Selain secangkir teh manis hangat dan
teman ngobrol yang asik, cemilan apa yang bisa memeriahkan suasana sore hari di
akhir minggu kita? Gorengan pasti salah satu yang terlintas di pikiran ya? Di
Indonesia, gorengan adalah kudapan populer dan hampir menjadi hidangan wajib.
Gorengan semacam tahu isi, mendoan ataupun bakwan sayur sangat cocok untuk
teman minum teh atau kopi di pagi hari. Pun untuk cemilan di sore menjelang
makan malam, lengkap dengan cabai rawit atau kondimen lain semacam kecap manis
atau sambal kacang, gorengan sangat pas untuk masuk daftar menu sebelum makanan
utama disajikan.
Gorengan bisa di bilang street food favorit masyarakat Indonesia.
Digemari oleh semua kalangan mulai dari
anak-anak hingga orang tua dan bisa dinikmati kapan saja. Satu lagi, yang
terpenting, harganya murah meriah dan nggak ada matinya. Meskipun sering kena skak mat dengan berbagai stigma dimana gorengan
itu harus dihindari, tidak baik untuk kesehatan, menyebabkan kolesterol naik, dan
lain sebagainya.
Sebenarnya gorengan bukanlah jenis
makanan yang kekinian. Teknik menggoreng dengan minyak dalam jumlah banyak
sudah ada sejak lama. Dalam buku A History
of Food karya William Sitwell (2008), teknik yang dikenal dengan istilah deep frying ini sudah dipakai sejak 1200
SM di Mesir dan kemudian menyebar hingga ke seluruh dunia.
Sebagai salah satu penggemar gorengan,
ada beberapa tips yang sudah terbukti membuat gorengan yang kita racik untuk
keluarga semakin renyah dan kriuk lebih lama:
1.
Gunakan
minyak goreng yang berkualitas bagus, tahan panas dan tidak mudah keruh. Jangan
gunakan lagi minyak goreng jika warnanya sudah keruh dan gelap;
2.
Gunakan
tepung terigu khusus gorengan, yakni jenis terigu dengan protein rendah;
3.
Gunakan
suhu yang tepat, yakni ± 150˚C membuat gorengan kering dan tidak berminyak;
4.
Gorenglah
dalam minyak yang cukup banyak (deep fry)
sehingga hasilnya matang merata;
5.
Proporsional
dalam memasukkan bahan yang di goreng ke dalam wajan. Jangan terlalu penuh agar
suhu minyak tidak turun dan terjaga. Jangan pula terlalu sedikit agar tidak mudah
gosong;
6.
Adonan
tepung jangan diuleni atau diaduk terlalu lama karena akan menyebabkan gluten
berlebihan sehingga gorengan menjadi liat (alot) dan keras;
7.
Tiriskan
gorengan di rak atau saringan kawat, kemudian letakkan di wadah yang dialasi
tisu dapur. Jangan ditumpuk agar minyak cepat terserap dan tidak menempel di
gorengan;
8.
Gunakan
air es sebagai campuran adonan tepung agar gorengan lebih renyah;
9.
Pada
beberapa resep, ada yang menyertakan campuran dua jenis tepung, misalnya tepung
terigu dan tepung beras. Pastikan komposisi nya tepat sehingga menghasilkan
gorengan yang mantap.
Nah, itu sedikit tips agar gorengan yang
kita sajikan semakin bertambah nikmat. Namun, lagi-lagi gorengan yang di
konsumsi jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jangan
lupa berdoa sebelum makan ya.
Penulis : Erik Andikawati
Pelaksana Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Yogyakarta