Samarinda – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Samarinda melaksanakan sosialisasi Aplikasi SIMAK BMN 2013 dan Implementasi Penyusutan Barang Milik Negara (BMN) sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 01 Tahun 2013 kepada satuan kerja (satker) dalam wilayah kerja yang diselenggarakan dalam tiga tahap. Tahap I dilaksanakan pada 24 Juni 2013 di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tahap II dan III dilaksanakan pada 26 dan 27 Juni 2013 di Hotel Mesra, Samarinda. Hal ini mengingat wilayah kerja KPKNL Samarinda yang relatif luas dan jumlah satuan kerja yang cukup banyak.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara pasal 36 ayat 1 menyatakan selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka penerapan penyusunan laporan keuangan yang berbasis akrual pemerintah telah menetapkan satu langkah penting yaitu dengan memasukan penyusutan dalam pengakuan aset tetapnya terhitung mulai semester I tahun 2013 ini.

Dalam sosialisasi ini, Kepala KPKNL Samarinda Nezaretta menyampaikan bahwa penerapan penyusutan dalam laporan keuangan suatu entitas pemerintah maupun entitas bisnis  merupakan hal yang biasa. “Reformasi di bidang pengelolaan BMN akan terus berjalan dan belum akan berakhir,” ujarnya. Tahun 2007, lanjutnya, pemerintah mengawalinya dengan kegiatan inventarisasi dan penilaian, yang diikuti dengan pengembangan aplikasi penatausahaan BMN yang terus-menerus semakin baik. Tahun 2010 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang menjadi dasar penerapan penyusutan dalam laporan BMN dan diikuti dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1 Tahun 2013 dan Aplikasi SIMAK 2013.

Kegiatan ini merupakan kegiatan persiapan untuk pelaksanaan rekonsiliasi BMN semester I Tahun 2013. Diharapkan penerapan penyusutan BMN yang harus sudah dilaksanakan dalam laporan BMN semester I tahun 2013 ini dapat berjalan dengan lancar dan tidak menemui banyak kendala. (Ferriyanto Budi Rahardjo-KPKNL Samarinda/edited/bas)