Kamis
(22/02) Kanwil DJKN Kalbar menggelar kegiatan Sharing Knowledge Platform AESIA dan Kolaborasi Upaya Pelaksanaan
Optimalisasi Aset Negara. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid yang berlokasi di Aula Lantai 3 Kantor Wilayah DJKN
Kalimantan Barat, Jalan Letnan Jenderal Sutoyo No. 122 Pontianak Selatan Kota
Pontianak serta melalui aplikasi Microsoft
Teams yang dihadiri oleh Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Rektor
Universitas Tanjungpura, Satuan Kerja Koordinator Wilayah, tim LMAN serta
pegawai Kanwil dan KPKNL di seluruh wilayah kerja DJKN Kalimantan Barat.
Pada kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan dan
mendorong optimalisasi Barang
Milik Negara (BMN)
di Kalimantan Barat ini, Kanwil DJKN Kalimantan
Barat berkolaborasi dengan LMAN sebagai salah satu unit organisasi non eselon
di lingkungan Kementerian Keuangan. Kegiatan dibuka oleh Kepala Kanwil
DJKN Kalimantan Barat, Tetik Fajar Ruwandari. Tetik dalam sambutannya
menyampaikan “Aset negara tidak boleh berhenti dan tidak boleh diam saja,
sebagai wakil pemerintah pusat dan wakil pemerintah
daerah harus berupaya
menggerakan perekonomian negara
maupun perekonomian Kalimantan Barat dengan apa yang
bisa dilakukan. Upaya itu antara lain melalui platform AESIA yang telah diinisiasi dan dilahirkan oleh
Lembaga Manajemen Aset Negara pada tahun 2022.”
Selanjutnya
Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi dalam sambutannya menyampaikan “Kalimantan
Barat tidak boleh diam harus terus berkembang, LMAN hadir dalam
rangka menyatukan gerak dan langkah optimalisasi aset
melalui platform AESIA”. Menurutnya, LMAN ditugaskan Kementerian Keuangan untuk
melakukan pembayaran atas pembebasan tanah untuk Proyek
Strategis Nasional (PSN) dalam hal ini sudah terlibat dalam 117 PSN dengan
jumlah rupiah sebesar Rp125,689 trilyun,
(baru berupa tanah belum konstruksi berupa
belanja modal kepada K/L dan PMN pada BUMN).
Prof. Dr.
Garuda Wiko, Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) dalam sambutannya
menyampaikan “Kanwil DJKN Kalimantan Barat selalu mendorong pemanfaatan aset,
Universitas Tanjung Pura
membutuhkan mitra yang
bisa menunjukkan peta
pengelolaan aset. Aset Untan yang begitu
besar membutuhkan perspektif baru yang ditanamkan pada
BLU Untan agar dapat dioptimalkan pemanfaatannya sehingga mendatangkan
pendapatan.”
Selanjutnya
Alifian Setia Utama, Senior
Relation LMAN
menyampaikan pemaparan inti materi. Dalam paparannya Alifian mengatakan Lembaga
Manajemen Aset Negara (LMAN), sesuai dengan PMK 54/PMK.01/2017 merupakan Badan Layanan Umum yang berada
dibawah Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara dengan mandat utama sebagai Pengelola
Barang dalam optimalisasi Barang Milik Negara. Menurutnya, LMAN sebagai
penggerak optimalisasi aset
negara memiliki output
berupa kajian terhadap aset yang
mangkrak kemudian dilakukan survei
mengenai ada tidaknya potensi untuk dicarikan mitra. Aset apabila tidak dipelihara dengan optimal maka aset tersebut idle/rusak sehingga berpotensi mengganggu
stabilitas ekonomi, dalam hal ini menggerogoti keuangan negara karena timbul masalah
seperti adanya okupasi pihak ketiga, biaya pengadaan aset baru (double cost), tunggakan,
biaya pengamanan, perpindahan hak milik dan lain-lain. Salah
satu inovasi yang telah diinisiasi oleh LMAN untuk mengatasi tantangan dalam
Optimalisasi Aset Negara yaitu melalui Digital
Marketing and Agent Channeling melalui platform AESIA. “Platform AESIA berfokus
pada pemasaran digital serta dapat menggunakan agent property”, pungkasnya.
Diharapkan
setelah selesainya pelaksanaan kegiatan sharing
knowledge Platform AESIA dan Kolaborasi Upaya Pelaksanaan Optimalisasi Aset
Negara ini, para peserta akan semakin memahami hal-hal terkait LMAN dan platform
AESIA. Serta optimalisasi aset negara dapat pula dilakukan melalui pemasaran
aset melalui platform AESIA yang telah diinisiasi oleh LMAN untuk kemudian
diajukan permohonan pengelolaannya kepada Pengelola Barang (DJKN) dalam hal ini
Kanwil DJKN Kalbar dan jajaran (KPKNL Pontianak dan KPKNL Singkawang).
(Ditulis oleh: Arya Putra/Tim Bidang KIHI Kanwil DJKN Kalbar)