Bukittinggi – Mengawali tahun 2021, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi bersama dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bukittinggi dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bukittinggi, menyelenggarakan Media Briefing dengan tema "Tahun 2021, Momentum Pemulihan Ekonomi Terus Dijaga dan Dilanjutkan". Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (20/01) bertempat di Taruko Cafe, Jl. Binuang, Sianok Anam Suku, Ampek Koto, Kabupaten Agam.

Selain pimpinan ketiga instansi Kementerian Keuangan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau, Sudarsono turut hadir sebagai narasumber. Selama lebih dari dua jam, para narasumber menyampaikan paparan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tujuh pewarta yang berasal dari berbagai media cetak, elektronik dan online.

Dalam media briefing ini, Sudarsono memaparkan bahwa kinerja lelang KPKNL Bukittinggi pada tahun 2020 cukup terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Kondisi ekonomi mengakibatkan masyarakat lebih menahan diri untuk membeli produk yang ditawarkan melalui lelang. Menanggapi situasi tersebut, Sudarsono mendorong KPKNL Bukittinggi lebih merangkul UMKM untuk memasarkan produknya melalui situs lelang.go.id, yang merupakan situs lelang resmi milik Pemerintah yang dikelola oleh DJKN. “Jika harga barang naik, maka keuntungan sepenuhnya akan menjadi milik UMKM”, papar Sudarsono terkait manfaat menjual produk dengan mekanisme lelang.

Kepala KPKNL Bukittinggi, Hermawan Sukmajati, memaparkan kinerja KPKNL Bukittinggi sepanjang tahun 2020 dan strategi KPKNL Bukittinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tahun 2021. Raihan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2020 dari Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Piutang Negara dan Lelang sebesar Rp 5,49 miliar, atau 116,28% dari target Rp 4,74 miliar, menjadi salah satu highlight dalam paparannya terkait kinerja KPKNL Bukittinggi. Sedangkan untuk capaian pokok lelang tercapai sebesar Rp32,9 miliar dengan nilai indeks 75,94% dari target yang ditetapkan. 

Hermawan juga memaparkan upaya optimalisasi pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) di wilayah kerja KPKNL Bukittinggi. Salah satunya adalah pemanfaatan bangunan eks Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bukittinggi, yang merupakan bangunan peninggalan Belanda, akan dioptimalisasi pemanfaatannya dengan alternatif untuk café/restoran, hunian/guest house/hotel, dan/atau rumah negara/rumah susun. “Hal itu bisa mendatangkan pendapatan untuk negara dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar”, ungkapnya.

Setelah sesi paparan dari para narasumber terlihat antusiasme pewarta media mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Pewarta media juga berharap agar agenda media briefing selanjutnya dapat terus dilakukan secara reguler oleh unit-unit Kementerian Keuangan di wilayah Kota Bukittinggi. (Ary)