Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Ambon > Artikel
Analisis Postur Tubuh Menggunakan Metode RULA pada Pekerja di KPKNL Ambon
Christian Benardo
Rabu, 14 Juni 2023   |   8772 kali


1.      Pendahuluan

Salah satu aset penting bagi Perusahaan adalah karyawan/pekerja, oleh sebab itu pemilik tempat kerja wajib memperhatikan kondisi pekerja pada saat bekerja apakah aman. Kondisi pekerja dikatakan tidak aman apabila keselamatan dan kesehatan pekerja mulai terganggu (Aghnia, 2017). Salah satu indikasi adanya gangguan keselamatan dan kesehatan pada pekerja adalah adanya Kelelahan, keluhan nyeri dan tidak nyaman pada sistem otot rangka/musculoskeletal baik pada saat bekerja maupun tidak bekerja .

Bekerja di depan komputer apabila diperhatikan secara keseluruhan aktifitas pekerjaan tersebut tidak membutuhkan energi yang besar, padahal pekerjaan di depan komputer juga membawa dampak yang tidak baik bagi keselamatan dan kesehatan pekerjanya (Bossen, 2007) Bahaya dan risiko yang muncul sebagai akibat pengerjaan yang berulang oleh pegawai dengan intensitas yang tinggi serta postur yang sama atau postur yang tidak normal (awkward posture) hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada beberpa area tubuh (Occ Health Clinic, 2007) Hampir 70% aktifitas kantor dilakukan dalam posisi duduk hal ini dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan diantaranya obesitas dan nyeri punggung(Atya, 2016).

Musculoskeletal Disordes (MSDs) dirasakan dengan adanya nyeri pada bagian tubuh saat atau sesudah bekerja sebagai akibat terganggunya tulang belakang, tendon, saraf, otot, ligament dan fungsi sendi. Melakukan identifikasi, memperbaiki tempat kerja atau postur tubuh pekerja serta melakukan evaluasi adalah salah satu cara mengurangi dampak cedera (Ahmad, 2020).

Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang mebuat manusia merasa nyaman dalam bekerja sehinggap produktivitas kerja dapat meningkat. Salah satu metode ergonomi yang digunakan untuk menilai postur, gaya dan gerakan suatu aktifitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas adalah  RULA (Rapid Upper Limb Assessment), Briansah 2018.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.01/2021 tanggal 29 Oktober 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dimana Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Ambon merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam aktifitas sehari hari para pegawai dilaksanakan lebih banyak di dalam kantor dengan rentang waktu bekerja dalam satu hari dimulai jam 8 pagi hingga jam 5 sore adapun waktu istirahat lebih kurang 1 jam pada jam 12 siang. Hal ini terjadi setiap hari secara terus menerus dengan hari kerja senin hingga jum’at yang dapat berakibat pada kelelahan fisik, penurunan konsentrasi, menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko Musculoskeletal Disorder (MSDs). Hal ini menarik perhatian penulis untuk melakukan pengukuran/penilaian postur kerja pegawai karena pekerja sehat dan bugar akan mempengaruhi peningkatan dalam produktivitas kerja, berkurangnya jam kerja tidak masuk kantor karena sakit dan menurunkan beban biaya pekerja untuk berobat.

 


Gambar 1. RULA (rapid upper limb assessment)

 

2.      Metode

Metode pengambilan data pada kajian ini adalah sebagai berikut :

a.       Studi Literatur

Mencari dan mempelajari referensi dari buku, aartikel, jurnal tentang kajian yang akan dilakukan

b.      Melakukan Survei

Melaksanakan survei dengan pengamatan proses kerja, kondisi lingkungan kerja dan aktivitas pekerja

c.       Pengambilan Data

Dokumentasi aktivitas kerja berupa foto pada saat pekerja melakukan aktivitas rutin pekerjaannya

d.      Pengolahan Data

Penilaian postur tubuh menggunakan RULA, sikap bagian-bagian tubuh yang diamati adalah : Lengan atas, Lengan Bawah, Leher, Batan Tubuh

 

3.      Hasil dan Pembahasan

Hasil Perhitungan RULA pekerja adalah sebagai berikut :


Gambar 2. Perekaman aktifitas Pekerja

 

Hasil perhitungan sudut pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel A.1 Penilaian Postur Kerja Duduk Pekerja


Postur Tubuh

Nilai

Keterangan

Nilai Akhir

Lengan atas

(upper arm)

2

Posisi lengan atas 20o-45o

Lengan atas dibantu atau bersandar -1

1

Lengan bawah

(lower arm)

1

Posisi lengan bawah 60o-100o

Lengan menyilang +1

2

Pergelangan tangan (wrist score)

2

Posisi pergelangan tangan 0o-15o

 

2

Pergerakan pergelangan tangan (wrist twist)

1

Pergelangan tangan memutar dari daerah tengah

1



Tabel A.2 Nilai Postur


 

Nilai Pergelangan Tangan dan Lengan Tangan

= Nilai Postur A + Nilai Otot + Beban

= 2 + 1 + 0

= 3      

Sikap kerja pekerja yang duduk menunjukkan postur lengan atas diberi nilai 1 karena posisi lengan atas 20o-45o bergerak ke depan dan lengan atas dibantu atau bersandar, lengan bawah diberi nilai 2 karena posisi lengan bawah 60o-100o dan lengan menyilang, pergelangan tangan diberi nilai 2 karena posisi pergelangan tangan 0o-15o ke atas kemudian diberi nilai 1 karena pergelangan tangan memutar dari daerah tengah. Nilai yang didapat dari hasil pengamatan lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan pergerakan pergelangan tangan saat bekerja nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel nilai postur A adalah 2 kemudian 1 karena postur diulang secara 4x per menit dan didapatkan nilai pergelangan tangan dan lengan tangan adalah 3 (Tabel A.2).


