Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, data
terkonfirmasi positif per tanggal 28 Maret 2022 adalah 6.001.751 jiwa, dimana
terjadi kelonjakan sebesar 2.798 jiwa. Tidak dapat dipungkiri, ini merupakan
angka yang cukup besar. Tetapi disamping jumlah yang fantastis ini, jumlah pasien
sembuh pun kian meningkat, per 28 Maret 2022 terjadi peningkatan sebesar 10.301
jiwa sehingga menjadi 5.724.963 jiwa yang sembuh dari penyakit ini. Varian
terbaru dari COVID-19 memang lebih cepat menyebar, tetapi juga bergejala lebih
ringan, seperti yang dr. Siti nadia Tarmizi, M.Epid. sampaikan, “Data
menunjukkan, meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien
yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit dan cenderung menunjukkan gejala ringan
atau tanpa gejala sama sekali. Namun, kita harus tetap waspada. Protokol
Kesehatan tetap dilaksanakan dan cakupan vaksinasi harus terus dikejar,
terutama untuk lansia dan anak-anak” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian
Kesehatan ini.
Kasus positif yang umumnya terjadi adalah bergejala ringan atau tanpa
gejala sama sekali, atau pula yang biasa kita sebut OTG (orang tanpa gejala).
Bekerja dengan menerapkan sistem WFH (Work from Home) pun tidak dapat
menjamin terhindar dari varian ini. Tetapi jika terjangkit COVID-19 dengan
bergejala ringan, Instansi pastilah akan menetapkan WFH (Work from Home)
untuk menjalankan isoman (isolasi mandiri) sampai suspect dinyatakan
negatif. Sebagai pegawai Kementerian Keuangan yang menjunjung nilai integritas
dan profesionalisme, sudah sepatutnya WFH yang diberikan dimanfaatkan dengan
baik dan benar. Tentu saja, dengan tetap mempertimbangkan segi kesehatan diri
masing-masing.
Untuk tetap dapat menunjang tusi dengan sebagaimana mestinya. Kita dituntut
untuk selalu produktif dalam keadaan apa pun. Adapun beberapa hal yang harus
kita perhatikan dan sesuaikan untuk produktif saat isoman adalah:
1.
Tanamkan niat
Dari semua hal, niat adalah dasar terlaksananya sesuatu hal.
Tanamkan bahwa negatif dan produktif adalah hal pertama yang harus dicapai.
2.
Tetapkan jam bekerja
Bekerja dari rumah, apa lagi dengan status “isoman” adalah
hal yang dirasa membosankan. Hal itu dapat diakali dengan mengatur jam bekerja,
membuat to do list yang menyesuaikan dengan keadaan saat melaksanakan
isoman, pastikan jam bekerja memenuhi minimal 365 menit.
3.
Tetapkan jam beristirahat
Selain jam bekerja, jam beristirahat sangat perlu ditetapkan.
Apalagi saat isoman, work life balance harus terlaksana dengan baik agar
tidak merasa bosan dan jenuh. Tidak lupa, saat melaksanakan WFH harus diselingi
olahraga dan makan makanan bergizi.
4.
Siapkan koneksi internet yang stabil
Ini merupakan hal yang penting, baik saat bekerja di rumah
atau pun di kantor. Terutama jika sedang melaksanakan isoman, internet merupakan
hal yang harus dipersiapkan. Selain mendukung pekerjaan, koneksi internet yang
stabil dapat mengurangi tingkat kejenuhan yang dirasakan saat bekerja dalam
kondisi tersebut.
5.
Tetap terhubung dengan rekan-rekan kerja
Terhubung dengan rekan kerja akan dapat mengurangi tingkat
stres dan jenuh dalam kondisi isoman. Secara langsung, hal tersebut akan
mempengaruhi tingkat produktivitas dikarenakan dukungan yang diberikan oleh
rekan-rekan kerja.
6.
Senantiasa berpikir positif
Situasi yang dialami mungkin tidaklah mudah, apa lagi dengan
kemungkinan tingkat stres yang tinggi. Kita adalah apa yang kita pikirkan, pikiran
positif tentulah akan membawa dampak positif bagi apa yang sedang dilaksanakan.
Pemaparan diatas adalah beberapa hal yang dapat menjadi kiat menjaga
produktivitas bekerja saat dalam menjalankan isolasi mandiri. Tentu saja semua
hal tersebut dilakukan tanpa melupakan kesehatan dan keadaan dari diri
masing-masing. Jangan luput untuk selalu mengatur porsi pekerjaan yang sesuai dengan
kondisi diri masing-masing. Marilah kita bersama-sama tetap menjaga integritas
dan profesionalisme, sesuai dengan yang tertera dalam Nilai-Nilai Kementerian
Keuangan yang kita hapalkan sehari-hari.
Narasi : Feliza