Deni Atif Hidayat – Kanwil DJKN Jawa
Timur
Gaya hidup frugal living semakin mencuat
belakangan ini, saat ini masyarakat semakin sadar bahwa pendapatan yang mereka
terima tidak harus dihabiskan untuk membiayai gaya hidupnya. Masyarakat semakin
paham bahwa harus ada yang disisihkan untuk persiapan dana darurat dan dana
pensiun untuk mempersiapkan dana dimasa tua.
Budaya hidup frugal/ Frugal Living
adalah sebuah filosofi yang mengedepankan kesederhanaan dalam hidup
sehari-hari. Budaya ini berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan dan
mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, sehingga budaya ini berdampak positif terhadap
keuangan pribadi.
Penulis merasa bahwa sebenarnya budaya
hidup frugal ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana frugal
living tersebut telah tercermin dalam budaya di Jawa Timur :
1.
Menghargai
Kearifan Lokal
Jawa
Timur dikenal dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokalnya. Jawa Timur
memiliki warisan budaya tradisional yang kuat, termasuk nilai-nilai
kesederhanaan dan kearifan lokal. Masyarakat disini menghargai dan
mempraktekkan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Gaya hidup frugal living sejalan dengan nilai-nilai ini karena gaya hidup
tersebut mendorong orang untuk dapat hidup sederhana, menggunakan sumberdaya
secara bijak termasuk penggunaan barang-barang bekas atau warisan keluarga.
2.
Mengurangi
Pemborosan Makanan
Keterbatasan
sumberdaya yang ada di jawa timur seperti, pekerjaan mendorong penduduk
setempat untuk mengadopsi gaya hidup frugal living. Sebagai cara untuk
mengatasi keterbatasan, masyarakat di Jawa Timur terampil dalam mengolah
bahan-bahan dilingkungan tempat tinggalnya menjadi makanan yang layak konsumsi
dan disukai olah masyarakat luas. Contohnya masakan khas Jawa Timur yang sesuai
konsep tersebut adalah rawon dan rujak. Rawon adalah masakan khas JawaTimur ini
yang dapat tahan dalam beberapa hari, sedangkan rujak pada awalnya merupakan
makanan yang bahan bakunya didapat dari lingkungan sekitar kita.
3.
Gotong
Royong dan Solidaritas
Prinsip
gotong royong adalah pondasi penting dalam budaya di Jawa Timur. Masyarakat di
Jawa Timur selalu siap dan sudah terbiasa saling membantu satu sama lain
seperti gotong royong membersihkan lingkungan, gotong royong memperbaiki jalan,
gotong royong dalam membangun fasilitas umum dan membantu tetangga yang sedang
berduka atau kesulitan. Hal ini mirip dengan prinsip hidup frugal yang
mendorong berbagai sumberdaya dan pengalaman untuk mencapai tujuan bersama,
yang pada akhirnya mengurangi pengeluaran.
4.
Pertanian
dan Peternakan
Sebagian
besar masyarakat Jawa Timur masih terhubung dengan kegiatan pertanian dan
peternakan. Masyarakat di pedesaan memiliki kebun dan peternakan dirumahnya. Mereka
memanfaatkan lahan subur yang terbatas dilingkungan rumahnya untuk bercocok
tanam dan menggunakannya untuk lauk sehari-hari. Mereka juga memelihara ikan
atau ayam sebagai sarana untuk menambah pendapatan dan mengurangi pengeluaran.
Hidup frugal bukan hanya tentang
menghemat uang, tetapi juga tentang hidup dengan bijaksana dan memberi nilai
tambah pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Secara tidak langsung Budaya
Jawa Timur telah memberikan teladan yang kuat dalam penerapan filosofi ini.
Masyarakat Jawa Timur telah membuktikan bahwa gaya hidup hemat tidak hanya
bermanfaat secara finansial, tetapi juga memperkaya jiwa dan budaya mereka.