Kebanyakan
orang akan setuju liburan adalah obat untuk pikiran yang jenuh bekerja, namun kenapa
bekerja setelah libur panjang terasa lebih berat daripada bekerja pada hari-hari
biasa? Jika kamu mengalami hal ini, bisa saja kamu adalah salah satu korban
Sindrom Desember.
Sindrom
Desember biasa dikenal juga sebagai Post Holiday Blues, merupakan
sindrom di mana otak masih belum bisa menerima kehilangan hal-hal yang
menyenangkan selama liburan, dan masih berada dalam ‘mode istirahat’. Bisa
dikatakan kalau otak kita ‘kaget’ dan tidak siap untuk kembali ke rutinitas
sehari-hari. Hal ini hampir sama seperti rasa malas yang biasa timbul setiap
Hari Senin. Gejala yang biasa timbul pada Sindrom Desember tidak beda jauh
dengan gejala depresi pada umumnya, seperti:
1.
Sakit kepala
2.
Insomnia (kesulitan tidur)
3.
Gelisah
4.
Penambahan atau penurunan berat badan
5.
Agitasi atau aktivitas motorik berlebihan
Tapi
tidak perlu panik, Sindrom Desember normal terjadi dan biasanya akan sembuh
dalam jangka waktu satu minggu setelah menjalankan aktivitas sehari-hari.
Walaupun demikian, waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari sindrom ini
berbeda-beda antar tiap individu.
Ada
beberapa tips untuk mengatasi Sindrom Desember dan kembali beradaptasi dengan
rutinitas dengan cepat:
1.
Istirahat
Salah
satu penyebab utama Sindrom Desember adalah kebiasaan kita untuk mengisi waktu
liburan sepenuh-penuhnya dengan aktivitas, mengakibatkan kurangnya istirahat.
Saat liburan, pikiran kita sedang berada kondisi senang sehingga lelahnya tubuh
tidak terasa. Namun begitu liburan berakhir, rasa lelah tubuh kita berhasil
mengejar dan terasa dua kali lipat lebih berat karena ditambah dengan kelelahan
dari rutinitas kerja pada umumnya.
2.
Rencanakan Hari Transisi
Jangan
mengatur jadwal liburanmu mepet dengan hari masuk kerja. Sisihkan satu atau dua
hari untuk waktumu beradaptasi kembali dengan rutinitas secara perlahan.
Gunakan hari itu untuk pergi berbelanja, membereskan rumah, merapihkan koper
dan barang bawaan. Tak perlu mengisi hari ini dengan terlalu banyak aktivitas,
isi dengan kegiatan yang bisa dilakukan dengan santai.
3.
Bereskan rumah sebelum Liburan
Untuk
mengurangi beban bagi dirimu sendiri di masa depan yang akan lelah selepas
pulang liburan, rapihkan rumahmu sebelum pergi berlibur. Sehingga saat kamu
kembali ke rumah, kamu bisa merasa ‘pulang’ dan tenang, tanpa setumpuk
pekerjaan yang menunggu untuk kamu selesaikan.
4.
Latihan Pernapasan
Nyatanya,
latihan pernapasan biasa dimanfaatkan untuk membuat tubuh lebih tenang dan
menghindari depresi.
5.
Makanan Sehat
Jenis
makanan yang mengandung asam amino seperti: unggas, brokoli, susu, keju, daging
rendah lemak, telur, dan kacang kedelai bisa memicu produksi serotonin yang
bisa memberikan sensasi nyaman dan rileks pada otak untuk mengatasi rasa sedih
usai liburan.
Makanan
yang mengandung karbohidrat, kaya vitamin dan mineral, serta kalsium,
magnesium, zink, dan asam lemak omega bermanfaat untuk membangun protein yang
mampu membuat tubuh lebih rileks.
Di
penghujung tahun, besar godaan memanjakan diri setelah bekerja keras selama
satu tahun penuh. Tapi berhati-hatilah untuk tidak libur berlebihan, jangan
sampai kerja keras kita kandas hanya karena satu periode liburan. Sama seperti
yang dihimbau mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, “Jangan sampai
terjadi December Syndrome. Perbaikan itu hanya dilakukan pada bulan Desember,
saat sudah mau tutup buku dan mau diaudit lagi."
Irianto, A. (2021,
Oktober 19). Menkeu Ingatkan Kementerian Soal Sindrom Malas Desember.
Diambil kembali dari viva.co.id:
https://www.viva.co.id/arsip/360803-menkeu-ingatkan-kementerian-soal-sindrom-malas-desember
Khairunnisa, S. N.
(2021, Januari 5). Apa Itu Post-Holiday Syndrome? Berikut Cara Mencegahnya.
Diambil kembali dari Kompas: https://travel.kompas.com/read/2021/01/05/070700427/apa-itu-post-holiday-syndrome-berikut-cara-mencegahnya?page=all
Redaksi Halodoc. (2018,
Desember 27). Keasyikan Liburan, Hati-Hati Post Holiday Blues. Diambil
kembali dari Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/keasyikan-liburan-hati-hati-post-holiday-blues