Jakarta - Pada Selasa, 30 Juli 2013 yang lalu, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta IV berkesempatan mengadakan acara silaturahmi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) DKI Jakarta yang baru, sekaligus buka puasa bersama seluruh pegawai. Acara yang bertempat di Aula Kanwil DJKN DKI Jakarta ini dihadiri pula oleh para pejabat eselon III dan Kepala KPKNL di lingkungan Kanwil DJKN DKI Jakarta. 

Kegiatan yang mengambil tema “Puasa Ramadhan 1434 H Menjadi Momentum Peningkatan Kualitas Kerja dan Semangat Kebersamaan“ diawali dengan sambutan Kepala KPKNL Jakarta IV, Agung Budi Setijadji. Dalam suasana yang nyaman dan  santai namun penuh dengan rasa kekeluargaan, Agung mengajak semua pegawai untuk selalu bersyukur atas karunia dan nikmat dari Allah SWT, terlebih dalam suasana ramadhan tahun ini yang khusuk dan penuh khidmat.

Selanjutnya, Agung menyampaikan juga tentang keadaan kantor KPKNL Jakarta IV yang selalu kondusif, nyaman, kental dengan nuansa kekeluargaan serta dapat saling bekerjasama menyelesaikan setiap tugas dan permasalahan yang ada. “Kondisi inilah yang akan membuat siapapun yang berada di KPKNL Jakarta IV merasa betah, nyaman dan memiliki semangat kerja tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya,” tambahnya.

Pada tahun 2013 ini, Agung Budi Setijadi beserta seluruh jajarannya juga merasa sangat bangga karena terdapat tiga pegawai KPKNL Jakarta IV yang berkesempatan mendapatkan promosi jabatan eselon IV, yaitu: Akir Priyono (Kasi Piutang Negara KPKNL Tarakan), Agung Purwoko (Kasi Piutang Negara KPKNL Palu) dan Muhammad Nurrochman (Kasi Piutang Negara KPKNL Pematang Siantar). Hal ini dapat menjadi contoh terhadap pegawai yang lain bahwa peningkatan karir/promosi terbuka bagi siapa saja, bagi semua pegawai yang berprestasi. “Senantiasalah bekerja dengan penuh tanggungjawab, berlandaskan core value dan keikhlasan serta meniatkannya sebagai ibadah,” pesan Agung.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengarahan oleh  Kakanwil DJKN DKI Jakarta, Tri Intiaswati. Pada kesempatan ini Tri Intiaswati mengajak kepada seluruh pegawai KPKNL Jakarta IV untuk selalu bekerja dengan mengedepankan 3 (tiga) prinsip, yaitu :
1. Pertama adalah Kedisiplinan. Disiplin pegawai dalam berbagai hal, baik mengenai jam kerja/jam absen maupun disiplin dalam penyelesaian pekerjaan. Disiplin pegawai dilakukan atas dasar kesadaran masing-masing pegawai dan bukan karena rasa takut;
2. Prinsip yang kedua yaitu Keterbukaan. Terbuka dalam berbagai hal terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan kantor, karena dengan keterbukaan ini akan dapat diperoleh informasi yang banyak dan membantu memudahkan penyelesaian pekerjaan yang ada;
3. Sedangkan prinsip yang Ketiga adalah Kebersamaan. Hubungan antara satu dengan yang lainnya saling mengisi dan saling membantu layaknya sebuah tim kerja dan merupakan satu kesatuan. Dengan kebersamaan pekerjaan apapun akan dapat dilaksanakan /diselesaikan.

Tri Intiaswati juga mengharapkan agar setiap pegawai memiliki tahapan/mekanisme kerja yang baik, diawali dengan perencanaan. Dari perencanaan diimplementasikan dengan pelaksanaan. Selanjutnya output hasil kerja dievaluasi, kemudian melakukan pelaporan atas apa yang telah dikerjakan. “Selalu berpikir positif, bertindak responsif,  memiliki kreativitas yang tinggi, saling bekerja sama dan saling membantu, sehingga akan terwujud KPKNL Jakarta IV yang unggul,” kata Tri mengakhiri arahannya.

Sebelum berbuka puasa bersama disampaikan siraman rohani oleh Drs. Refismen (Ustadz dari dari Yayasan Arafah) yang membahas materi tentang Puasa. Puasa adalah salah satu rukun Islam dan merupakan  ibadah yang ikhlas, tidak perlu apresiasi dari orang lain dan tidak perlu dibanggakan.  Puasa merupakan pertanggungjawaban pribadi kepada Allah SWT, mengajarkan manusia bersifat amanah karena puasa bersifat rahasia, tidak ada yang mengawasi selain diri pribadi dan langsung berhubungan dengan sang Khalik. Demikian halnya dalam pelaksanaan pekerjaan, khususnya pada KPKNL Jakarta IV, dapat dilakukan dengan amanah walaupun tanpa diawasi atasan, namun kita sadari akan adanya pengawasan oleh Allah SWT. (Oleh king7@rise_MU, KPKNL Jakarta IV)