Tabel A.3 Penilaian Postur Tubuh Duduk Pekerja (Nilai Postur B)

Postur Tubuh

Nilai

Keterangan

Nilai Akhir

Leher (neck)

1

Posisi leher 0o-10o

1

Batang Tubuh (trunk)

3

Posisi batang tubuh 20o-60o

3

Kaki (legs)

1

Didukung kaki

1


Tabel A.4 Nilai Postur B


Nilai Leher, Batang Tubuh, dan Kaki

= Nilai Postur B + Nilai Otot + Beban

= 3+ 1 (postur statis >10 menit & repetisi) + 0 (pengangkatan beban kurang dari 4.4 lbs)

= 4

Tabel A.5 Nilai RULA



Sikap kerja pekerja yang duduk menunjukkan postur leher diberi nilai 1 karena posisi leher 0o-10o bergerak ke depan, batang tubuh diberi nilai 2 karena posisi batang tubuh 20o -60o ke depan, dan kaki diberi nilai 1 karena adanya dukungan dari kaki. Nilai yang didapat dari hasil pengamatan postur leher, batang tubuh dan kaki saat bekerja nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel nilai postur B kemudian didaparkan hasilnya adalah 3 dan +1 karena postur statis >10 menit, maka didapatkan nilai leher, batang tubuh, dan kaki adalah 4 (Tabel A.4).

Hasil akhir dari pengamatan adalah dimasukkan Nilai Pergelangan dan Lengan Tangan serta Nilai Leher, Batang Tubuh, dan Kaki ke Tabel A.5 sehingga didapatkan nilai RULA nya adalah 4.

Tabel B.1 Rekapitulasi Penilaian Postur Kerja (RULA)

Postur Kerja

Nilai Pergelangan dan Lengan Tangan

Nilai Leher, Batang Tubuh, dan Kaki

Nilai RULA

Postur Duduk

3

4

4


Berdasarkan skor RULA yang didapatkan, pengkategorian dan tindakan perbaikan dapat dilihat pada Tabel B.2 sebagai berikut.

Tabel B.2 Pengkategorian Nilai RULA



Setelah mengetahui level risiko dari postur kerja, maka didapatkan hasil Pengkategorian Skor RULA. Pengkategorian Skor RULA dapat dilihat pada tabel B.3.

Tabel B.3 Rekapitulasi Pengkategorian Nilai RULA

Action Level

RULA Score

Risk Level

Intervention

0

1-2

Low

acceptable posture

1

3-4

Moderate

further investigation,

change may be needed

2

5-6

High

further investigation, change soon

3

7

Very high

investigate and implement change



Berdasarkan Tabel B.3, terdapat ruangan dengan postur kerja yang memiliki level risiko sedang terkena MSDs dan memerlukan investigasi lebih lanjut dan memerlukan tindakan perbaikan postur tubuh. Setelah melakukan perbaikan postur tubuh saat bekerja juga dilakukan perbaikan terhadap station kerja (kursi dan meja) disesuaikan berdasarkan hasil perhitungan antropometri masing masing pekerja.


4.      Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1.      Skor RULA pada postur tubuh saat pegawai bekerja adalah 3-4 yang berarti pekerja memiliki risiko sedang untuk terkena MSDs

2.      Perlu dilakukan perbaikan postur tubuh saat bekerja dan menyesuaikan station kerja (meja dan kursi) sesuai dengan hasil pengukuran antropomotri masing-masing pekerja

Saran

Saran yang diberikan penulis untuk kajian ini adalah sebagai berikut :

1.      Tempat kerja perlu memperhatikan aspek ergonomi pegawai ketika bekerja agar mengurangi risiko MSDs pada pegawai untuk waktu mendatang

2.      Pekerjaan yang dilakukan dengan durasi yang lama dan dikerjakan dengan postur tubuh statis, perlu dilakukan relaksasi/peregangan secara berjangka agar mengurangi rasa kaku pada tubuh ketika bekerja

3.      Dalam perbaikan stasion kerja perlu adanya studi antropometri pada masing masing pegawai dan menyesuaikan stasiun kerja pada masing masing pegawai sesuai dengan hasil studi antropometri yang dilakukan.

 

Daftar Pustaka

Aghnia, Agin Darojatul. 2017. “Pemetaan Keluhan Musculoskeletal Disorders Berdasarkan Faktor Risiko Pekerjaan Pekerja Produksi Bakso CV Unique Mandiri Perkasa Bekasi”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Aisha, Atya Nur. 2016. “Office Ergonomics Assessment pada Kantor Bank X”. Jurnal. Bandung: Telkom University

Briansah, Alen Okvan. 2018. “Analisa Postur Kerja Yang Terjadi Untuk Aktivitas Dalam Proyek Konstruksi Bangunan Dengan Metode RULA Di CV Basani”. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta

D. Bossen, Improved Workplace Performance and Productivity Through Movement: The Emerging Role of Adjustability, Atlas Ergonomics, 2007

N. P. Ahmad, R. Hidayat, and R. Hamdani, “Analisis Postur Kerja Dengan Metode Rula Pada Operator Las Di Bengkel Las Sumber Jaya Bekasi, Jawa Barat,” Bull. Appl. Ind. Eng. Theory, vol. 2, no. 1, pp. 59–63, 2020

Occupational Health Clinic for Ontario Workers Inc.,Office Ergonomics Handbook Fifth Edition, Ontario, Canada:n.p.,2008

 

(Ditulis oleh : Iwan Victor Leonardo & Jimmy Tiarlina)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini