Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau > Artikel
Perbedaan Hacker dan Cracker
Ridho Kurniawan Siregar
Selasa, 27 September 2022   |   53527 kali

Mengkin akhir-akhir ini kita sering mendengar berita terkait hacker Bjorka yang bahkan menjadi trending topic dan menghebohkan Indonesia. Ia diduga meretas dokumen penting masyarakat Indonesia sampai data pribadi Presiden Jokowi dan BIN (Badan Intelejen Nasional). Selain Bjorka, ternyata ada banyak hacker Indonesia yang menghebohkan Indonesia bahkan dunia internasional. Seperti di tahun 2019, Putra Aji Adhari, hacker asal Jakarta Selatan berhasil menembus situs bank dalam negeri dan menerobos situs NASA. Karena keahliannya itu, anak muda jenius ini pernah diajak bekerja sama oleh salah satu start-up untuk memegang posisi Chief Technology Officer (CTO). 

Hacker merupakan istilah yang populer dalam dunia peretasan data, namun ada istilah lain yang cukup populer dalam dunia peretasan yaitu Cracker. Meski terkesan sama, namun keduanya memiliki perbedaan dari segi cara kerja dan tujuannya. Masih banyak orang yang belum tahu perbedaan hacker dan cracker, bahkan kerap terbalik dalam memaknainya. 

Perbedaan hacker dan cracker ada pada tujuannya. Jika cracker melakukan peretasan untuk tujuan kejahatan. Sementara peretasan yang dilakukan hacker bukan untuk tujuan kejahatan.   

Hacker menggunakan keahliannya dalam sistem operasi dan pemrograman untuk membantu suatau perusahaan atau kepentingan lainnya yang bersifat positif. Hacker bekerja untuk melindungi data dan meningkatkan keamanan perusahaan.  


Cara kerja hacker yakni mencari celah keamanan perusahaan dan memperbaikinya supaya lebih ketat atau aman. Hacker melakukan peretasan buka untuk mencuri data, merusak jaringan, atau merugikan sistem. 

Cracker juga memiliki keahlian dalam bidang pemrograman dan sistem operasi. Namun cracker melakukan aksi peretasan untuk tujuan kejahatan. Biasanya cracker meretas sistem perangkat perusahaan atau individu lain untuk mencari keuntungan dan merugikan korbannya.  

Cara kerja cracker yakni dengan mencari celah keamanan suatu jaring, lalu merusak dan mencuri datanya. Cracker melakukan peretasan bisa untuk menyalahgunakan data atau merugikan sistem. Biasanya cracker memiliki IP address dan perangkat yang sulit dilacak. 


Pentingnya Cyber Security 

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya keamanan siber (cyber security) di era serba digital seperti saat ini. Pasalnya, beberapa kali website pemerintah terkena serangan siber dari para peretas atau hacker. Padahal hal ini dapat menyebabkan data-data penting milik pemerintah dicuri. Tak hanya di Indonesia, negara-negara lain pun sangat rentan diretas dan tentuya dapat merugikan banyak orang ataupun pihak. 

Di sinilah pentingnya cyber security. Cyber security adalah tindakan untuk melindungi perangkat, jaringan, program, dan data dari ancaman siber dan akses ilegal, termasuk oleh para hacker. Tidak hanya mengincar perusahaan besar, ancaman siber juga menyerang bisnis kecil hingga kalangan pribadi. Contohnya, seperti mengakses informasi sensitif, mengubah atau bahkan menghancurkan data-data penting. 

Berbagai jenis ancaman siber inilah yang membuat cyber security penting untuk dipahami, sehingga keahliannya sangat diperlukan di era serba digital sekarang ini. Profesi di bidang cyber security menjadi profesi yang paling dibutuhkan dengan prospek masa depan yang sangat cerah. 


Perbedaan Sifat 

Perbedaan lain dari hacker dan cracker adalah pada sifatnya. Aksi yang dilakukan hacker bersifat baik. Sementara aksi yang dijalankan cracker bersifat menyimpang atau merugikan pihak lain. Kerja Hacker hanya masuk ke sebuah sistem untuk menemukan kelemahan keamanan, bug dan masalah lain dalam sistem.  

Sementara kerja cracker bersifat merusak, penyerangan, atau destruktif. Cracker memasuki sistem jaringan secara paksa dan ilegal. Setelah itu, cracker melakukan tindakan kejahatan seperti memasukkan malware, mengambil data, dan sebagainya.  

Jadi dapat diambil kesimpulannya bahwa Hacker adalah orang yang mengetahui apa yang dilakukannya, menyadari seluruh akibat dari apa yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sementara Cracker adalah orang yang tahu apa yang dikerjakannya, tetapi seringkali tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Dan ia tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah diketahui dan dilakukannya itu. 


Referensi: 

https://instiki.ac.id/2022/09/15/siapa-itu-bjorka-yuk-mengenal-dunia-hacker-dan-cyber-security/

https://diskominfo.badungkab.go.id/artikel/18221-perbedaan-hacker-dengan-cracker

https://voi.id/teknologi/210353/mengenal-perbedaan-hacker-dan-cracker-beda-tujuan-baik-dan-jahat#:~:text=Perbedaan Cara Kerja&text=Hacker melakukan aksi peretasan secara,dan tidak diketahui orang lain. 

https://sim.ubaya.ac.id/hacker-dan-cracker/ 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini