Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Lhokseumawe > Berita
Mewujudkan Kemenkeu Bersinergi Membangun Negeri “Focus Group Disscusion (FGD) Triwulan IV”
Mateus Putra Dinata
Rabu, 01 Desember 2021   |   122 kali

KPKNL Lhokseumawe, Rabu (01/12) mengadakan agenda rutin setiap triwulannya Focus Group Disscussion yang dipimpin langsung oleh Kepala KPKNL Lhokseumawe, Bono Yudianto dan diikuti oleh seluruh Pegawai KPKNL Lhokseumawe. Pada Focus Group Disscussion (GFD) Triwulan IV ini membahas tema Kemenkeu Bersinergi Membangun Negeri dan Presidensi G20 Indonesia 2022. Pada tema tersebut disampaikan bahwa dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, Pemerintah pada tahun 2019 telah menyusun Visi Indonesia Tahun 2045 dengan 4 (empat) pilar utama, dimana pilar yang pertama adalah Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi, pilar kedua yaitu Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, pilar ketiga yaitu Pemerataan Pembangunan dan pilar keempat yaitu Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. Tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan pilar tersebut adalah Besarnya organisasi serta SDM Kementerian Keuangan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Republik Indonesia, menimbulkan tantangan berupa sinergi antar unit organisasi maupun antar pegawai Kementerian Keuangan yang tersebar di beberapa unit Eselon I Kementerian Keuangan. 


        Bono menyampaikan bahwa upaya untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan memperkuat Sinergi dan Kolaborasi, mewujudkan keselarasan dan akselerasi serta menjadi role model sinergi yang nyata untuk negeri. Hal tersebut terlihat dalam joint program “Kemenkeu Satu Berbasis Kewilayahan” dalam bentuk Optimalisasi Penerimaan, Alco regional dan Regional Chief economist, Pemberdayaan UMKM dan Strategi Komunikasi. “Saya mengharapkan agar kita bersama-sama dapat mewujudkan sinergi dan kolaborasi  yang lebih baik lagi kedepannya”, pungkas Bono.

Optimalisasi Penerimaan merupakan kegiatan kolaborasi antar instansi vertikal Kemenkeu yang efektif untuk mendorong optimalisasi penerimaan negara dari kearifan lokal & mendorong kepatuhan para Wajib Pajak/Wajib Bayar PNBP. Selajutnya Bono menambahkan bahwasanya Regional Chief Economist dan ALCO Regional Merupakan penajaman peran Kanwil DJPb sebagai wakil Kementerian Keuangan di daerah dalam pelaksanaan APBN dan analisis ekonomi dan fiskal di daerah yang dirinci dari  Kajian Fiskal Regional, Pemanfaatan Data, Keselarasan Kebijakan Fiskal Pusat Daerah serta Peningkatan kinerja ekonomi di daerah.

Berbicara terkait Alco Regional ALCO & CPIN Regional adalah Sruktur ALCO pada tingkat Provinsi yang memiliki hubungan kerja dalam mendukung peran ALCO & CPIN pada tingkat pusat melalui asupan data dan informasi yang bersifat lokal dan regional yang mana salah satu tujuannya adalah Membangun koordinasi & sinergi antara pemerintah daerah & pemerintah pusat dalam mitigasi risiko pelaksanaan APBN & APBD. Selanjutnya Perluasan kegiatan joint program untuk pemberdayaan UMKM, melalui sinergi program-program yang telah dilaksanakan Kementerian Keuangan yang ditujukan untuk pemberdayaan UMKM, Kegiatan pemberdayaan UMKM yang telah dilaksanakan diantaranya “Pembiayaan, Operasioanal dan Pemasaran”. Sedangkan pada Strategi Komuniasi  mencakup Kolaborasi Strakom bertujuan untuk mewujudkan komunikasi publik yang efektif dan berdampak signifikan melalui kolaborasi narasi, taktik komunikasi, komunikator, komunikan, dan kanal komunikasi.

Pada tema Presidensi G20 Indonesia 2022, Bono menyampaikan manfaat diadakannya Presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu Memberi contoh ketangguhan Indonesia termasuk transformasi struktural melalui UU Cipta Kerja pada masa pandemic. Indonesia memastikan G20 berkontribusi secara konkret mengatasi tantangan pandemi Covid-19 melalui kerja sama ketersedian vaksin dan crisis resilience di masa depan, sebagaimana Presidensi Indonesia merupakan amanat UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia, perdamaian abadi, dan keadilan social. Focus Group Discussion ini disambut hangat oleh seluruh pegawai karena mengakat tema yang memberikan knowledge baru bagi para pegawai. 


Narasi/Foto : WPM/Mateus

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini