Lhokseumawe - Pada hari Selasa, 02 Agustus 2022, KPKNL Lhokseumawe mengadakan kegiatan sharing
session dan sosialisasi terkait tugas dan fungsi KPKNL. Sebelumnya, kegiatan
ini telah dilaksanakan pada salah satu universitas di kota Lhokseumawe. Tetapi pada
kesempatan kali ini, KPKNL Lhokseumawe mengambil tema berbeda untuk lebih
merangkul masyarakat Lhokseumawe mulai dari tingkat pendidikan yang lebih dini
yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA). Karenanya, kegiatan “DJKN Goes To School”
diadakan di MAN 1 Lhokseumawe. Kegiatan dimulai pada pukul 08.30 WIB bertempat
di Aula Besar MAN 1 Lhokseumawe dengan dihadiri oleh perwakilan pegawai KPKNL
Lhokseumawe dan 60 siswa dan siswi terbaik MAN 1 Lhokseumawe.
Acara dibuka dengan kata sambutan oleh Kepala KPKNL Lhokseumawe, Bono
Yudianto. Bono menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu ajang dalam
menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan MAN 1 Lhokseumawe. Tak hanya
itu, Bono juga menjelaskan bahwa tugas dan fungsi dari Kementerian Keuangan
sangatlah luas, bukan hanya dari sisi perpajakan saja, “lelang” juga termasuk
didalam satu dari sekian banyak tusi-tusi yang ada. Maka dari itu, kegiatan DJKN
Goes To School bertujuan dalam memberikan pemahaman bagi MAN 1 Lhokseumawe akan
KPKNL itu sendiri.
Wakil Kepala Sekolah 2 MAN 1 Lhokseumawe, Fadlullah, juga memberikan sambutannya.
Ia mengungkapkan bahwa MAN 1 Lhokseumawe sangat berantusias dan merasa bangga
dikarenakan dapat menjadi yang pertama dalam penyelenggaraan kegiatan DJKN Goes
To School yang diadakan oleh KPKNL Lhokseumawe. Ia berharap bahwa kedepannya,
semoga pemahaman akan tusi Kementerian Keuangan dapat berkembang.
Masuk ke acara inti, pemaparan pertama dibawakan oleh Kepala Seksi Hukum
dan Informasi, Wely Putri Melati. Wely membuka materi dengan suasana yang ceria
dan aktif. Ia terlebih dahulu mengenalkan jajaran susunan pemerintahan sampai
dengan tingkat Menteri, yang dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan. Lebih detilnya
Wely menyebutkan apa saja unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan,
yang salah satunya adalah DJKN. Tak ketinggalan, Wely juga menyebutkan hubungan
DJKN dengan KPKNL sehingga siswa-siswi MAN 1 Lhokseumawe pun paham. Di penghujung
pemaparannya, ia juga menjelaskan sekilas terkait tusi-tusi KPKNL.
Pemaparan kedua dibawakan oleh pegawai dari Seksi Pengelolaan Kekayaan
Negara, Humayra Vonna. Perempuan yang akrab disapa Memey ini menjelaskan
terkait BMN dan APBN. Memey menjelaskan materi dari sudut pandang siswa-siswi
MAN 1 Lhokseumawe sehingga pemahaman akan BMN dan APBN mudah untuk dicerna. Seperti
misalnya, ia mengaitkan BMN dengan barang-barang disekolah yang sering digunakan
oleh siswa. Memey juga menampilkan video-video menarik yang bersinggungan
dengan materi yang dibawakannya, sehingga para siswa tidak merasa bosan.
Selanjutnya adalah pemahaman tusi dari Kepala Seksi Piutang Negara, Ade
Irawan. Pengurusan piutang negara dan daerah adalah materi yang dibawakan oleh
Ade. Ade memulai materi dengan memancing siswa dengan pertanyaan perbedaan
utang dan piutang. Ternyata, siswa-siswi sudah banyak yang mengetahui perbedaan
kedua hal tersebut. Lebih lanjutnya, ia menjelaskan bagaimana seksi piutang
negara bekerja, dimulai dari penyerahan piutang sampai ke pembayaran yang
dilakukan atau tidak adanya pembayaran yang dilakukan oleh debitur. Tentu saja
materi dikemas dengan animasi yang menarik dan penyampaian yang sederhana oleh
Ade agar mudah dipahami.
Materi keempat adalah Penilaian, yang dibawakan oleh Pejabat Fungsional
Penilai Pemerintah Ahli Pertama, Nanda Agul Saputra Harahap, atau yang akrab
disapa Nanda. Ia memaparkan apa itu “penilai dan penilaian” yang dihubungkan
dengan BMN yang ada di sekolah. Walaupun materi yang dibawakan Nanda sebenarnya
cukup berat, tapi Nanda mampu mengemasnya dengan ringan dan tidak melebihi porsi
pemahaman seorang pelajar. Nanda menjelaskan bagaimana penilaian dapat sangat
mempengaruhi harga dari suatu objek BMN.
Pemaparan terakhir dibawakan oleh Pejabat Fungsional Pelelang Ahli Muda,
Angga Rahmazoni. Tentunya Angga menjelaskan terkait lelang, yang merupakan inti
dari KPKNL. Dimulai dari apa itu lelang dan apa saja jenisnya. Angga mengaitkan
kegiatan lelang dengan KPKNL. Ia menjelaskan bahwa satu-satunya lelang resmi dibawah
naungan Kementerian Keuangan adalah KPKNL, serta tak lupa, ia juga menjelaskan
dengan sederhana bagaimana cara mengikuti lelang di KPKNL. Pembawan Angga yang
ceria membuat siswa semakin memahami materi dengan baik. Suasana pembawaan
materi pertama hingga terakhir sangat menyenangkan dikarenakan diselingi dengan
ice breaking dan quiz dengan hadiah yang menarik.
Kegiatan yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sebelum menutup acara, diadakan
Simulasi Lelang bagi siswa-siswi MAN 1 Lhokseumawe. Pada saat registrasi, siswa-siswi
diberikan nomor untuk mengikuti simulasi lelang. Nomor tersebut digunakan untuk
menawar objek lelang. KPKNL Lhokseumawe menyediakan beberapa objek barang untuk
dilelang seperti helm, bluetooth speaker, tongsis, mouse, tas,
serta barang menarik lainnya. Siswa diberi kesempatan untuk menawar objek tersebut
dengan menggunakan nomor yang telah diberikan. Harga dimulai dari seribu rupiah,
dan tentu saja pemenangnya adalah harga tertinggi. Suasana menjadi sangat ramai
dan menyenangkan dikarenakan semua siswa bersemangat dalam mengikuti simulasi
lelang ini.
Setelah semua barang laku terjual, dan pemenang “simulasi” lelang telah
didapat, Kepala KPKNL Lhokseumawe, Bono Yudianto, dalam penutupannya mengungkapkan
bahwa objek-objek lelang tersebut sebenarnya “DI GRATISKAN”. Sontak para
pemenang simulasi lelang dan siswa riuh berteriak senang dikarenakan
barang-barang tersebut ternyata sebenarnya adalah hadiah yang diberikan atas keberanian
siswa dalam berpartisipasi di simulasi lelang, tanpa adanya pembayaran dari
siswa sepeser pun. Hadiah-hadiah tersebut diberikan kepada siswa yang menjadi
pemenang, dan acara ditutup dengan foto bersama siswa MAN 1 Lhokseumawe dengan
panitia dari KPKNL Lhokseumawe.
Narasi/Foto : Feliza/Mateus.