Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Yogyakarta > Artikel
Penggawa Keuangan Rasa Kesatria Viking
Arifin Nurhartanto
Kamis, 07 September 2023   |   310 kali

Anda pernah mendengar nama Thor, Loki, Odin, atau Freya? Yap, mereka adalah dewa dewi dalam kepercayaan bangsa Skandinavia atau sering disebut juga Bangsa Viking. Saat berbicara tentang Viking, apa yang ada di pikiran Anda?      Apakah sekelompok perompak sadis? Sekelompok pelayar yang gagah berani mengarungi ganasnya ombak di lautan? Ataukah sekelompok prajurit yang tak takut mati saat bertempur? Sepak terjang Kaum Viking mengundang banyak pro dan kontra di mata masyarakat dunia. Saga mereka akan terus hidup selama manusia masih bisa bercerita.

Viking is a person belonging to a race of Scandinavian people who travelled by sea and attacked parts of northern and southern Europe between the 8th and the 11th centuries, often staying to live in places they travelled to. - dictionary.cambridge.org

Dari definisi tersebut penulis melihat dua sisi yang berlawanan dari karakter bangsa Viking. Karakter mereka yang barbar karena tak kenal rasa takut mati saat di medan perang. Di sisi lain penulis melihat nilai luhur yang bisa diteladani sebagai kesatria pemberani dan sosok heroik.

 

Kejayaan dan pengaruh mereka di dunia adalah pencapaian dari berbagai generasi mulai dari sosok legendaris Ragnar Lothbrok, Raja Harald Fairhair hingga  Raja Harald Hardraada. Ragnar Lothbrok yang melegenda mempunyai berbagai nilai kesatria yang dapat dicontoh walaupun masih terdapat perdebatan di kalangan para sejarawan terkait keberadaan tokoh tersebut. Budaya dan spiritualitas Bangsa Viking pun sangat unik dan menarik untuk digali lebih dalam.

Sitting on his throne, Hlidskjalf, with Frigg in the hall of Valhalla, Odin looked out across the whole world. But he wanted to know everything and gain wisdom and knowledge of things hidden from him. This was a desire that drove him to sacrifice himself. He sacrificed his eye in Mimir’s well and he threw himself on his spear Gungnir in a kind of symbolic, ritual suicide. He then hanged himself in Yggdrasil, the tree of life, for nine days and nine nights in order to gain knowledge of other worlds and be able to understand the runes. – historiska.se

Odin, sangat menghargai kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan meskipun hal tersebut dibayar dengan pengorbanan besar dan menjadi sangat khas dengan penampilannya yang bermata satu. Penulis berpendapat bahwa hal tersebut merupakan salah satu moral value dari saga para dewa dewi Nordik.

            Bangsa Viking  telah mengunjungi Benua Amerika jauh sebelum kedatangan Christoper Coloumbus yakni sekitar tahun 1000 Masehi, 500 tahun sebelum kedatangan Columbus.

when Helge Ingstad, a Norwegian explorer, and his wife, archaeologist Anne Stine Ingstad, were led by a local man to a site on the northern tip of Newfoundland island. There, at L’Anse aux Meadows, they discovered the remains of a Viking encampment that they were able to date to the year 1000. These dramatic archaeological discoveries proved not only that the Vikings had indeed explored America some 500 years before Columbus’s arrival but also that they had traveled farther south to areas where grapes grew, to Vinland. -britannica.com

Hal ini membuktikan bahwa teknologi pelayaran dan perkapalan mereka pada saat itu telah cukup maju dikarenakan untuk menuju ke Benua Amerika tidak ada jalur lain selain berlayar melewati lautan dikarenakan Jaman Es sudah berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu sehingga tidak memungkinkan adanya jalur darat. Dikutip dari amnh.org

We are in an interglacial period right now. It began at the end of the last glacial period, about 10,000 years ago. -amnh.org

Selain itu mereka juga telah mengunjungi berbagai tempat seperti Inggris, Irlandia, Prancis bahkan sampai perairan Mediterania.

            Spritualitas Bangsa Viking tak kalah menarik juga untuk dibahas, konsep perjalanan mereka menuju surga yang dalam kepercayaan mereka yang disebut sebagai Valhalla dan Folkvangr harus ditempuh dengan keberanian dan pengorbanan yang besar, yakni mereka harus meninggal dalam medan pertempuran sebagai seorang kesatria.

In Norse mythology, when a warrior dies, it is their soul that would be plucked by either the valkyries (to be taken to Valhalla with Odin) or by Freyja, who they would join in Fólkvangr. - thevingherald.com

Bangsa Viking yang meninggal dalam medan perang layaknya seorang kesatria akan memasuki aula para orang mati atau Valhalla dengan Dewa Odin atau Folkvangr dengan Dewa Freya. Sebagian orang mungkin akan berpikir tidak mudah jika harus meninggal di medan pertempuran, untuk memasuki medan pertempuran saja dibutuhkan keberanian dan tekad yang teguh apalagi jika harus mati di medan pertempuran mungkin banyak yang ragu untuk melakukanya jika mengingat bagaimana perasaan orang yang menyayangi kita apabila mengetahui kita gugur di medan perang. Tapi di sinilah penulis melihat keunikan dari Bangsa Viking, seorang kesatria Viking yang memang berkeinginan besar memasuki Valhalla dan duduk bersama para dewa di Valhalla tak akan ragu untuk mati di medan perang dan bahkan sebelum perang dimulai mereka sudah membulatkan tekad untuk mati. Penulis sangat mengagumi konsep kepercayaan Bangsa Viking karena menurut penulis sangat unik dan menarik untuk dibahas lebih dalam. Kisah dewa-dewi mereka juga sarat akan pembelajaran yang dapat diambil oleh manusia, seperti pertempuran para Dewa-Dewi Aesir (penghuni Asgard) melawan Vanir (penghuni Vanaheim),  pengorbanan salah satu mata dewa Odin untuk memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan. Sehingga kisah Ragnarok yang didalamnya terdapat pertempuran Odin bersama para Einherjar (kesatria yang gugur dan menjadi penghuni Valhalla) melawan serigala bernama Fenrir dan kisah Thor melawan ular raksasa bernama Jormungandr. Sebenarnya masih banyak hal yang menarik pada kisah mereka. Namun akan terlalu panjang jika penulis membahasnya sekarang, sehingga apabila terdapat kesempatan, penulis akan mencoba membahas cerita dewa dewi Bangsa Viking pada edisi artikel selanjutnya begitu juga dengan sosok Ragnar Lothbrok yang begitu melegenda.

 

            Begitu banyak nilai-nilai luhur atau budaya yang dapat diterapkan apabila kita melihat Bangsa Viking dari berbagai sudut pandang, tetapi timbul pertanyaan apakah nilai tersebut dapat diterapkan di negara Indonesia. Sebagaimana kita ketahui Indonesia sudah memiliki berbagai nilai luhur dan keaneragaman budaya. Penulis melihat bahwa  nilai luhur atau ideologi dari sebuah peradaban atau bangsa dapat diterapkan di mana saja. Melalui metode propaganda (halus) atau penaklukan (kasar). Nilai luhur atau budaya bangsa Viking tentu saja dapat diterapkan oleh rakyat Indonesia yang berminat selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai lain yang terkandung dalam Pancasila. Sikap pemberani dan gemar berpetualang yang ada pada  Bangsa Viking menurut penulis sangat cocok diterapkan oleh berbagai elemen masyarakat terutama penggawa di Kementerian Keuangan yang memiliki slogan “Satu Kemenkeu”.  Menariknya, budaya dan nilai luhur Bangsa Viking dengan slogan Satu Kemenkeu terdapat banyak kesamaan, mulai dari Sinergi hingga Unggul semuanya terdapat pada kepribadian bangsa Viking. Bagainama bisa ?

 

            Sinergi sebagai awalan dari slogan Satu Kemenkeu, terdapat pada keyakinan Bangsa Viking yang digambarkan melalui pohon Yggdrasil yang merupakan perwujudan dari 9 alam yang saling berkaitan dan terhubung satu sama lain yaitu : Asgard (tempat tinggal para dewa dewi Aesir yang dipimpin oleh Odin All Father), Vanaheim (tempat tinggal dewa dewi Vanir yang dipimpin oleh Freya), Midgard (tempat tinggal manusia), Alfheim (tempat tinggal bangsa Elf), Svartalheim/Nidavelir (tempat tinggal bangsa kurcaci sedangkan Nidavelir merupakan tempat penempaan atau pembuatan berbagai senjata dewa-dewi), Jotunheim (tempat tinggal bangsa Raksasa), Muspelheim (tempat tinggal raksasa api yang bernama Surtur),  Niflheim (merupakan tempat akhir bagi para roh yang berakhir secara tidak hormat) dan Helheim (tempat tinggal Dewi Hel dan masih merupakan bagian dari Niflheim). Selain itu berdirinya Kerajaan Norwegia juga berkaitan dengan nilai Sinergi, Harald Fairhair menyatukan kerajaan kecil sehingga membentuk Kerajaan Norwegia yang besar dan lebih stabil.

Harald Fairhair is portrayed in both Icelandic and Norwegian sagas, mostly dating from the 12th and 13th centuries CE, as the first King of Norway. He set about conquering the various petty kingdoms in Norway throughout his early youth through a series of battles and was crowned King of Norway by the time he was 20. Harald was also the first King to rule the southern and western coastal regions of Norway and thus was the first to rule over a unified Norwegian kingdom. - thevingherald.com

Harald yang berkuasa dalam kurun waktu yang lama mengakibatkan meningkatnya kestabilan ekonomi yang diwujudkan dengan penerapan sistem pajak yang membantunya memperkuat kendali atas Kerajaan tersebut menjadi lebih kuat. Sebagai penggawa Kementerian Keuangan kita dituntut untuk mengaplikasikan nilai Sinergi dalam menjalin hubungan sesama rekan kerja sehingga menghasilkan keluarga Kemenkeu yang harmonis layaknya keseimbangan 9 Alam di pohon Yggdrasil yang saling berhubungan tanpa mengganggu atau menjatuhkan satu sama lain.

  

            Adaptif yang merupakan nilai kedua dalam slogan Satu Kemenkeu juga terdapat pada kepribadian Bangsa Viking. Sifat mereka yang suka berpetualang menjadikan diri mereka adaptif dengan berbagai kebudayaan dan agama dari bangsa yang mereka kunjungi baik sebagai perompak maupun pedagang.

In the second half of the 9th century it became increasingly common for the Vikings to settle in the countries that they had previously ravaged.” “The Vikings chose Christianity during the 900s, partly because of the extensive trade networks with Christian areas of Europe, but also particularly as a result of increasing political. – en.natmus.dk

Bangsa Viking yang semula teguh menganut keyakinan mereka akhirnya berpindah ke agama Kristen seiring berjalannya waktu. Hal ini merupakan bagian dari sifat adaptif terhadap perubahan. Sifat ini menjadikan peradaban mereka masih berlanjut hingga sekarang meskipun masa kejayaannya sudah berlalu. Menurut penulis sifat adaptif diperlukan untuk setiap diri para penggawa Kementerian Keuangan. Mengingat wilayah kerja yang mencakup seluruh Indonesia dengan adat dan budaya yang beraneka ragam sehingga mereka dituntut harus bisa beradaptasi terhadap hal tersebut.

            Berteknologi merupakan bagian dari sifat bangsa Viking. Teknologi navigasi dan perkapalan mengantarkan mereka untuk mencapai Inggris, Irlandia, Islandia, Amerika Utara, Perancis dan masih banyak daerah lain.

The Vikings were capable sailors and this enabled them to travel widely. Their ships were highly advanced and, in particular, the progress made in the use of the sails was of great significance. The Viking ships reached as far away as Greenland and the American continent to the west, and the Caliphate in Baghdad and Constantinople in the east. – en.natmus.dk

Longships merupakan salah satu kapal Viking paling terkenal yang dirancang untuk membawa pasukan dan mencapai kecepatan tinggi ketika berlayar.

The longships of the later Viking Age were highly specialised vessels, which were constructed in order to reach high speeds and transport troops. – en.natmus.dk

Kemampuan navigasi bangsa Viking mengandalkan posisi matahari dan bintang serta menggunakan fitur geografis untuk menentukan arah. Selain kemampuan berlayar dan navigasi, mereka juga ahli dalam membaca berbagai pertanda  alam seperti melihat gerak gerik dari hewan liar dan peristiwa migrasi paus. Penulis berpendapat bahwa suatu bangsa atau peradaban yang maju pasti sudah menguasai teknologi dalam satu aspek atau keseluruhan di kehidupan mereka, teknologi membantu mempermudah berbagai urusan dan pekerjaan manusia. Seperti halnya bangsa Viking yang telah berlayar ke berbagai penjuru dunia sehingga kisah kejayaan mereka akan terus diceritakan. Sebagaimana Bangsa Viking, Penggawa Kementerian Keuangan juga harus menguasai berbagai teknologi yang diperlukan untuk menunjang kinerja. Mereka yang tidak mau belajar pasti akan tertinggal, ini adalah hukum alam yang mutlak.

 

            Unggul adalah rangkaian terakhir Satu Kemenkeu. Keunggulan Viking dalam pertempuran. Bangsa Viking memiliki keunggulan di aspek keberanian, bidang teknologi dan kreatifitas dalam berperang. Dalam segala keterbatasannya Viking berhasil menggunakan sumber daya yang terbatas untuk mencapai keunggulan.

The swords were the most expensive Viking weapon due to the iron material, so many carried axes, spears, fighting knives, and bow-and-arrows. -swordencyclopedia.com

Layaknya Bangsa Viking dengan segala keterbatasanya, Penggawa Kementerian Keuangan dituntut harus memiliki kreatifitas dan inovasi untuk selalu siap menghadapi tantangan.

 

            Di dalam suatu keburukan, ada setitik kebaikan yang dapat diteladani, dalam suatu kebaikan ada sebuah keburukan yang layak dibuang. Sudut pandang inilah yang penulis gunakan dalam memahami dan menilai suatu peristiwa atau kisah dalam sejarah. Kita tidak hidup di dunia dongeng di mana ada klasifikasi karakter protagonis dan antagonis, diperlukan adanya sudut pandang yang luas dalam menyikapi segala hal. Seorang penjahat bisa menjadi pahlawan di dalam cerita nya sendiri, begitupun mereka yang menjadi pahlawan pasti menjadi sosok jahat di mata para penjahat. Selalu terdapat hikmah atau pembelajaran yang dapat diambil dari segala peristiwa yang ada di dunia ini jika kita mau berpikir secara bijak. Penulis sendiri berpendapat bahwa semua nilai atau budaya Bangsa Viking diatas layak untuk diterapkan karena memang bernilai postif. Meskipun Bangsa Viking memiliki stigma yang buruk dikarenakan reputasi mereka sebagai perompak tetapi apabila kita melihat lebih luas banyak nilai luhur terkandung didalam kepribadian dan kepercayaan mereka. Bahkan sesuai dengan sudut pandang penulis diatas, nilai-nilai luhur mereka berkaitan dengan slogan Kemenkeu yaitu Satu Kemenkeu. (Penulis: Taufik, Seksi HI)


Daftar Pustaka

 

-        dictionary.cambridge.org,s.v., Viking, accessed August 29, 2023,

https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/viking

 

-          Odin’s self-sacrifice. Historiska.se
https://historiska.se/norse-mythology/odin-en/ (accessed August 29, 2023)

 

-          Did the Vikings Discover America? britannica.com

https://www.britannica.com/story/did-the-vikings-discover-america (accessed September 4, 2023)

 

-          When and how did the ice age end? Could another one start? amnh.org

https://www.amnh.org/explore/ology/earth/ask-a-scientist-about-our-environment/how-did-the-ice-age-end (accessed September 4, 2023)

 

-          What is Fólkvangr in Norse mythology? thevikingherald.com

https://thevikingherald.com/article/what-is-folkvangr-in-norse-mythology/507#google_vignette (accessed September 4, 2023)

 

-          Who was Harald Fairhair, the first King of Norway? thevikingharald.com

https://thevikingherald.com/article/who-was-harald-fairhair-the-first-king-of-norway/132#google_vignette (accessed September 4, 2023)

 

-          Christianity comes to Denmark. en.natmus.dk

https://en.natmus.dk/historical-knowledge/denmark/prehistoric-period-until-1050-ad/the-viking-age/religion-magic-death-and-rituals/christianity-comes-to-denmark/#:~:text=The Vikings chose Christianity during,1050, most Vikings were Christians. (accessed September 4, 2023)

 

 

-          Global Extent of Viking Exploration. worldhistory.org

https://www.worldhistory.org/image/14067/global-extent-of-viking-exploration/ (accessed September 4, 2023)

 

-          How did the Vikings travel around in the world? en.natmus.dk

https://en.natmus.dk/historical-knowledge/denmark/prehistoric-period-until-1050-ad/the-viking-age/expeditions-and-raids/how-did-the-vikings-travel-around-in-the-world/#:~:text=The Viking ships reached as,that they had previously ravaged. (accessed Septemebr 4, 2023)

 

-          Viking Swords: From Battlefields to Your Collection – Discover the Legend swordencyclopedia.com

https://swordencyclopedia.com/viking-sword/ (accessed September 4, 2023)


Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini