Wayang
kulit merupakan sebuah seni rupa tatah sungging yang menggambarkan integritas
budaya Indonesia. Tokoh wayang dimainkan oleh Ki Dalang secara professional
dengan diiringi gending gamelan dan
diwarnai dialog yang berkolaborasi secara sinergi menghasilkan sebuah
mahakarya seni. Lakon wayang pada hakekatnya mengandung nilai – nilai luhur
yang dapat ditetapkan sebagai pedoman sikap dan perbuatan dalam memberikan
pelayanan yang sempurna pada sebuah kehidupan berorganisasi.
Tokoh Pandawa Lima merupakan sekelompok karakter
yang cukup populer dalam cerita wayang. Pandawa Lima merupakan sebutan untuk lima
bersaudara pada tokoh pewayangan yang terdapat dalam kisah Mahabharata.
Sesuai namanya “Pandawa Lima” terdiri dari 5
tokoh yang merupakan anak dari Pandu, seorang Raja di Hastinapura. Pandawa
Lima ini kerap kali menjadi panutan dalam masyarakat Jawa. Bahkan, nama lima
bersaudara tersebut cukup populer hingga menjadi nama untuk berbagai macam
sarana maupun fasilitas public. Kelima tokoh tersebut, yaitu Yudistira,
Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dari kelima tokoh tersebut memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Selain kelima tokoh tersebut juga ada tokoh
lain dalam pewayangan yaitu Hanoman yang sifatnya dapat kita teladani dalam
kesehari – harian kehidupan berorganisasi. Kelima tokoh di atas
dan tokoh Hanoman dapat kita kaitkan dalam Nilai – nilai Kementerian
Keuangan.
1.
YUDHISTIRA
--- INTEGRITAS
Yudistira memiliki nama kecilnya
yaitu Puntadewa. Ia merupakan yang tertua di antara lima Pandawa, atau para
putera Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama.
Yudistira memerintah di Kerajaan Amarta. Ia memiliki sifat sangat bijaksana,
tidak memiliki musuh, hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki
moral yang sangat tinggi, suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang
sudah menyerah. Sifat lainnya yang menonjol adalah adil, sabar, jujur, taat
terhadap ajaran agama, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi.
Sosok
sabar, jujur dan adil sehingga mampu meredam nafsu sehingga Yudhistria
merupakan pribadi pendiam yang tidak banyak bicara dan pemegang teguh prinsip
mulia. Dengan pembawaanya yang tenang, ia senantiasa menjaga integritas dalam
berperilaku dan bertindak.
Sifat Yudhistira selaras dengan perilaku
pertama dan utama yaitu Integritas dalam nilai-nilai
Kementerian Keuangan, yaitu:
a. Bersikap jujur, tulus, dan
dapat dipercaya.
b. Menjaga martabat dan tidak
melakukan hal-hal yang tercela
2. BIMA --- PROFESIONALISME
Bima dengan nama kecilnya Sena.
Bima merupakan putra kedua Pandu dengan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan
dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat,
lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara
saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai
memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala. Bima juga dijuluki
Werkudara. Dalam pewayangan Jawa, Bima memiliki anak yaitu Gatotkaca, Antareja
dan Antasena.
Bima memililki sifat dan
perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur. Ia juga memiliki
sifat kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya
lembut, setia pada satu sikap, tidak suka berbasa basi dan tak pernah
bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Bima memiliki jiwa yang suci, tak pernah berkata dusta. Sikap
profesionalnya laksana gunung, kokoh, tak goyah di tiup angin sekencang apa
pun. Bima selalu menuntaskan segala yang menjadi tanggung jawabnya.
Sifat Bima selaras dengan Profesionalisme
dalam nilai - nilai Kementerian Keuangan yang dinyatakan dengan bekerja tuntas
dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen
yang tinggi. Perilaku utama profesionalisme, yaitu:
a. Mempunyai keahlian dan
pengetahuan yang luas.
b. Bekerja dengan hati.
3.
NAKULA & SADEWA --- SINERGI
Nakula dengan nama kecilnya
Pinten. Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madrim dan
Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan.
Nakula pandai memainkan senjata pedang. Nakula merupakan pria yang paling
tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. Ia memiliki
perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat
menjaga rahasia.
Sadewa dengan nama kecilnya
Tangsen. Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madri dan
Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan.
Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan
seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. Ia memiliki perwatakan jujur, setia,
taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia
Nakula
seorang pemikir yang lebih banyak diam dalam berstrategi, sementara Sadewa,
saudara kembarnya, pandai bertutur kata dan berdiplomasi. Dengan karakater
masing – masing, mereka bersinergi saling melengkapi dalam membangun sebuah
negeri yang Makmur.
Sifat Nakula – Sadewa yang ber-Sinergi
selaras dalam nilai – nilai Kementerian Keuangan dengan Perilaku utama dari
nilai sinergi, yaitu:
a. Memiliki sangka baik, saling
percaya dan menghormati.
b. Menemukan dan melaksanakan
solusi terbaik.
4.
HANOMAN
--- PELAYANAN
Hanoman
yang disebut juga Anoman, merupakan salah satu dewa dalam kepercayaan agama
Hindu. Hanoman merupakan tokoh protagonis dalam kisah Ramayana yang terkenal.
Tokoh Hanoman merupakan seekor kera putih yang berwujud manusia, putra dari
Batara Bayu dan Dewi Anjani. Sosok Hanoman juga diceritakan sebagai keponakan
dari tokoh kera manusia lainnya, yaitu Subali dan Sugriwa.
Hanoman adalah manusia setengah kera yang
disebut wanara. Tinggi Hanoman sama seperti orang dewasa. Namun dalam beberapa
kisah, Hanoman juga menjelma menjadi kera kecil. Hanoman termasuk kera putih
sebagai senopati Sri Rama. Dia memiliki kekuatan angin, waspada, senopati yang
cerdik, pandai dan mempunyai wawasan yang luas. Watak Hanoman adalah pemberani,
setia, sopan santun, suka menolong, prajurit ulung, pandai berbahasa dan
berlagu. Sifat Hanoman lainnya adalah teguh pendirian, rendah hati, kuat, dan
tabah. Dalam kisah Mahabarata, penokohan wayang Hanoman tidak berubah. Dia
menjadi tokoh protagonis yang bijaksana dan sering memberikan nasihat maupun
petuah.
Totalitas dalam melayani
titah Sri Rama dilaksanakan dengan gagah berani oleh Hanoman. Misinya untuk
menyelamatkan Dewi Sinta yang diculik Rahwana penguasa Alengka siap
dipersembahkan Hanoman hingga pengorbanan nyawa. Sebuah pelayanan tulus tanpa
pamrih.
Sifat Hanoman yang merupakan
tokoh dalam pewayangan dan memberikan pelayanan yang tulus , selaras dengan
nilai – nilai Kementerian Keuangan dengan perilaku utama dari nilai pelayanan,
yaitu:
a. Melayani dengan berorientasi
pada kepuasan pemangku kepentingan.
b. Bersikap proaktif dan cepat
tanggap.
5. ARJUNA --- KESEMPURNAAN
Arjuna dengan nama kecilnya
Permadi. Arjuna merupakan putra bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Ia merupakan
penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Ia adalah ksatria cerdik dan
gemar berkelana, gemar bertapa dan berguru menuntut ilmu.
Arjuna memiliki kemahiran dalam
ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria. Kemahirannya dalam ilmu peperangan
menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan
saat pertempuran besar di melawan Kurawa. Arjuna dikenal juga dengan nama
Janaka. Ia memimpin kerajaan di Madukara Arjuna memiliki sifat perwatakan
cerdik pandai, pendiam, lemah lembut budinya,teliti, sopan-santun, berani dan
suka melindungi yang lemah.
Arjuna
terkenal karena postur yang gagah, wajah yang tampan, kepribadian yang lembut
serta dianugerahi kepintaran dalam meminpin. Sebagian darah Dewa mengalir dalam
tubuh Arjuna menjadikannya seorang kesatria yang gemar berkelana, berguru
menuntut ilmu tanpa bosan dan putus asa menuju sebuah kesempurnaan.
Selaras dengan sifat Arjuna dalam nilai –
nilai Kementerian Keuangan dalam hal ini
perilaku utama dari nilai kesempurnaan, yaitu:
a. Melakukan perbaikan terus
menerus.
b. Mengembangkan inovasi baru
dan kreativitas
Kesempurnaan di dalam
nilai-nilai Kementerian Keuangan adalah senantiasa melakukan upaya perbaikan di
segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik. Mengingat betapa
cepatnya perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia, khususnya pegawai
Kementerian Keuangan yang saat ini diisi oleh kaum milenial, dituntut untuk
terus berinovasi dalam segala bidang agar proses bisnis lebih efektif dan
efisien.
Sifat dan
karakter para tokoh pewayangan di atas sangat selaras dengan Nilai – nilai
Kementerian Keuangan yang menjadi dasar dalam kehidupan kita berorganisasi,
terutama di zaman ini yang memang benar – benar harus kita perhatikan dan
laksanakan agar apa yang kita pikirkan, katakan dan lakukan sesuai dengan kaidahnya.
Referensi :
- Keputusan Menteri Keuangan Nomor 312/Kmk.01/2011 Tentang Nilai-Nilai Kementerian Keuangan
- https://regional.kompas.com/read/2023/07/13/205742478/hanoman-tokoh-wayang-kisah-ciri-dan-watak?page=all
- https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6725504/tokoh-pandawa-lima-siapa-saja-silsilah-hingga-senjatanya
- https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/08/pandawa-lima.html
-
https://surakarta.go.id/?p=27960