Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tarakan > Berita
Menyusuri Bulongan dalam Rangka Hibah BMN TP
N/a
Rabu, 24 September 2014   |   1066 kali

Bulungan – Matahari mulai menuju peraduan saat Tim Pengelolaan Kekayaan Negara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (PKN KPKNL) Tarakan meninggalkan pelabuhan Tengkayu Kota Tarakan menuju Bulongan dengan menumpang biduk bermesin ganda dengan kapasitas 350 PK. Perlahan biduk itupun mulai meninggalkan Kota Tarakan dengan meninggalkan buih-buih diburitan. Cuaca saat itu cukup baik dan gelombang laut cukup bersahabat hingga 80 menit merapat di Tanjung Selor.

Dari Tanjung Selor tim PKN KPKNL Tarakan melanjutkan perjalanan dengan menumpang sebuah kendaraan umum untuk menuju lokasi penginapan yang terletak tidak jauh dari pelabuhan. Tak banyak yang dapat dilakukan di kota yang baru dikukuhkan sebagai ibukota provinsi termuda di republik ini, mengingat situasi kota yang masih sunyi. Keesokan paginya dengan di temani oleh seorang penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan Wahyu, yang juga bertugas menjadi operator Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN), tim PKN KPKNL Tarakan untuk bertemu dengan Pimpinan Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan. Perjalanan dilanjutkan ke Desa Pejalin dan Tanjung Bunyu untuk meninjau Barang Milik Negara Tugas Pembantuan (BMN TP).

Perjalanan menuju Desa Pejalin Kecamatan Tanjung Palas Ilir  ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis Suzuki APV. Desa ini sangat sunyi, tak ada fasilitas listrik dari PLN dan air bersih,  bahkan drainase untuk saluran air kotor pun tak ada, tak heran jika akhirnya daerah ini tidak banyak dihuni penduduk. Penduduk daerah ini sebagian besar merupakan suku asli Kalimantan yaitu suku dayak. Jarak antara rumah yang satu dan lainnya cukup jauh, berbilang angka kilometer. Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak selama 15 menit untuk samapai ke tujuan yaitu screen house pembibitan jeruk milik Pak Majid.
Tempat itu nampak tidak terawat, karena sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya yang menurut keterangan dari warga setempat sudah berpindah tempat tinggal setelah isterinya meninggal. Hanya tersisa pondasi bata yang sudah tergerus tetesan air hujan dan tiang-tiang kayu dari screen house yang mulai lapuk dimakan cuaca serta beberapa polybag yang ditumbuhi rumput. Pondok yang tadinya ditempati oleh keluarga Pak Majid juga hampir roboh. 

Kemudian Tim PKN KPKNL Tarakan melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Bunyu dengan menggunakan sebuah getek untuk melanjutkan tugas untuk memeriksa tempat penyimpanan mesin spray (semprot) hama milik Tani sama Oren. Di sana rombongan tim di temui oleh ketua Kelompok Tani Sama Oren, Arif. Mesin yang diperiksa kondisinya sudah rusak berat sejak dua tahun yang lalu.

Sore telah berakhir dan mentari sudah terbenam saat Tim PKN KPKNL Tarakan kembali ke penginapan untuk beristirahat dan membersihkan diri, lalu menuju Tepian Tanjung Selor untuk bersantai sejenak sembari menikmati Durian Kalimantan Utara yang kesohor itu. Esok paginya Tim PKN KPKNL Tarakan menuju ke Pelabuhan Tanjung Selor untuk kembali ke Tarakan. Lamat-lamat terdengar dendang lagu soleram yang dilantunkan oleh beberapa anak kecil yang bermain di areal parkiran pelabuhan. “Mari pulang, marilah pulang, Ibu d irumah menanti-nanti”. Yah, tim PKN KPKNL Tarakan juga akan pulang tapi tak ada ibu yang menanti di Bumi Paguntaka, hanya tugas lain yang siap menunggu”. Deru biduk dari pelabuhan membawa tim  kembali ke Tarakan dan menutup perjalalanan hari ini. (Penulis : Marwan Amdar, Kasi PKN Tarakan,  Foto : Hanif & Marwan)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini