Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Banten > Artikel
The Lonely Blue
Shabira Afina
Kamis, 23 Desember 2021   |   5408 kali

Tahun 1982, program rahasia angkatan laut Amerika Serikat menemukan suara misterius di tengah Samudra Pasifik. Dengan pola yang sama, suara berfrekuensi 52Hz itu terus bergema. Seekor paus, Whalien 52, menyanyikan lagu yang tidak akan didengar oleh paus lain.

Paus dikenal sebagai hewan yang hidup berkelompok, bersama dengan 6 sampai 10 ekor paus lainnya, mereka bermigrasi mengelilingi samudra sepanjang tahun. Mereka berkomunikasi melalui ‘nyanyian’. Nyanyian paus ini pada umumnya berkisar antara 12 sampai 25Hz, namun Whalien 52 bernyanyi dengan frekuensi hampir dua kali lipat di atas frekuensi yang bisa didengar paus lain.  Di kecil kemungkinan paus lain mendengar Whalien 52, nyanyian ini hanya akan terdengar sebagai suara tanpa makna bagi mereka.

Peneliti berspekulasi bahwa Whalein 52 terlahir tuli sehingga ia tidak tahu bagaimana seharusnya ia bernyanyi. Beberapa berteori bahwa paus ini terlahir dari paus biru dan paus sirip. Whalien 52 bermigrasi dengan pola yang hampir serupa dengan paus biru, namun dengan kecepatan yang menyerupai paus sirip. Nyanyian Whalien 52; The Loneliest 52, kembali didengar pada tahun 1992, kini dengan suara yang lebih berat, menunjukan ia sudah tumbuh lebih dewasa, dan masih dalam perjalanan soliternya.

Gambaran seekor paus sendiri di tengah luasnya samudra, menangiskan lagu yang tidak akan terjawab berhasil menggerakan hati banyak manusia. Berbagai usaha untuk membantu paus ini telah dicoba. Peneliti mendengarkan, dan mencoba melacak keberadaan paus ini. Mereka juga mencoba membuat alat yang mendeteksi suara 52Hz dan menerjemahkannya ke frekuensi 12-25Hz.

Jika Perburuan Moby-Dick merupakan misi untuk membunuh paus, Pencarian The Loneliest Whale adalah petualangan untuk mempelajari dan mengerti paus, juga perjalanan dalam mengenal diri kita sendiri. Apakah yang membuat kita begitu bersimpati pada Whalien 52 adalah karena ia menjalani ketakutan terbesar manusia? Untuk hidup dan mati dalam kesendirian.

Kisah Whalien 52 telah menginspirasi banyak artis. Diawali oleh Andy Othling yang mengeluarkan EP berjudul “Midgratory Patterns” yang berisi berbagai lagu catatan kisah paus 52Hz ini. Sebuah grup musisi populer Korea Selatan, BTS juga merilis lagu berjudul “Whalien 52” di tahun 2015. Sebuah film dokumenter “The Loneliest Whale: The Search For 52” juga telah tayang di bioskop pada Juli 2021.

Works Cited

Nastiti, T. L. (2018, Oktober 6). Kisah Memilukan Whale 52, Si Mamalia Paus Paling Kesepian di Dunia. Diambil kembali dari grid.id: https://www.grid.id/read/04951533/kisah-memilukan-whale-52-si-mamalia-paus-paling-kesepian-di-dunia?page=all

Schindel, D. (2021, Oktober 17). The Loneliest Whale Tries to Find the Internet’s Favorite Whale. Retrieved from Hyperallergic: https://hyperallergic.com/683542/the-loneliest-whale-52hz-whale-documentary/

Wikipedia. (t.thn.). 52-hertz whale. Diambil kembali dari Wikipedia: https://en.wikipedia.org/wiki/52-hertz_whale

Yarlagadda, T. (2021, September 7). Inverse. Retrieved from Inverse: https://www.inverse.com/science/who-is-whale-52

 

 

Penulis : Audrey

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini