Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) Ke-77 tahun
ini bertema “Kementerian Keuangan Melayani Lebih Baik”. Menteri Keuangan salah
satu pidato upacara HORI ke-77 berpesan bahwa untuk mewujudkan “Kemenkeu
Melayani Lebih Baik” kita harus memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Kita harus memahami apa yang menjadi tuntutan stakeholders kita. Seluruh
jajaran Kementerian Keuangan tidak boleh bosan untuk memperbaiki dan membenahi
diri dengan terus menyerap masukan, aspirasi, dan feedback dari masyarakat.
Kemampuan menyerap aspirasi dari siapapun akan semakin memperkuat pondasi kita
dalam melayani dan membangun negeri. Kita harus lebih sering mendengar lebih
dalam atas masukan dan kritikan dari masyarakat di tengah berbagai kesibukan
serta pencapaian yang berusaha kita raih.. Hal ini sejalan dengan program
pembiasaan budaya Kementerian Keuangan. Sosialisasi Program pembiasaan budaya Kementerian
Keuangan ini dilakukan secara berkelanjutan oleh duta transformasi, dengan
kegiatan yang bersifat dinamis derta dapat disesuaikan dengan kondisi terkini
sehingga perbaikan berkelanjutan dan pengembangan inovasi dalam memberikan
pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Program Pembiasaan Budaya
Kementerian Keuangan bertujuan antara lain adalah:
a.
Untuk menumbuhkan dan memperkuat sikap dan perilaku
pegawai yang sesuai dengan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dan Core Values ASN
BerAKHLAK, melalui Program Pembiasaan Budaya Kementerian Keuangan secara
intensif dan berkelanjutan untuk seluruh pegawai termasuk seluruh pimpinan di
lingkungan Kementerian Keuangan.
b.
Agar seluruh pegawai, atasan langsung, dan pimpinan unit
di lingkungan Kementerian Keuangan dapat selalu mempraktikkan sikap dan
perilaku yang mencerminkan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dan Core Values ASN
BerAKHLAK, serta menjadi role model dalam pelaksanaan Program Pembiasaan Budaya
di lingkungan Kementerian Keuangan.
Program
pembiasaan budaya kementerian keuangan iyang disadur dari materi Duta Transformasi
ini terdiri dari 19 program, dengan rincian sebagai berikut.
1.
Jaga
Integritas dan Marabatmu
Pegawai selalu
menjaga integritas dalam setiap melaksanakan tugas dan pekerjaan serta
kehidupan sehari-hari . Dapat diwujudkan dalam kegiatan antara lain:
• Atasan
langsung/pimpinan menjadi role model
• Seluruh
pegawai berani dan wajib menolak gratifikasi, suap, dan praktik korupsi lainnya
• Melaporkan
kepada UKI/saluran pelaporan lainnya apabila mengetahui adanya praktik korupsi
lainnya
• Seluruh
pegawai wajib menghindari benturan/konflik kepentingan serta tidak menyalahgunakan
kewenangan
• Setiap
pegawai dalam kehidupan sehari-harinya menanamkan anak-anak serta keluarganya dalam menjaga integritas, sebagai contoh
kepada anak-anak agar menanamkan budaya jujur dalam ujian, tidak mencontek,
tidak berbuat curang ketika bermain dan lain-lain.
2.
Tingkatkan
Budaya Sadar Risiko
Tingkatkan
budaya sadar risiko ini bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian visi, misi,
sasaran, dan peningkatan kinerja organisasi, melalui :
•
komitmen pimpinan untuk mempertimbangkan risiko dalam
setiap pengambilan keputusan;
•
komunikasi yang berkelanjutan kepada seluruh
jajaran mengenai pentingnya manajemen
risiko
•
pemberian penghargaan terhadap organisasi dan/atau
pegawai yang dapat mengelola risiko dengan baik
•
pengintegrasian manajemen risiko dalam proses bisnis
organisasi.
•
3.
Peduli
dan Saling Jaga
Peduli dan
saling jaga ini untuk meningkatkan kepedulian dan empati antar pegawai dalam
melaksanakan tugas/pekerjaan di lingkungan kantor dan di luar kantor, dalam kehidupan
sosial, dan dalam kegiatan lainnya, agar tidak melanggar kode etik/perilaku dan
ketentuan disiplin pegawai.
4.
Dengarkan
dan Informasikan
Dengarkan dan informasikan ini untuk menciptakan
komunikasi efektif antara atasan langsung/ pimpinan unit dengan pegawai
melalui:
• atasan
langsung/pimpinan mendengarkan aspirasi dan ide positip pegawai
• bawahan
berani untuk menyampaikan aspirasi dengan lebih terbuka
• pegawai
aktif menyampaikan perbaikan proses bisnis atau layanan berisiko pada unit,
apabila diperlukan
5.
Berpikirlah
Sebagai Seorang Pemimpin
Berpikirlah
sebagai seorang pemimpin ini agar seluruh pegawai membiasakan berpikir dan
bertindak sebagai pemimpin dalam pelaksanaan pekerjaan maupun saat berinteraksi
dengan pihak lain sesuai dengan tugas yang diberikan.
6.
Kuatkan
Kolaborasi dan Kuatkan Solidaritas
Kuatkan
kolaborasi dan kuatkan solidaritas agar seluruh pegawai berprasangka baik,
bekerja secara kolaboratif, saling berbagi informasi sesuai dengan kewenangan,
dan berperan penuh sebagai perekat bangsa, antara lain melalui:
• kegiatan
bersama (bonding activity) guna mempererat kekompakan antarpegawai, dan menjadi
media bagi atasan langsung/pimpinan unit untuk mengenal pegawai dan keluarganya
secaralebih detail
• pelaksanaan
polakerja kolaboratif antarunit
7.
Jadilah
Teladan
Jadilah teladan
ini agar seluruh pegawai dapat menjadi contoh bagi lingkungan di sekitarnya,
baik dalam pelaksanaan pekerjaan maupun dalam cara bersikap dan berperilaku
8.
Rencanakan,
Kerjakan, Periksa Tindak lanjuti
Rencanakan,
kerjakan, periksa, tidak lanjuti ini agar seluruh pegawai melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan etos kerja yang tinggi, hati yang tulus dan
ikhlas, serta manajemen kerja yang baik dengan senantiasa:
• membuat
perencanaan
• mengerjakan
dengan tuntas
• memantau
proses penyelesaian pekerjaan dan mengevaluasi hasil pekerjaan
• melakukan
perbaikan berdasarkan hasil evaluasi
9.
Adaptif
Terhadap Perubahan
Adaptif tehadap
perubahan ini agar seluruh pegawai dapat beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan yang terjadi, baik di lingkungan internal maupun eksternal
Kementerian Keuangan.
Sebagai contoh
organisasi kita, perubahan adalah hal yang pasti, sejak organisasi PUPN, BUPN,
BUPLN dengan instansi vertikal KP3N dan KLN, DJPLN dengan instansi vertikal KP2LN
dan saat ini DJKN dengan instansi vertikal KPKNL.
10.
Berikan
Respon Cepat Tepat
Berikan respon
cepat tepat ini agar seluruh pegawai, khususnya pada saat bekerja secara
hybrid, berupaya memberikan respon dan/ataumenjawab setiappesan, chat, atau
panggilan telepon yang diterima terkait pekerjaan dengan segera, terutama
selama jam kerja efektif
11. Biasakan Hidup Sederhana dan Empati
Biasakan
hidup sederhana dan empati agar seluruh pegawai menerapkan gaya hidup yang wajar, tidak
berlebihan, dan sesuai dengan asas kepatutan dan kepantasan. Selain itu, agar
pegawai senantiasa menunjukkan sikap empati dan peduli terhadap situasi dan
kondisi organisasi serta lingkungan di sekitarnya.
12. Tebarkan Senyum Sapa Salam
Tebarkan senyum sapa salam agar
seluruh pegawai memberikan pelayanan terbaik, menjaga etikadalam bersikap,
serta menjaga sopan santunantarpegawai dan kepada stakeholder.
13. Lakukan Kebiasaan Baru Yang Positif
Lakukan
kebiasaan baru yang positif agar seluruh pegawai melakukan 1 (satu) kebiasaan
baru yang positif dan dilakukan terus menerus paling kurang selama 1 (satu)
bulan, sehingga dalam setahun dapat mempunyai 12 (dua belas) kebiasaan baru
positif
14. Terus Belajar dan Berbagi Ilmu
Terus belajar dan berbagi ilmu agar
seluruh pegawai bersama unit kerja atau tim terkecilnya senantiasa belajar
tentang hal-hal baru melalui sumber-sumber yang kredibel untuk mendukung
perbaikan kinerja. Selain itu, pegawai dan unit kerja senantiasa
mendiskusikan/berbagi artikel/pengetahuan/informasi
positif/bermanfaat yang telah dipastikan kebenarannya sebagai hasil belajar,
kepada pegawai yang lain melalui komunikasi yang efektif, dan dilakukan secara
bergantian.
15. Biasakan Menghargai dan Beri Apresiasi
Biasakan
menghargai dan beri apresiasi agar seluruh pegawai dapat saling menghargai
dalam interaksi sehari-hari, dan memberikan apresiasi kepada pegawai lain atas
kontribusi atau bantuan yang telah diberikan
16. Sampaikan Konten Media Sosial
Kementerian Keuangan
Sampaikan konten
media sosial kementerian keuangan mendorong seluruh pegawai agar
aktif menyebarkan informasi terkait kebijakan, kegiatan, dan hal lainnya
melalui media sosial yang bersumber dariakun resmi Kementerian Keuangan,
seperti membagikan kembali informasi, memberikan komentar positif, dan
memberikan like pada postingan Akun Resmi Kementerian Keuangan, sebagai contoh
dari Employee Advocacy pada Kemenkeu Satu
17. Pelajari Hayati dan Amalkan Ajaran
Agamamu
Pelajari hayati dan amalkan ajaran agamamu agar pegawai selalu mempelajari agamanya masing-masing, menghayati,
dan mengamalkan dalam pekerjaan sehari-hari, sepertimempelajari, menghayati,
dan mengamalkan kewajiban mematuhi jam kerja dari sudut pandang agama
18. Hormati Kebhinekaan
Hormati
kebhinekaan agar pegawai menjadi insan yang toleran terhadap kebhinekaan yang
ada di lingkungan kerja. Program ini diwujudkan dengan saling menghormati
keberagaman suku/ras/agama/preferensi politik. Contohnya atasan langsung
memberikan keleluasaan bagi pegawai untuk melaksanakan ibadah sesuai
keyakinannya, tidak membedakan suku bangsa dalam pergaulan sehari-hari
19. Pupuk Militansi Dalam Bekerja
Pupuk militansi
dalam bekerja agar pegawai bekerja sesuai dengan Standard Operating Procedure
(SOP) dan petunjuk pimpinan dengan upaya yang maksimal, serta berusaha mencari
terobosan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Contohnya pegawai
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan SOP dan arahan pimpinan, dengan waktu
penyelesaian lebih cepat dari target yang ditetapkan.
Keberlangsungan
pembiasaan ini perlu dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring
dan Evaluasi Pembiasaan Budaya Kerja Kemenkeu dilakukan sebagai berikut.
1.
Setiap Pimpinan Unit agar mengimplementasikan Program
Pebiasaan Budaya, yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan penyesuaian
berdasarkan kebutuhan, karakteristik unit dan ide kreatif pegawai, melakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, dan menyampaikan laporan kepada
sekretaris UE I secara berkala
2.
Setiap unit JPTM dan Unit Non-Eselon agar melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Pembiasaan Budaya di unit
kerja masing-masing
3.
Setiap unit JPTM dan Unit Non-Eselon menyampaikan
hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Program Pembiasaan Budaya serta
memberikan masukan guna perbaikan dalam laporan pelaksanaan penguatan budaya
kepada Sekretariat Jenderal c.q. Biro Sumber Daya Manusia paling kurang setiap
6 (enam) bulan
Demikian 19 pembiasaan budaya kerja Kemenkeu, dengan
diimplementasikannya pembiasaan ini pada insan Kemenkeu serta adanya monitoring
dan evaluasi terhadap pembiasaan tersebut tentunya akan menjadikan Kemenkeu melayani
lebih baik, lebih baik dan lebih baik.