuk tinggal dan menjaga Dataran Tinggi Dieng. Nini Roro Ronce sendiri merupakan wanita yang memiliki rambut gimbal. Itulah alasan kenapa banyak sekali anak yang berasal dari Dieng yang memiliki rambut gimbal baik yang tinggal di wilayah Dieng maupun di luar daerah. Munculnya rambut gimbal pada seorang anak diawali dengan panas yang sangat tinggi pada anak tersebut pada malam hari dan diikuti oleh tumbuhnya rambut gimbal setelah anak tersebut sembuh dari sakit panasnya.

 

 ALASAN HARUS DIRUWAT SEBELUM DIPOTONG

          Ruwatan rambut gimbal merupakan sebuat tradisi pemotongan rambut pada anak-anak yang memiliki rambut gimbal pada masyarakat  dataran tinggi Dieng yang dilaksanakan pada tanggal satu Suro atau satu Muharram. Ruwatan ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan atau malapetaka)*wikipedia

 

MENYAMPAIKAN KEINGINAN  

                Yang unik lagi pada pada ruwatan rambut gimbal adalah, prosesi tersebut hanya akan dilaksanakan ketika sang anak sudah memiliki keinginan untuk memotong rambutnya. Selain itu beberapa saat sebelum dipotong sang anak akan mengajukan suatu permintaan yang harus dipenuhi sebagai syarat. Setiap anak berbeda-beda permintaannya, ada anak yang mengajukan permintaan sangat mudah untuk dipenuhi, misalnya minta dibelikan ayam goreng yang dijual di dekat pasar, akan tetapi ada juga seorang anak yang mengajukan permintaan yang mahal misalnya minta dibelikan handphone dengan gambar buah apel.

 

KEINGINAN YANG TIDAK TERPENUHI

            Bagi anak yang permintaannya tidak aneh-aneh orang tua tentu saja akan sangat mudah untuk mewujudkannya, akan tetapi bagi anak yang permintaannya aneh dan tidak terjangkau oleh kondisi orangtuanya tentu sangat merepotkan dan pada akhirnya tidak dapat memenuhi keinginan anak tersebut. Apa yang akan terjadi apabila keinginan anak tidak terpenuhi sampai ruwatan berlangsung? Biasanya setelah ruwatan selesai maka rambut yang tumbuh pada anak tersebut akan kembali gimbal.

 

PROSESI RUWATAN         

            Anak-anak yang akan diruwat dikumpulkan di rumah tetua adat. Setelah kumpul semua mereka dibawa ke kompleks Dharmasala untuk acara jamasan. Jamasan artinya mensucikan diri dengan cara mandi. Pada jamasan ruwatan anak gimbal, air jamasan yang digunakan adalah air yang berasal dari Sendang Sedayu. Setelah itu mereka digiring menuju ke kompleks Candi Arjuna untuk dilakukan pemotongan.  

            Demikian prosesi ruwatan rambut gimbal yang berasal dari Dieng, kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini