Rabu (06/04), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Pamekasan
melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) perkembangan pelaksanaan
Program Sertipikasi Barang
Milik Negara (BMN) sampai
dengan triwulan I tahun 2022. Kegiatan monev
yang dilaksanakan
secara daring dengan sarana zoom meeting ini dipimpin langsung oleh Joko Surono selaku Kepala Seksi
Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Pamekasan dengan dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, serta Satuan
Kerja (Satker) selaku pengguna tanah target sertipikasi BMN yang totalnya
berjumlah 27 (dua puluh tujuh) Satker.
Sebagai informasi, KPKNL Pamekasan selaku Pengelola Barang berkewajiban melaksanakan kegiatan monev untuk menghimpun informasi terkait tanah yang menjadi target dan kemudian digunakan sebagai dasar penentuan status perkembangan pelaksanaan program sertipikasi. Dalam implementasinya, KPKNL Pamekasan melaksanakan monev yang antara lain terhadap faktor pendukung, kendala, dan permasalahan yang dihadapi di lapangan untuk kemudian hasilnya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan lebih lanjut.
Acara monev dibuka oleh pembawa acara tepat pada
pukul 13.00 WIB. Mengawali
pemaparannya, Joko menyampaikan bahwa adanya penambahan
target berupa bidang tanah yang Bersertipikat Belum Sesuai Ketentuan (BBSK) menjadikan
Program Sertipikasi BMN di tahun 2022 memiliki tantangan
yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, sehingga
perlu disusun strategi sebagai upaya agar target dapat tercapai seluruhnya.
"Di tahun 2022 ini total target sertipikasi di wilayah pulau Madura adalah
sebanyak 191 (seratus sembilan puluh satu) Bidang Nominatif yang belum
bersertipikat, ditambah dengan 57 (lima puluh tujuh) Bidang BBSK. Untuk
mempercepat progres, saya menghimbau kepada seluruh Satker yang
belum melaksanakan pengukuran, segera berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan setempat
dan untuk Satker target BBSK agar segera mendaftarkan perubahan nama
sertipikat-nya," tegas Joko. Selanjutnya, Joko memaparkan terkait evaluasi rincian target, di mana sampai dengan bulan Maret 2022 terdapat kurang lebih 18% bidang tanah yang sudah
diproses oleh Kantor Pertanahan untuk target Nominatif dan 19% untuk target
BBSK. "Mengingat prosedur yang lebih sederhana, saya harap target BBSK
dapat tuntas lebih cepat dibanding target Nominatif yang memerlukan pengukuran
ke lapangan," ungkap Joko mengakhiri pemaparannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing Kantor
Pertanahan dan Satker tentang perkembangan dan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Secara umum, masing-masing Kantor Pertanahan berharap kepada para Satker
selaku pengguna tanah untuk secepatnya berkoordinasi agar dapat segera
diketahui apakah terhadap masing-masing bidang tanah tersebut dapat dilanjutkan
prosesnya atau tidak. Achmad Wahyudi perwakilan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sampang menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu berkas
pendaftaran dari Satker. "Kami harap teman-teman Satker
dapat segera merapat ke Kantor Pertanahan, sehingga berkas
dapat segera diteliti oleh petugas kami. Apabila ada
kekurangan, berkasnya dapat segera dilengkapi. Begitu juga apabila ternyata
tanah tersebut tidak dapat diproses sertipikatnya, agar segera dicari bidang
penggantinya," ungkap Wahyudi. Menanggapi hal tersebut, Hendri perwakilan
dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Bangkalan menyampaikan bahwa saat ini
pihaknya masih menunggu update aplikasi untuk dapat melanjutkan proses
administrasi. "Pada prinsipnya kami siap untuk melakukan proses secara
cepat dan saat ini kami tinggal menunggu update aplikasi khususnya untuk
target BBSK," jelasnya. Adapun beberapa Satker
mengungkapkan bahwa saat ini mereka tengah berupaya untuk melengkapi dokumen
yang dibutuhkan dan berkoordinasi di lapangan sebagai persiapan untuk kegiatan
pengukuran nantinya. "Minggu depan kami akan segera merapat ke Kantor
Pertanahan untuk melakukan pendaftaran sekaligus pengukuran agar proses
sertipikasi kami bisa tuntas lebih cepat," ungkap Alfian selaku perwakilan
dari Satker PJN III Jatim. Selain itu, Yasser Arafat perwakilan dari
Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bangkalan menyatakan bahwa saat ini
pihaknya masih mengumpulkan dokumen persyaratan untuk mengurus sertipikat tanah
target BBSK di satkernya. "Saat ini kami sedang mengumpulkan kelengkapan
dan akan mendaftarkan ke Kantor Pertanahan dalam waktu dekat," ungkapnya.
Setelah masing-masing Kantor Pertanahan dan Satker menyampaikan informasi dan saling
menanggapi, kemudian acara ditutup pada pukul 15.00 WIB. "Saya harap kita
semua dapat selalu bersinergi agar Program Sertipikasi BMN Tahun 2022 ini dapat segera tuntas, apabila ada kendala atau hambatan, Bapak/Ibu
sekalian jangan ragu-ragu untuk segera menginformasikan kepada kami, agar dapat kami koordinasikan dan selesaikan kendala tersebut
secepatnya," pungkas Joko sebelum acara monev ditutup.
(Seksi HI, KPKNL
Pamekasan)