Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Jawa Timur > Artikel
Frugal Living : Filosofi Hidup Sederhana dalam Budaya Jawa Timur
Deni Atif Hidayat
Senin, 25 September 2023   |   979 kali

Deni Atif Hidayat – Kanwil DJKN Jawa Timur

Gaya hidup frugal living semakin mencuat belakangan ini, saat ini masyarakat semakin sadar bahwa pendapatan yang mereka terima tidak harus dihabiskan untuk membiayai gaya hidupnya. Masyarakat semakin paham bahwa harus ada yang disisihkan untuk persiapan dana darurat dan dana pensiun untuk mempersiapkan dana dimasa tua.

Budaya hidup frugal/ Frugal Living adalah sebuah filosofi yang mengedepankan kesederhanaan dalam hidup sehari-hari. Budaya ini berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, sehingga budaya ini berdampak positif terhadap keuangan pribadi.

Penulis merasa bahwa sebenarnya budaya hidup frugal ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana frugal living tersebut telah tercermin dalam budaya di Jawa Timur :

1.    Menghargai Kearifan Lokal

Jawa Timur dikenal dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokalnya. Jawa Timur memiliki warisan budaya tradisional yang kuat, termasuk nilai-nilai kesederhanaan dan kearifan lokal. Masyarakat disini menghargai dan mempraktekkan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Gaya hidup frugal living sejalan dengan nilai-nilai ini karena gaya hidup tersebut mendorong orang untuk dapat hidup sederhana, menggunakan sumberdaya secara bijak termasuk penggunaan barang-barang bekas atau warisan keluarga.

2.    Mengurangi Pemborosan Makanan

Keterbatasan sumberdaya yang ada di jawa timur seperti, pekerjaan mendorong penduduk setempat untuk mengadopsi gaya hidup frugal living. Sebagai cara untuk mengatasi keterbatasan, masyarakat di Jawa Timur terampil dalam mengolah bahan-bahan dilingkungan tempat tinggalnya menjadi makanan yang layak konsumsi dan disukai olah masyarakat luas. Contohnya masakan khas Jawa Timur yang sesuai konsep tersebut adalah rawon dan rujak. Rawon adalah masakan khas JawaTimur ini yang dapat tahan dalam beberapa hari, sedangkan rujak pada awalnya merupakan makanan yang bahan bakunya didapat dari lingkungan sekitar kita.

3.    Gotong Royong dan Solidaritas

Prinsip gotong royong adalah pondasi penting dalam budaya di Jawa Timur. Masyarakat di Jawa Timur selalu siap dan sudah terbiasa saling membantu satu sama lain seperti gotong royong membersihkan lingkungan, gotong royong memperbaiki jalan, gotong royong dalam membangun fasilitas umum dan membantu tetangga yang sedang berduka atau kesulitan. Hal ini mirip dengan prinsip hidup frugal yang mendorong berbagai sumberdaya dan pengalaman untuk mencapai tujuan bersama, yang pada akhirnya mengurangi pengeluaran.

4.    Pertanian dan Peternakan

Sebagian besar masyarakat Jawa Timur masih terhubung dengan kegiatan pertanian dan peternakan. Masyarakat di pedesaan memiliki kebun dan peternakan dirumahnya. Mereka memanfaatkan lahan subur yang terbatas dilingkungan rumahnya untuk bercocok tanam dan menggunakannya untuk lauk sehari-hari. Mereka juga memelihara ikan atau ayam sebagai sarana untuk menambah pendapatan dan mengurangi pengeluaran.

Hidup frugal bukan hanya tentang menghemat uang, tetapi juga tentang hidup dengan bijaksana dan memberi nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Secara tidak langsung Budaya Jawa Timur telah memberikan teladan yang kuat dalam penerapan filosofi ini. Masyarakat Jawa Timur telah membuktikan bahwa gaya hidup hemat tidak hanya bermanfaat secara finansial, tetapi juga memperkaya jiwa dan budaya mereka.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini