Anda pernah mendengar nama Thor, Loki, Odin,
atau Freya? Yap, mereka adalah dewa dewi dalam kepercayaan bangsa Skandinavia
atau sering disebut juga Bangsa Viking. Saat berbicara tentang Viking, apa yang
ada di pikiran Anda? Apakah sekelompok
perompak sadis? Sekelompok pelayar yang gagah berani mengarungi ganasnya ombak
di lautan? Ataukah sekelompok prajurit yang tak takut mati saat bertempur? Sepak
terjang Kaum Viking mengundang banyak pro dan kontra di mata masyarakat dunia. Saga
mereka akan terus hidup selama manusia masih bisa bercerita.
Viking is a person belonging to a race
of Scandinavian people who travelled by sea and attacked parts of northern and
southern Europe between the 8th and the 11th centuries, often staying to live
in places they travelled to.
- dictionary.cambridge.org
Dari definisi tersebut penulis melihat
dua sisi yang berlawanan dari karakter bangsa Viking. Karakter mereka yang
barbar karena tak kenal rasa takut mati saat di medan perang. Di sisi lain
penulis melihat nilai luhur yang bisa diteladani sebagai kesatria pemberani dan
sosok heroik.
Kejayaan dan pengaruh mereka di dunia adalah
pencapaian dari berbagai generasi mulai dari sosok legendaris Ragnar Lothbrok,
Raja Harald Fairhair hingga Raja Harald
Hardraada. Ragnar Lothbrok yang melegenda mempunyai berbagai nilai kesatria
yang dapat dicontoh walaupun masih terdapat perdebatan di kalangan para
sejarawan terkait keberadaan tokoh tersebut. Budaya dan spiritualitas Bangsa
Viking pun sangat unik dan menarik untuk digali lebih dalam.
Sitting on
his throne, Hlidskjalf, with Frigg in the hall of Valhalla, Odin looked out
across the whole world. But he wanted to know everything and gain wisdom and
knowledge of things hidden from him. This was a desire that drove him to
sacrifice himself. He sacrificed his eye in Mimir’s well and he threw himself
on his spear Gungnir in a kind of symbolic, ritual suicide. He then hanged
himself in Yggdrasil, the tree of life, for nine days and nine nights in order
to gain knowledge of other worlds and be able to understand the runes. – historiska.se
Odin, sangat menghargai kebijaksanaan
dan ilmu pengetahuan meskipun hal tersebut dibayar dengan pengorbanan besar dan
menjadi sangat khas dengan penampilannya yang bermata satu. Penulis berpendapat
bahwa hal tersebut merupakan salah satu moral value dari saga para dewa
dewi Nordik.
Bangsa
Viking telah mengunjungi Benua Amerika
jauh sebelum kedatangan Christoper Coloumbus yakni sekitar tahun 1000 Masehi,
500 tahun sebelum kedatangan Columbus.
when Helge Ingstad, a Norwegian
explorer, and his wife, archaeologist Anne Stine Ingstad, were led by a local
man to a site on the northern tip of Newfoundland island. There, at L’Anse aux
Meadows, they discovered the remains of a Viking encampment that they were able
to date to the year 1000. These dramatic archaeological discoveries proved not
only that the Vikings had indeed explored America some 500 years before
Columbus’s arrival but also that they had traveled farther south to areas where
grapes grew, to Vinland.
-britannica.com
Hal ini membuktikan bahwa teknologi
pelayaran dan perkapalan mereka pada saat itu telah cukup maju dikarenakan
untuk menuju ke Benua Amerika tidak ada jalur lain selain berlayar melewati
lautan dikarenakan Jaman Es sudah berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu
sehingga tidak memungkinkan adanya jalur darat. Dikutip dari amnh.org
We are in an interglacial period right
now. It began at the end of the last glacial period, about 10,000 years ago. -amnh.org
Selain itu mereka juga telah mengunjungi
berbagai tempat seperti Inggris, Irlandia, Prancis bahkan sampai perairan
Mediterania.
Spritualitas
Bangsa Viking tak kalah menarik juga untuk dibahas, konsep perjalanan mereka
menuju surga yang dalam kepercayaan mereka yang disebut sebagai Valhalla dan Folkvangr
harus ditempuh dengan keberanian dan pengorbanan yang besar, yakni mereka harus
meninggal dalam medan pertempuran sebagai seorang kesatria.
In Norse mythology, when a warrior dies,
it is their soul that would be plucked by either the valkyries (to be taken to
Valhalla with Odin) or by Freyja, who they would join in Fólkvangr. -
thevingherald.com
Bangsa Viking yang meninggal dalam medan
perang layaknya seorang kesatria akan memasuki aula para orang mati atau
Valhalla dengan Dewa Odin atau Folkvangr dengan Dewa Freya. Sebagian orang
mungkin akan berpikir tidak mudah jika harus meninggal di medan pertempuran,
untuk memasuki medan pertempuran saja dibutuhkan keberanian dan tekad yang
teguh apalagi jika harus mati di medan pertempuran mungkin banyak yang ragu
untuk melakukanya jika mengingat bagaimana perasaan orang yang menyayangi kita
apabila mengetahui kita gugur di medan perang. Tapi di sinilah penulis melihat
keunikan dari Bangsa Viking, seorang kesatria Viking yang memang berkeinginan
besar memasuki Valhalla dan duduk bersama para dewa di Valhalla tak akan ragu
untuk mati di medan perang dan bahkan sebelum perang dimulai mereka sudah
membulatkan tekad untuk mati. Penulis sangat mengagumi konsep kepercayaan Bangsa
Viking karena menurut penulis sangat unik dan menarik untuk dibahas lebih
dalam. Kisah dewa-dewi mereka juga sarat akan pembelajaran yang dapat diambil
oleh manusia, seperti pertempuran para Dewa-Dewi Aesir (penghuni Asgard)
melawan Vanir (penghuni Vanaheim),
pengorbanan salah satu mata dewa Odin untuk memperoleh pengetahuan dan
kebijaksanaan. Sehingga kisah Ragnarok yang didalamnya terdapat pertempuran
Odin bersama para Einherjar (kesatria yang gugur dan menjadi penghuni Valhalla)
melawan serigala bernama Fenrir dan kisah Thor melawan ular raksasa bernama
Jormungandr. Sebenarnya masih banyak hal yang menarik pada kisah mereka. Namun
akan terlalu panjang jika penulis membahasnya sekarang, sehingga apabila
terdapat kesempatan, penulis akan mencoba membahas cerita dewa dewi Bangsa
Viking pada edisi artikel selanjutnya begitu juga dengan sosok Ragnar Lothbrok
yang begitu melegenda.
Begitu
banyak nilai-nilai luhur atau budaya yang dapat diterapkan apabila kita melihat
Bangsa Viking dari berbagai sudut pandang, tetapi timbul pertanyaan apakah
nilai tersebut dapat diterapkan di negara Indonesia. Sebagaimana kita ketahui Indonesia
sudah memiliki berbagai nilai luhur dan keaneragaman budaya. Penulis melihat
bahwa nilai luhur atau ideologi dari sebuah
peradaban atau bangsa dapat diterapkan di mana saja. Melalui metode propaganda
(halus) atau penaklukan (kasar). Nilai luhur atau budaya bangsa Viking tentu
saja dapat diterapkan oleh rakyat Indonesia yang berminat selama tidak
bertentangan dengan nilai-nilai lain yang terkandung dalam Pancasila. Sikap
pemberani dan gemar berpetualang yang ada pada Bangsa Viking menurut penulis sangat cocok
diterapkan oleh berbagai elemen masyarakat terutama penggawa di Kementerian
Keuangan yang memiliki slogan “Satu Kemenkeu”. Menariknya, budaya dan nilai luhur Bangsa
Viking dengan slogan Satu Kemenkeu terdapat banyak kesamaan, mulai dari
Sinergi hingga Unggul semuanya terdapat pada kepribadian bangsa Viking.
Bagainama bisa ?
Sinergi
sebagai awalan dari slogan Satu Kemenkeu, terdapat pada keyakinan Bangsa Viking
yang digambarkan melalui pohon Yggdrasil yang merupakan perwujudan dari 9 alam
yang saling berkaitan dan terhubung satu sama lain yaitu : Asgard (tempat
tinggal para dewa dewi Aesir yang dipimpin oleh Odin All Father), Vanaheim
(tempat tinggal dewa dewi Vanir yang dipimpin oleh Freya), Midgard (tempat
tinggal manusia), Alfheim (tempat tinggal bangsa Elf), Svartalheim/Nidavelir (tempat
tinggal bangsa kurcaci sedangkan Nidavelir merupakan tempat penempaan atau
pembuatan berbagai senjata dewa-dewi), Jotunheim (tempat tinggal bangsa
Raksasa), Muspelheim (tempat tinggal raksasa api yang bernama Surtur), Niflheim (merupakan tempat akhir bagi para roh
yang berakhir secara tidak hormat) dan Helheim (tempat tinggal Dewi Hel dan
masih merupakan bagian dari Niflheim). Selain itu berdirinya Kerajaan Norwegia
juga berkaitan dengan nilai Sinergi, Harald Fairhair menyatukan kerajaan kecil
sehingga membentuk Kerajaan Norwegia yang besar dan lebih stabil.
Harald Fairhair is portrayed in both
Icelandic and Norwegian sagas, mostly dating from the 12th and 13th centuries
CE, as the first King of Norway. He set about conquering the various petty
kingdoms in Norway throughout his early youth through a series of battles and
was crowned King of Norway by the time he was 20. Harald was also the first
King to rule the southern and western coastal regions of Norway and thus was
the first to rule over a unified Norwegian kingdom. - thevingherald.com
Harald yang berkuasa dalam kurun waktu
yang lama mengakibatkan meningkatnya kestabilan ekonomi yang diwujudkan dengan
penerapan sistem pajak yang membantunya memperkuat kendali atas Kerajaan
tersebut menjadi lebih kuat. Sebagai penggawa Kementerian Keuangan kita
dituntut untuk mengaplikasikan nilai Sinergi dalam menjalin hubungan sesama
rekan kerja sehingga menghasilkan keluarga Kemenkeu yang harmonis layaknya
keseimbangan 9 Alam di pohon Yggdrasil yang saling berhubungan tanpa mengganggu
atau menjatuhkan satu sama lain.
Adaptif
yang merupakan nilai kedua dalam slogan Satu Kemenkeu juga terdapat pada kepribadian
Bangsa Viking. Sifat mereka yang suka berpetualang menjadikan diri mereka
adaptif dengan berbagai kebudayaan dan agama dari bangsa yang mereka kunjungi
baik sebagai perompak maupun pedagang.
In the second half of the 9th century it
became increasingly common for the Vikings to settle in the countries that they
had previously ravaged.” “The Vikings chose Christianity during the 900s,
partly because of the extensive trade networks with Christian areas of Europe,
but also particularly as a result of increasing political. – en.natmus.dk
Bangsa Viking yang semula teguh menganut
keyakinan mereka akhirnya berpindah ke agama Kristen seiring berjalannya waktu.
Hal ini merupakan bagian dari sifat adaptif terhadap perubahan. Sifat ini
menjadikan peradaban mereka masih berlanjut hingga sekarang meskipun masa
kejayaannya sudah berlalu. Menurut penulis sifat adaptif diperlukan untuk
setiap diri para penggawa Kementerian Keuangan. Mengingat wilayah kerja yang
mencakup seluruh Indonesia dengan adat dan budaya yang beraneka ragam sehingga
mereka dituntut harus bisa beradaptasi terhadap hal tersebut.
Berteknologi
merupakan bagian dari sifat bangsa Viking. Teknologi navigasi dan perkapalan
mengantarkan mereka untuk mencapai Inggris, Irlandia, Islandia, Amerika Utara,
Perancis dan masih banyak daerah lain.
The Vikings were capable sailors and
this enabled them to travel widely. Their ships were highly advanced and, in
particular, the progress made in the use of the sails was of great significance.
The Viking ships reached as far away as Greenland and the American continent to
the west, and the Caliphate in Baghdad and Constantinople in the east. –
en.natmus.dk
Longships merupakan salah satu kapal
Viking paling terkenal yang dirancang untuk membawa pasukan dan mencapai
kecepatan tinggi ketika berlayar.
The longships of the later Viking Age
were highly specialised vessels, which were constructed in order to reach high
speeds and transport troops. – en.natmus.dk
Kemampuan navigasi bangsa Viking
mengandalkan posisi matahari dan bintang serta menggunakan fitur geografis
untuk menentukan arah. Selain kemampuan berlayar dan navigasi, mereka juga ahli
dalam membaca berbagai pertanda alam
seperti melihat gerak gerik dari hewan liar dan peristiwa migrasi paus. Penulis
berpendapat bahwa suatu bangsa atau peradaban yang maju pasti sudah menguasai
teknologi dalam satu aspek atau keseluruhan di kehidupan mereka, teknologi
membantu mempermudah berbagai urusan dan pekerjaan manusia. Seperti halnya
bangsa Viking yang telah berlayar ke berbagai penjuru dunia sehingga kisah
kejayaan mereka akan terus diceritakan. Sebagaimana Bangsa Viking, Penggawa Kementerian
Keuangan juga harus menguasai berbagai teknologi yang diperlukan untuk menunjang
kinerja. Mereka yang tidak mau belajar pasti akan tertinggal, ini adalah hukum
alam yang mutlak.
Unggul
adalah rangkaian terakhir Satu Kemenkeu. Keunggulan Viking dalam
pertempuran. Bangsa Viking memiliki keunggulan di aspek keberanian, bidang
teknologi dan kreatifitas dalam berperang. Dalam segala keterbatasannya Viking
berhasil menggunakan sumber daya yang terbatas untuk mencapai keunggulan.
The swords were the most expensive
Viking weapon due to the iron material, so many carried axes, spears, fighting
knives, and bow-and-arrows. -swordencyclopedia.com
Layaknya Bangsa Viking dengan segala
keterbatasanya, Penggawa Kementerian Keuangan dituntut harus memiliki
kreatifitas dan inovasi untuk selalu siap menghadapi tantangan.
Di dalam suatu keburukan, ada setitik kebaikan yang dapat diteladani, dalam suatu kebaikan ada sebuah keburukan yang layak dibuang. Sudut pandang inilah yang penulis gunakan dalam memahami dan menilai suatu peristiwa atau kisah dalam sejarah. Kita tidak hidup di dunia dongeng di mana ada klasifikasi karakter protagonis dan antagonis, diperlukan adanya sudut pandang yang luas dalam menyikapi segala hal. Seorang penjahat bisa menjadi pahlawan di dalam cerita nya sendiri, begitupun mereka yang menjadi pahlawan pasti menjadi sosok jahat di mata para penjahat. Selalu terdapat hikmah atau pembelajaran yang dapat diambil dari segala peristiwa yang ada di dunia ini jika kita mau berpikir secara bijak. Penulis sendiri berpendapat bahwa semua nilai atau budaya Bangsa Viking diatas layak untuk diterapkan karena memang bernilai postif. Meskipun Bangsa Viking memiliki stigma yang buruk dikarenakan reputasi mereka sebagai perompak tetapi apabila kita melihat lebih luas banyak nilai luhur terkandung didalam kepribadian dan kepercayaan mereka. Bahkan sesuai dengan sudut pandang penulis diatas, nilai-nilai luhur mereka berkaitan dengan slogan Kemenkeu yaitu Satu Kemenkeu. (Penulis: Taufik, Seksi HI)
Daftar Pustaka
- dictionary.cambridge.org,s.v.,
Viking, accessed August 29, 2023,
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/viking
-
Odin’s
self-sacrifice.
Historiska.se
https://historiska.se/norse-mythology/odin-en/ (accessed August 29, 2023)
-
Did
the Vikings Discover America? britannica.com
https://www.britannica.com/story/did-the-vikings-discover-america (accessed September 4, 2023)
-
When
and how did the ice age end? Could another one start? amnh.org
https://www.amnh.org/explore/ology/earth/ask-a-scientist-about-our-environment/how-did-the-ice-age-end (accessed September 4, 2023)
-
What
is Fólkvangr in Norse mythology? thevikingherald.com
https://thevikingherald.com/article/what-is-folkvangr-in-norse-mythology/507#google_vignette (accessed September 4, 2023)
-
Who
was Harald Fairhair, the first King of Norway? thevikingharald.com
https://thevikingherald.com/article/who-was-harald-fairhair-the-first-king-of-norway/132#google_vignette (accessed September 4, 2023)
-
Christianity
comes to Denmark. en.natmus.dk
https://en.natmus.dk/historical-knowledge/denmark/prehistoric-period-until-1050-ad/the-viking-age/religion-magic-death-and-rituals/christianity-comes-to-denmark/#:~:text=The Vikings chose Christianity during,1050, most Vikings were Christians. (accessed September 4, 2023)
-
Global
Extent of Viking Exploration. worldhistory.org
https://www.worldhistory.org/image/14067/global-extent-of-viking-exploration/ (accessed September 4, 2023)
-
How
did the Vikings travel around in the world? en.natmus.dk
https://en.natmus.dk/historical-knowledge/denmark/prehistoric-period-until-1050-ad/the-viking-age/expeditions-and-raids/how-did-the-vikings-travel-around-in-the-world/#:~:text=The Viking ships reached as,that they had previously ravaged. (accessed Septemebr 4, 2023)
-
Viking
Swords: From Battlefields to Your Collection – Discover the Legend
swordencyclopedia.com
https://swordencyclopedia.com/viking-sword/ (accessed September 4, 2023)