Palangkarya - Memasuki akhir tahun 2013, geliat entitas pada setiap lini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) semakin menunjukan grafik yang meningkat, ada semacam faktor psikologis yang membuat setiap entitas merasa ada beban pekerjaan yang semakin berat. Dan benar saja, pada kenyataanya memang banyak hal yang menunggu di akhir tahun, dari rencana kegiatan yang belum direalisasikan, pencapaian target kinerja yang belum mencapai posisi yang ideal, segudang laporan yang harus dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban dan harus memetakan planning untuk tahun 2014. Berangkat dari beberapa hal yang disebutkan di atas, Kantor Wilayah (Kanwil) DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah (Kaselteng) mencoba menguatkan pijakan untuk “lolos” dari tekanan akhir tahun ini dan hal itu diwujudkan dalam Rapat Koordinasi Daerah (rakorda).

Untuk kesempatan kali ini, Palangkaraya dipilih untuk menjadi tuan rumah Rakorda Tahun 2013, hal ini untuk memberikan suasana baru karena pada acara rakorda sebelumnya selalu diselenggarakan di Banjarmasin. Bertempat di Swiss-belhotel Danum acara ini berlangsung dari  27 - 29 November 2013. Tema yang diusung dalam rakorda kali ini adalah “Dengan Semangat Kayuh Baimbai Kita Optimalkan Kinerja Tahun 2013”. Dari tema ini, Kanwil DJKN Kalselteng mulai mencoba memasukan nilai – nilai kearifan lokal ke dalam budaya kerjanya, kayuh baimbai dapat diartikan sebagai mendayung bersama yang diambil dari bahasa banjar.

Rakorda yang dihadiri oleh perwakilan bidang/bagian pada Kanwil dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL) di Lingkungan Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah ini memiliki agenda antara lain evaluasi capaian kinerja s.d Oktober 2013, pembahasan permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dan diakhiri dengan penetapan rencana dan target kinerja tahun 2014. Mengawali rangkaian acara rakorda ini, KaKanwil DJKN Kalselteng Marhokkom Sitompul, menegaskan kepada seluruh peserta rakorda  untuk merancang strategi yang terarah dan efektif untuk “menggenjot” realisasi Indikator kinerja yang sampai dengan rakorda ini dilaksanakan belum mencapai target yang ditetapkan. Dari beberapa capaian kinerja tersebut realisasi Anggaran menjadi poin penting yang menjadi sorotan Marhokkom Sitompul, diharapkan sampai dengan akhir tahun ini, anggaran yang sudah dialokasikan ke masing - masing kantor dapat diserap dengan optimal, selain itu, ke depannya setiap Bidang dan Seksi harus membuat rencana kegiatan yang tepat sehingga pencairan anggaran tidak menumpuk di akhir tahun.

Di ruang Rapat Manuhing 1&2 yang dingin, Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi (KIHI) mencoba menghangatkan suasana dengan memberikan paparan menyeluruh mengenai capaian kinerja Kanwil DJKN Kalselteng, dari  25  Indikator Kinerja Utama (IKU) , terdapat 5 IKU yang masih dalam status kuning yakni Bea Lelang, Pokok Lelang, Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pengendalian Internal, Perekaman BKPN Melalui Aplikasi SIMPLE dan Penyelesaian Kegiatan Belanja Modal dalam DIPA. Selain itu satu IKU dalam kondisi merah yakni Penyerapan DIPA (non belanja pegawai). Dari pencapaian tersebut Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah mendapatkan nilai NKO sebesar 110.59% (sangat baik).

Berangkat dari paparan Bidang KIHI, KPKNL di lingkungan Kanwil DJKN Kalselteng  secara silih berganti diberikan kesempatan untuk memberikan presentasi mengenai capaian kinerja dan permasalahan yang dihadapi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Bidang/Bagian Kanwil. Dari presentasi tersebut terdapat beberapa permasalahan yang diungkapkan baik dari KPKNL maupun Bidang/Bagian, di antaranya adalah masalah progress sertipikasi BMN berupa tanah yang masih terkendala dari pihak BPN sehingga realisasi sertipikasi tanah di Tahun 2013 ini nilainya mengecewakan. Selain itu untuk proses input data ke SIMANTAP masih ada kendala teknis dikarenakan adanya update aplikasi dari SIMANTAP I ke SIMANTAP II. KPKNL Banjarmasin mengemukakan terdapat permasalahan pada input BKPN ke SIMPLE, KPKNL Banjarmasin tidak akan mencapai nilai 100% dikarenakan yang dijadikan dasar perhitunganya adalah BKPN yang terdapat pada laporan bulanan, padahal dari stock opname terdapat perbedaan jumlah dengan laporan bulanan. Selain itu masalah sumber daya manusia juga menjadi isu utama yang dibicarakan pada acara kali ini, formasi pegawai sekarang ini dinilai tidak proporsional dengan beban kerja yang ada. Sebagai contoh saja, dengan jumlah satker sebanyak 800 an, seksi PKN KPKNL Banjarmasin hanya mempunyai 4 staff, yakni 1 kepala seksi dan 3 pelaksana, sehingga ada harapan agar ada penambahan pegawai khususnya di KPKNL Banjarmasin. Terkait lelang di KPKNL  Pangkalan Bun, sulit untuk mencapai target yang diharapkan, karena potensi lelang di Pangkalan Bun sangat rendah, hanya mengandalkan dari lelang rampasan dan hak tanggungan .

Dari permasalahan yang dimunculkan dalam rakorda ini, setiap Bagian dan Bidang Kanwil mencoba memberikan solusi yang tepat dan aplikatif untuk mengatasi hal tersebut, untuk masalah yang belum menemukan titik terangnya akan  dikonsultasikan dengan Kantor Pusat DJKN agar mendapatkan solusi ataupun jalan tengah yang terbaik. Selain itu Marhokkom Sitompul berpesan agar hal - hal yang dibicarakan dalam rakorda ini dapat dicatat dan digunakan sebagai alat pembinaan ke KPKNL.

Kemudian acara dilanjutkan dengan memetakan rencana target kinerja Tahun 2014 yang pada kesempatan ini dipimpin langsung oleh Marhokkom Sitompul. Marhokkom Sitompul mengharapkan penetapan target ini tetap harus realistis tapi menantang, dengan mengacu pada target dan realisasi pada tahun - tahun sebelumnya dan melihat faktor - faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaiannya.

Dari acara Rakorda ini, diharapkan dapat  memberi suntikan stimulan kepada seluruh pegawai di Lingkungan Kanwil DJKN Kalselteng untuk kembali melangkahkan kaki yang sudah mulai terasa berat di penghujung tahun ini, sehingga optimisme untuk membawa Kanwil DJKN Kalselteng menjadi terdepan masih akan terus berkibar. (teks : Wisnu H, Foto: Oki Budhi Saputro)