Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bukittinggi > Berita
Buka Bersama KPKNL Bukittinggi: Silaturahmi dan Sinergi
Hakim Setyo Budi Mulyono
Senin, 19 Juni 2017   |   186 kali

Bukittinggi — Meskipun kebanyakan manusia lupa mensyukuri nikmat, Tuhan tak pernah berhenti memberi nikmat. Demikian diungkapkan Ustaz Zulkifli dalam acara pengajian menjelang buka bersama di Ruang Serbaguna Bawah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi pada hari Jumat 16 Juni 2017. Selain diikuti oleh jajaran pegawai KPKNL Bukittinggi sendiri, acara buka bersama ini juga dihadiri oleh perwakilan dari kantor vertikal Kementerian Keuangan di Bukittinggi dan masyarakat sekitar.

Menurut Kepala KPKNL Bukittinggi Syukriah, pengajian bulanan yang rutin diselenggarakan pada Jumat minggu ketiga setiap bulan ini, untuk bulan Ramadhan digabungkan dengan kegiatan buka bersama. Tujuan dari diundangnya masyarakat sekitar adalah untuk menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan lingkungan di sekitar kantor. Sementara undangan untuk sesame pegawai Kementerian Keuangan adalah untuk menjalin sinergi yang lebih kuat. “Semoga Rahmat Tuhan dilimpahkan kepada mereka yang senantiasa menjalin silaturahmi,” kata Syukriah.

Diawali pembacaan kalam Ilahi oleh Toni Datuk Patiah, pengajian dipandu oleh Ustadz Zulkifli. Dalam kajiannya, Zulkifli menekankan tentang makna Ramadahan sebagai bulan pembentuk pribadi yang bersyukur. Selain itu, Zulkifli juga memaparkan tentang hikmah puasa.

“Setidaknya ada tiga hikmah yang bisa kita dapatkan di Bulan Ramadhan,” kata Zulkifli. “Pertama adalah manambah keimanan, yakni kita memiliki jiwa ihsan.” Ia menjelaskan bahwa ihsan adalah beribadah seakan-akan melihat Allah, dan jika tidak bisa maka yakinkanlah bahwa Allah melihat kita.

Hikmah kedua, masih menurut Zulkifli, puasa di bulan Ramadhan membuat kita sadar untuk melaksanakan kewajiban sebelum mendapatkan hak. “Kita melaksanakan puasa dulu sebagai kewajiban kita dan barulah kita mendapatkan hak kita untuk berbuka,” katanya.

Di sela penjelasannya dalam topik ini, Zulkifli menekankan bahwa doa berbuka diucapkan setelah kita makan. Sementara menurutnya, saat hendak berbuka yang dibaca tetap basmalah dan doa sebelum makan. Selain meluruskan soal bacaan berbuka, Zulkifli juga mengingatkan bahwa batas dimulainya puasa adalah waktu fajar yang ditandai dengan adzan zubuh, bukan sirine tanda imsyak.

Hikmah yang ketiga dari bulan puasa adalah sarana mensucikan hati. “Yang disucikan adalah jiwa bukan fisik. Sebab yang dilihat Allah bukan wajah manusia melainkan hati dan perbuatan manusia,” kata Zulkifli.

Pengajian ditutup dengan doa bersama menjelang adzan maghrib. Setelah berbuka, kegiatan dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah di ruangan yang sama.

(Teks: Hakim SB Mulyono, Foto: Muhammad Ilham Aldavi) 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini