Jakarta (23/8) – “Hal pertama yang selalu ingin saya ketahui ketika awal memasuki sebuah kantor adalah ada atau tidaknya temuan Inspektorat Jenderal (Itjen)” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) DKI Jakarta Encep Sudarwan saat membuka acara sosialisasi di bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi (KIHI).

Encep berharap agar kegiatan tersebut dapat sejalan dengan perbaikan bisnis di Kanwil DJKN DKI Jakarta. Selain itu, para peserta dapat memanfaatkan moment ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan agar melakukan benchmarking ke kantor lain demi perbaikan diri. Sehingga hasil yang dicapai dapat dipakai untuk perbaikan kinerja pegawai maupun organisasi terutama di lingkungan Kanwil DJKN DKI Jakarta.

Sebelumnya, Kepala Bidang KIHI Dodo Sukandar melaporkan bahwa kegiatan dibagi menjadi 3 sesi dengan mendatangkan tiga narasumber sekaligus, yaitu : sesi pertama dari Itjen dengan materi tentang Team Central, dilanjutkan dengan sesi kedua oleh Obor P Hariara mengenai Upaya Hukum Pada Perkara Perdata dari Biro Bantuan Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan dan ditutup dengan pemaparan materi oleh Wira Nurmansyah tentang Belajar Teknik Foto Untuk Jurnalistik.

Tim Itjen Kemenkeu yang dipimpin oleh A. Mussoffa memperkenalkan aplikasi Otomatisasi Tindak Lanjut Dengan Modul Team central . A. Mussoffa dan Devi N memaparkan tujuan, manfaat dan cara penggunaan aplikasi, diantaranya kegiatan pengawasan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan (oleh Itjen Kemenkeu), komunikasi dan monitoring (oleh Unit Kepatuhan Internal).

Selama ini, Auditi tidak mengetahui apakah tindaklanjut atas temuan Itjen telah tuntas atau belum.  Disamping itu, Auditi dan Auditor harus membahasnya pada suatu waktu yang terkadang proses tindaklanjutnya menjadi sangat lama hingga pejabat/petugas yang in charge dimutasi. Dengan adanya Modul Team Central hal tersebut diharapkan dapat teratasi dan rekam jejak tindaklanjut yang telah dilakukan dapat terpantau di aplikasi.

Obor P Hariara di sesi kedua memaparkan alur persidangan sejak Hakim membuka sidang, mediasi, pembacaan putusan, banding hingga peninjauan kembali sebagai upaya hukum luar biasa yang dapat dilakukan bila terjadi ketidakpuasan terhadap putusan hakim dan menemukan bukti-bukti baru (novum).

Semakin siang acara semakin menarik dengan hadirnya seorang blogger muda tentang fotografi Wira Nurmansyah yang berbagi ilmunya mengenai dasar-dasar fotografi. Seperti kita tahu, fotografi adalah menggambar dengan cahaya menggunakan kamera, sehingga peran cahaya itu sangat penting. Wira menjelaskan kapan saat perlu cahaya tambahan ketika memotret dan dari arah mana sebaiknya mengambil foto.

Lebih lanjut Wira mengingatkan bahwa dalam dunia fotografi, tidak sedikit fotografer terlebih pemula seolah terlena pada hal-hal teknis, seperti bukaan diafragma, pengaturan kecepatan dan pengaturan jarak. Mungkin juga selama ini tidak terpikirkan bahwa di dalam foto terkandung nilai-nilai tertentu yang bisa membuat bagus atau justru membuat foto berantakan.

Salah satunya adalah pengaturan komposisi yang berperan menonjolkan subyek foto yang diambil, bagaimana mengatur elemen-elemen dalam gambar yang berupa garis, bentuk, warna, terang dan gelap sehingga menghasilkan visual impact yang menarik dan membangun “mood” suatu foto serta keseimbangan keseluruhan objek foto.

Acara yang diikuti oleh perwakilan dari Seksi Kepatuhan Internal dan Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Jakarta I s.d. V tersebut, akhirnya ditutup dengan lomba foto dikalangan peserta yang menangkan oleh Soman dari KPKNL Jakarta IV.  (foto : Asya & Mulyadi)