Dibulan
suci ramadhan berbagai cemilan dan kudapan dijajakan setiap sore hari menjelang
berbuka puasa. Dari yang bergaya internesyenel
seperti croissant waffle atau croffle hingga makanan tradisional sesuai
kearifan lokal masing-masing daerah. Salah satu kudapan khas yang banyak
beredar di sumatera bagian tengah (Riau dan Sumatera Barat) adalah sala lauak,
sejenis gorengan rasa ikan berbentuk bulat yang garing diluar dan lembut
didalam.
Makanan Khas Pariaman
Secara harfiah, kata sala dapat diartikan sebagai ‘goreng’,
artinya istilah ini digunakan untuk berbagai jenis bahan makanan yang diolah
dengan cara digoreng. Sedangkan lauak secara sederhana berarti ikan. Meskipun secara harfiah bermakna ‘ikan
goreng’, tetapi sala lauak sama sekali tidak seperti yang kita bayangkan. Sala
lauak merupakan hidangan berbentuk gumpalan sebesar ibu jari yang terbuat dari
adonan daging ikan yang dihaluskan dan dicampur tepung.
Adonan
tersebut kemudian dibentuk menjadi gumpalan dan digoreng hingga berwarna
cokelat keemasan. Gumpalan-gumpalan bertekstur renyah ini memiliki citarasa
yang dominan asin dan gurih dengan aroma rempah berasal dari beberapa jenis
bumbu yang ditambahkan didalamnya. Sala lauak yang paling umum adalah yang
berbentuk bulat sebesar bola pingpong atau sala keras. Sala berbentuk bulat ini
terbuat dari bahan ikan asin yang dihaluskan dan dicampur bersama adonan tepung
beras yang dibumbui bawang putih.
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Yang Mengikuti
Perkembangan Zaman
Berdasarkan informasi
dari website Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, sala lauak
telah ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya tak benda pada tahun 2010
dengan nomor registrasi 2010000992.
Sala lauak teleh mengikuti perkembangan zaman, jika
sebelumnya pemasaran hanya kepada masyarakat sekitar saat ini telah hadir sala
lauak versi frozen sehingga bisa menjangkau konsumen dalam skala yang lebih luas.
Coba buka tokopedia atau shopee, ada ratuan penjual sala lauak dengan ribuan transaksi
penjualan sala lauak.
(Rachmadi - Kanwil DJKN Riau, Sumbar,
dan Kepri)
Referensi
1.
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/sala-lauak-gorengan-khas-kota-pariaman/
2.
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=992
3.
https://www.idntimes.com/food/recipe/yeliza-umami/resep-sala-lauak-khas-pariaman-c1c2