Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Purwakarta > Artikel
Simping Kaum Purwakarta, Camilan Para Raja
Irfan Fanasafa
Rabu, 29 Juni 2022   |   9716 kali

Kue simping merupakan camilan khas kebanggaan masyarakat Purwakarta, Jawa Barat. Camilan ini terbuat dari tepung tapioka, terigu ditambah bumbu penyedap serta aneka rasa dari rempah dan buah buahan. Bentuknya berupa lembaran pipih, bundar tipis.

Bila Anda berkunjung ke Purwakarta belum sempurna jika tidak menjadikan simping sebagai buah tangan, karena camilan yang satu ini merupakan kudapan khas dan kebanggan dari daerah itu adalah camilan khas yang disukai para Raja Sunda dahulu. Seiring berjalannya waktu, kemudian camilan ini dikembangkan oleh salah seorang pembuatnya yang berdomisili di Kampung Kaum yaitu Haji Engkun, yang merupakan orang pertama dari keluarga ningrat Kerajaan tatar Sunda yang mengembangkan usaha Simping ini.

Simping memiliki rasa yang gurih, nikmat dan kelezatan tiada tara bagi para penikmatnya. Terlebih kini ada varian rasa simping dibuat. Mulai dari rasa kencur, bawang, pandan, nanas, durian, dan stroberi hingga nangka.

Simping sangat mudah dijumpai terutama ketika memasuki daerah yang menjadi sentra pembuatan dan penjualannya, yaitu Kampung Kaum, Jalan Baing Marzuki, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta Kota. Tempat ini hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari alun-alun Kota Purwakarta. Berawal dari wilayah Kaum yang letaknya tidak jauh dari kantor Bupati Purwakarta, tempat produksi simping sekarang terdapat pula di daerah Pasawahan hingga Wanayasa.

Yang menarik, tak banyak warga Purwakarta yang mengetahui asal usul nama simping ini. Namun menurut beberapa versi dari para penjual simping, nama simping berasal dari kata sumping (datang dalam bahasa indonesia).

Namun di tengah nama simping yang kini banyak dikenal di berbagai daerah sebagai makanan khas Purwakarta. Justru usaha simping semakin sulit untuk dipertahankan. Itu terjadi karena mahalnya harga bahan baku seperti tepung tapioka, belum lagi bahan lain seperti rempah dan buah-buahan karena perasa dalam simping menggunakan bahan alami tanpa perasa buatan.

 Penulis : Irfan Fanasafa

Sumber :

  1. “Oleh - oleh Purwakarta Simping,” https://purwakartakab.go.id/read/130;
  2. “Simping, si gurih dan renyah khas Purwakarta,” https://www.merdeka.com/peristiwa/simping-si-gurih-dan-renyah-khas-purwakarta.html
Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini