Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara > Berita
Siaran Pers: APBN Bekerja Keras Menjaga Momentum Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
Yuniantoro Sudrajad
Selasa, 15 Agustus 2023   |   22 kali
Jakarta, 11 Agustus 2023 – Memasuki paruh kedua 2023, pelemahan ekonomi global masih berlanjut, antara lain dipengaruhi isu geopolitik, kontraksi manufaktur, volatilitas sektor keuangan, dan pelemahan harga komoditas.​ PMI Manufaktur masih terkontraksi di banyak negara, seperti AS, Kanada, Brazil, Eropa, Jerman, Perancis, Inggris, Jepang, Korsel, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Afrika Selatan, dan Turki. Sementara itu PMI Manufaktur Indonesia terus melanjutkan akselerasi di zona ekspansi.

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi di mayoritas negara, ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,17% (yoy), sehingga sepanjang Semester 1 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1% (yoy)​.

“Pertumbuhan ekonomi kita di 5,17% kalau pakai satu digit berarti menjadi 5,2%. Ini di atas ekspektasi dari mayoritas para analis pasar yang memprediksikan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh, namun tidak setinggi di 5,17. Ini artinya cukup baik. Kita lihat Indonesia dengan 5,17% menjadi negara yang memiliki kinerja ekonomi dibandingkan berbagai macam negara lain secara cukup baik,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Agustus 2023.

Hingga Juli, indikator dini juga menunjukkan aktivitas perekonomian domestik yang masih kuat. Tren penurunan inflasi juga terus berlanjut, didukung melandainya inflasi seluruh komponen. Hal ini tak lepas dari kerja keras APBN dalam menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Kinerja APBN 2023 hingga akhir Juli 2023 terjaga surplus, dengan pendapatan negara yang masih tumbuh positif meski melandai, kinerja belanja negara yang positif dan pembiayaan yang antisipatif.​ Meski demikian, pemerintah akan terus melakukan antisipasi dan mitigasi atas dampak dinamika global terhadap perekonomian domestik. Demikian disampaikan dalam publikasi APBN KiTa edisi Agustus 2023.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II 2023 Relatif Tinggi dan di Atas Ekspektasi Pasar​

Perekonomian domestik melanjutkan kinerja yang baik, di mana pada Triwulan II 2023 tumbuh tinggi meneruskan tren di atas 5% selama tujuh triwulan berturut-turut​. Efektivitas kebijakan fiskal berperan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan memperbaiki pemerataan, sehingga seluruh kawasan mencatatkan laju pertumbuhan yang kuat, di mana pertumbuhan ekonomi di Sulawesi, Kalimantan dan Maluku-Papua lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional. APBN terus bekerja sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi nasional​, antara lain melalui belanja perlindungan sosial dan belanja pegawai untuk meningkatkan daya beli masyarakat, stabilisasi harga​ serta penguatan distribusi dan pasokan​ untuk mengendalikan harga, belanja operasional pemerintah untuk mendukung tingkat konsumsi pemerintah, serta melalui investasi pemerintah untuk meningkatkan komponen investasi.

“Banyak negara yang masih struggle atau berjuang untuk menjaga pemulihan ekonomi atau kinerja pertumbuhan ekonominya, dalam perlemahan yang sangat kuat dan Indonesia Alhamdulillah dalam posisi yang relatif baik. APBN terus bekerja untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kita,” tambah Menkeu.

Dari sisi produksi, sektor utama perekonomian terus tumbuh kuat. Konsumsi dalam negeri yang semakin kuat turut menopang sektor pertanian, perdagangan, dan pengolahan makan minum. Selain itu, pemerintah terus mengoptimalkan sumber-sumber potensial perekonomian daerah dengan berbagai stimulasi antara lain dukungan pemerintah mendukung kebijakan hilirisasi SDA, serta penguatan sektor pariwisata melalui penyelenggaraan kegiatan internasional dan nasional (termasuk kebijakan penambahan libur Idul Fitri dan Idul Adha di tahun 2023).

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juli kembali menguat, mencapai 53,3. Tingkat inflasi domestik pada bulan Juli 3,1%, terus melanjutkan tren penurunan dan mendukung konsumsi masyarakat. Optimisme masyarakat per Juli 2023 terjaga, dengan Indeks Keyakinan Konsumen mencapai 123,5. Indeks Penjualan Riil tumbuh tinggi sebesar 6,3% (yoy), sementara pasca lebaran, Mandiri Spending Index ternormalisasi di angka 163,2. Dari sisi produksi, penjualan sepeda motor masih tumbuh kuat (45,6% yoy), sedangkan penjualan mobil mengalami kontraksi sebesar 6,8% (yoy).

Sementara itu, di sektor moneter dan keuangan, kinerja pasar keuangan domestik terjaga meskipun tren penurunan yield SBN domestik tertahan sejak akhir Juli 2023 seiring dinamika global.  Nilai tukar Rupiah melanjutkan tren apresiasi (menguat 3,2%, ytd), sedangkan indeks Dolar AS masih melemah. Hingga 9 Agustus 2023, arus modal asing secara kumulatif masih mencatatkan inflow, baik di pasar SBN maupun pasar saham, masing-masing sebesar Rp91,19 triliun dan Rp25,24 triliun.

Belanja Negara Terus Bertumbuh

Sampai dengan 31 Juli 2023, realisasi Belanja Negara mencapai Rp1.461,2 triliun atau 47,7% Pagu APBN, tumbuh 1,2% (yoy). Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) telah terealisasi sebesar Rp1.020,4 triliun (45,4
Kontak
Jl. Dr. Kusuma Atmaja Gedung Keuangan Negara I, Renon Lt.3 Denpasar - 80235
(0361) 235454, 226703
(0361) 226703
kanwilbalinusra@kemenkeu.go.id