Samarinda - Bertempat di ruang lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Samarinda, pada Rabu 28 Januari 2015 dilaksanakan penandatangan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Four dan Five. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pegawai KPKNL Samarinda. Dengan didampingi Kepala Seksi Kepatuhan Internal, Nezaretta Kepala KPKNL Samarinda memberikan pengarahan sebelum penandatangan dilakukan.

Pria yang berpenampilan kalem tersebut memberikan apresiasi atas pencapaian kinerja KPKNL Samarinda tahun 2014 ,  serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai atas kerja keras dan dedikasinya sehingga Nilai Kinerja Organisasi (NKO) mencapai 110,21%. Kepala KPKNL Samarinda berpesan, bahwa tahun 2015 harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Untuk tahun 2015  agar lebih diperhatikan target-target yang berupa rupiah, yaitu target utilisasi, jumlah Piutang Negara yang dapat diselesaikan, jumlah pokok lelang maupun jumlah penerimaan negara dari piutang dan lelang, karena target-target tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki niatan yang kuat.” ujar Nezaretta sebelum mengakhiri pengarahan.

Setelah Kepala Kantor memberikan pengarahan , Agus Priyanto selaku  Kepala Seksi Kepatuhan Internal  memaparkan capaian NKO selama tiga tahun, yaitu dari tahun 2012 sampai dengan 2014. “Mulai tahun 2014, diberlakukan KMK 467 menggantikan KMK 454 dengan beberapa perubahan yaitu tentang syarat-syarat kenaikan pangkat, nomenklatur pelaksana dan manual IKU. Kedepannya Nilai Perilaku dievaluasi tiap 6 bulan sekali ” kata pria yang menguasai berbagai macam olah raga.

Acara selanjutnya adalah penandatangan Kontrak Kinerja  Kemenkeu-Four antara Kepala KPKNL Samarinda dengan para Kepala Seksi/Sub Bagian. kemudian dilanjutkan penandatanganan Kontrak Kinerja Kemenkeu Five antara Kepala Seksi/Sub bagian dengan Pelaksana dan disaksikan oleh Kepala KPKNL Samarinda. Dengan penandatangan kontrak kinerja, diharapkan menjadi pendorong agar seluruh pegawai KPKNL Samarinda lebih bersemangat dalam mencapai target-target yang dibebankan. Tidak hanya diperlukan kerja keras tapi juga kerja cerdas untuk mencapai target.

Sebagai penutup acara, Nezaretta mengutip perkataan Muhammad Ali untuk memotivasi para pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. “Impossible bukanlah suatu fakta, hanyalah sebuah opini. Impossible bukanlah suatu deklarasi, melainkan sebuah omong kosong. Impossible hanyalah keadaan yang sementara. Impossible is nothing.” (Penulis : Seksi HI KPKNL Samarinda)