Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Balikpapan > Artikel
Kota Balikpapan Sebagai Otot Pendukung Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Dwi Ariadi
Kamis, 31 Agustus 2023   |   3547 kali

Pemerintah Republik Indonesia telah resmi memulai pembangunan Ibu Kota Negara yang baru melalui terbitnya Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Ibu Kota Negara yang bernama Nusantara tersebut berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur. Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki visi sebagai kota dunia yang menjadi kota berkelanjutan, penggerak ekonomi Indonesia, dan menjadi simbol identitas nasional. Pembangunan IKN menggunakan 8 (delapan) prinsip yaitu mendesain sesuai kondisi alam, Bhinneka Tunggal Ika, terhubung dan mudah diakses, rendah emisi karbon, sirkuler dan Tangguh, aman dan terjangkau, kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi, dan peluang ekonomi untuk semua.

Pemilihan lokasi IKN yang berada di Kalimantan Timur dikarenakan lokasi tersebut terletak dekat dengan dua kota besar yaitu Balikpapan dan Samarinda. Infrastruktur kedua kota tersebut mendukung pembangunan IKN seperti telah tersedia Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, bandara di Balikpapan dan Samarinda, dan Pelabuhan peti kemas di Kariangau maupun Pelabuhan penumpang di Semayang, Balikpapan. Selain itu, terdapat lahan luas yang berstatus sebagai hutan produksi dan perkebunan yang dapat dibangun kota berkonsep forest city. Dalam pembangunan IKN, secara umum Provinsi Kalimantan Timur akan bertindak sebagai paru-paru dan pusat wisata alam yang akan memicu pembangunan Indonesia Timur. Sedangkan dua kota besar Balikpapan dan Samarinda sebagai otot dan jantung pembangunan. Kota Balikpapan berperan sebagai otot yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik. Kota Samarinda berperan sebagai jantung dengan pusat sejarah dan sektor energi terbarukan.

Kota Balikpapan yang berperan sebagai otot pembangunan IKN merupakan sebuah kota yang terkenal karena minyak bumi. Sejarah kota Balikpapan tidak dapat dilepaskan dari pengeboran pertama sumur minyak pada tahun 1897 di sisi timur Teluk Balikpapan. Sumur minyak tersebut dibuat oleh Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran dari pemerintah Hindia Belanda. Sumur minyak pertama itu kemudian diberi nama sumur Mathilda. Kota Balikpapan memiliki wilayah seluas 511,11 km persegi. Kota Balikpapan terbagi menjadi 6 (enam) wilayah administrasi yaitu Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah, Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Selatan. Jumlah penduduk pada tahun 2022 adalah 703.611 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 1.377 jiwa per km persegi.

Gambaran ekonomi Kota Balikpapan dapat dilihat melalui Produk Domestik Regional Bruto. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. Mudahnya PDRB menggambarkan struktur ekonomi suatu wilayah. PDRB Kota Balikpapan pada tahun 2022 adalah sebesar Rp127.325,67 miliar yang meningkat dari tahun sebelumnya. Struktur ekonomi Kota Balikpapan sebagian besar didukung oleh kategori Industri Pengolahan yang mencapai porsi 47,20 persen. Kemudian kategori Konstruksi yang memberikan dukungan 15,81 persen dan kategori Transportasi/Pergudangan sebesar 10,75 persen. Sehingga hampir setengah dari kegiatan ekonomi Balikpapan merupakan lapangan usaha yang bergerak di bidang industri pengolahan. Salah satu industri pengolahan yang terbesar di Balikpapan adalah industri pengolahan minyak bumi yaitu unit bisnis pengolahan Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan. Saat ini RU V Balikpapan memasok hingga 26% total kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia. Sektor lapangan usaha konstruksi Balikpapan juga didukung oleh program RDMP pengembangan kilang minyak RU V Balikpapan.

Sektor Transportasi dan Pergudangan juga menjadi penyumbang terbesar perekonomian Balikpapan. Sebagai pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan memiliki  infrastruktur yang baik yaitu bandara dan pelabuhan. Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan melayani penerbangan domestik dan internasional. Pada tahun 2022, penerbangan domestik bandara Sepinggan mencapai 38.590 kali penerbangan dengan 3 juta penumpang.  Sedangkan penerbangan internasional mencapai 1.102 kali penerbangan dengan 5 ribu penumpang. Jumlah penerbangan ini semakin naik dari tahun 2021 yang menunjukkan pemulihan perekonomian setelah pandemi. Begitu juga pelabuhan Semayang yang melayani penyeberangan antar pulau juga mengalami kenaikan sampai 98 persen pada tahun 2022. Kenaikan pergerakan orang melalui bandara dan Pelabuhan menunjukkan bahwa Kota Balikpapan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur yang semakin ramai.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara yang memiliki visi sebagai penggerak ekonomi nasional diperkirakan menciptakan lapangan pekerjaan sampai 4 juta lapangan kerja. Kota Balikpapan sebagai kota pendukung diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah penduduk karena daya tarik IKN. Peningkatan jumlah penduduk diperkirakan akan meningkatkan pembangunan perumahan beserta penunjangnya. Pembangunan Kota Balikpapan dihadapkan pada beberapa permasalahan diantaranya geografi wilayah dan daya dukung wilayah. Kota Balikpapan memiliki kondisi geografis yang berbukit dengan sedikit daerah landai. Wilayah Balikpapan yang berupa perbukitan dengan ketinggian diatas 20 m mencapai 60 persen dari total wilayah. Sehingga pembangunan memerlukan rekayasa teknis untuk mengatasi lokasi yang berbukit. Masifnya pembangunan juga dihadapkan pada masalah bencana. Bencana yang cukup sering terjadi di Kota Balikpapan adalah tanah longsor, kebakaran, dan banjir. Permasalahan banjir sebagian besar disebabkan oleh tata guna lahan, sistem drainase, dan sistem pengendali banjir. Semenjak penetapan lokasi IKN telah banyak pengajuan pembangunan perumahan baru di Balikpapan. Perubahan tata guna lahan akan menyebabkan perubahan lingkungan. Perubahan tersebut dapat berdampak pada perubahan sistem drainase air hujan yang dapat menyebabkan bencana banjir maupun tanah longsor. Semakin tingginya tingkat kepadatan bangunan juga dapat meningkatkan risiko kebakaran.

Peningkatan jumlah penduduk juga akan meningkatkan kebutuhan akan air bersih. Saat ini sebagian besar pelanggan PDAM Kota Balikpapan adalah rumah tangga yang penggunaan air per tahun 2022 mencapai 23 juta meter kubik. Dimana kebutuhan air baku PDAM bersumber dari sungai yang berada di sekitar Balikpapan. Padahal kondisi 19 sungai di Balikpapan berada dalam kondisi cemar ringan sampai cemar sedang. Peningkatan penduduk diprediksi akan meningkatkan juga volume sampah yang dapat mencemari lingkungan termasuk sungai. Daya tarik IKN juga dapat meningkatkan pendatang ke Kota Balikpapan. Kota Balikpapan yang diprediksi akan menjadi semakin pada penduduk dapat mengalami bencana sosial seperti konflik sosial dan wabah penyakit. Banyaknya pendatang akan meningkatkan keberagaman sosial budaya di masyarakat. Keberagaman di masyarakat perkotaan dapat menciptakan konflik sosial antara pendatang dengan penduduk asli. Apalagi kesenjangan sosial yang tinggi di masyarakat dapat meningkatkan risiko terjadinya konflik sosial. Penduduk yang semakin padat juga membuat semakin mudah untuk penularan wabah penyakit. Sehingga pembangunan dan pertambahan penduduk di Kota Balikpapan dapat menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk mengatur kota yang layak huni.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berada di Kalimantan Timur merupakan upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan menciptakan simbol identitas nasional yang baru. Pemilihan lokasi di Kalimantan Timur berdasarkan wilayah yang didukung oleh dua kota besar Balikpapan dan Samarinda. Sebagai kota pendukung IKN, Balikpapan memiliki infrastruktur pendukung berupa industri pengolahan migas dan gerbang pintu masuk orang dan logistik. Balikpapan merupakan kota yang memiliki sarana prasarana yang lengkap sehingga diprediksi akan mendapat limpahan pembangunan. Kota Balikpapan diprediksi akan mengalami peningkatan pembangunan sebagai imbas pembangunan IKN. Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan pembangunan permukiman, perkantoran dan komersial. Pembangunan dapat menjadi berkah bagi Kota Balikpapan sehingga menjadi semakin maju dan Sejahtera. Namun apabila pembangunan tidak terkendali yang melampaui daya dukung lingkungan maka dapat menjadi permasalahan. Pemerintah pusat dan daerah sebaiknya dapat membuat kebijakan bersama agar pembangunan IKN tidak menjadi permasalahan bagi kota sekitar. (KN/HI/BPN)

Sumber:

1.    Kota Balikpapan Dalam Angka 2023, 2023, BPS Kota Balikpapan

2.    www.ikn.go.id, diakses pada tanggal 29 Agustus 2023.

3.    Web.balikpapan.go.id, diakses pada tanggal 29 Agustus 2023.

4.    www.kompas.id/baca/nusantara/2023/05/10/kota-balikpapan-sebagai-penyangga-ikn-dan-bencana-yang-mengintainya, diakses pada tanggal 29 Agustus 2023.

5.    https://swarakaltim.com/2022/06/25/balikpapan-penyangga-ikn-sejumlah-permasalahan-infrastruktur/, diakses pada tanggal 29 Agustus 2023.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini