Pada
dasarnya, manusia adalah makhluk visual. Manusia memproses data visual lebih
baik daripada bentuk data lainnya. Otak manusia memproses gambar 60.000 kali
lebih cepat daripada teks, dan 90% informasi yang dikirimkan ke otak adalah
berbentuk visual.
Tak
bisa dipungkiri, tampilan visual jauh lebih baik daripada teks dalam
menyederhanakan materi yang kompleks. Begitu pula penerapannya dalam media
sosial sebagai platform yang digunakan dalam menyampaikan informasi.
Berbicara
tentang visualisasi, maka kita harus memahami keterkaitan antara visualisasi
informasi dengan aspek desain grafis. Secara definisi, desain grafis merupakan
suatu proses komunikasi dengan menggunakan elemen visual, seperti tipografi,
fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan
suatu pesan yang disampaikan. Keterkaitan antara visualisasi informasi dengan
desain grafis dalam penerapannya pada media sosial, merujuk pada bagaimana
suatu informasi yang divisualisasikan ini menjadi suatu perantara komunikasi
dalam menyampaikan persepsi atas pesan yang ingin disampaikan.
Dalam
desain grafis sebagai aspek cakupan dalam visualisasi informasi, terdapat 3
prinsip dasar yang menjadi acuan, yaitu :
a.
Attract
attention
Bahwa
suatu desain grafis harus menarik perhatian audience yang dituju. Dalam
media sosial, maka harus diperhatikan bagaimana konten yang dipublikasikan
dapat menarik perhatian pengguna sosial media untuk mengamati konten dan
menyerap informasi yang disampaikan dalam konten.
b.
Please
the eye
Agar
informasi dapat tersampaikan dengan baik, maka suatu desain grafis harus
menyenangkan mata atau visual. Apa jadinya jika konten yang dipublikasikan
tidak menyenangkan mata atau visual para pengguna sosial media? Tentunya konten
tersebut tidak akan dilirik atau diamati hingga lebih mendalam, sehingga
informasi yang disampaikan dalam konten akan terbuang sia-sia dan hanya
dianggap ‘angin lalu’ oleh pengguna sosial media.
c.
Convey
the message
Mengutip
ucapan Steve Jobs, the design is not just what it looks like and feels like.
The design is about how it works. Tak jarang, visualisasi konten dalam
media sosial sudah dibuat dengan sangat baik untuk menarik perhatian (attract
attention) dan menyenangkan mata (please the eye), namun tidak dapat
menyampaikan informasi atau pesan yang menjadi tujuan utama kepada pengguna
sosial media. Karena desain grafis dalam media sosial memiliki fokus utama
dalam mengkomunikasikan suatu informasi, maka pembuat konten (content
creator) juga harus berfokus pada bagaimana suatu konten media sosial
dibuat dengan menarik dan dapat menyampaikan informasi atau pesan utama secara
efektif.
Dengan meningkatnya intensitas publik
dalam mengamati perkembangan informasi melalui media sosial, jika diterapkan
dengan prinsip-prinsip desain grafis yang tepat, maka media sosial akan menjadi
media yang ampuh untuk menyampaikan informasi maupun pesan tertentu dan menggerakkan
publik untuk menyerap serta memahami informasi yang diberikan. Dan dengan
luasnya ide dalam pengemasan visualisasi, media sosial juga akan mendorong suatu
para creator untuk tetap inovatif dan
relevan melalui kedekatan sehari – hari.
Penulis
: Wahyuni Eka W, KPKNL Balikpapan
(Diolah
dari berbagai sumber)