Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Palembang > Artikel
Milenial, Si Agen Perubahan Penentu Citra Masa Depan
Evi Soraya
Jum'at, 31 Desember 2021   |   1917 kali

          Sebagai generasi yang akan mendominasi era bonus demografi di Indonesia, milenial digadang-gadangkan akan menjadi aktor utama yang memegang kendali atas segala aspek kemajuan, baik itu dalam skala lokal maupun skala nasional. Hal ini tidak terlepas dari fenomena bahwa persentase generasi milenial saat tahun 2017 telah menyumbang 50,36 persen dari jumlah penduduk usia produktif1). Tidak heran, jika generasi yang lahir antara tahun 1981-2000 ini diharapkan memiliki potensi yang lebih unggul dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

           Di sisi lain, tantangan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan yang luar biasa di bidang teknologi internet juga berdampak pada tuntutan sumber daya manusia (SDM) dengan kemampuan tertentu agar dapat bersaing di dunia global dan memiliki keterampilan abad-21 (Learning and Innovations Skills)2). Sejumlah pakar dan organisasi, salah satunya, US-based Partnership for 21st Century Skills (P21), mengidentifikasi setidaknya ada 4 (empat) kompetensi dasar abad 21, yakni keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking Skills), berpikir kreatif (Creative Thinking Skills), keterampilan komunikasi (Communication skills), dan keterampilan kolaborasi (Collaboration skills), yang dikenal dengan kompetensi 4C. Tantangan inilah yang harus direspon oleh para generasi milenial agar mampu berada di garis depan untuk melakukan perubahan, inovasi, dan pembangunan menuju masa depan yang bertumbuh.

               Menjadi agen perubahan yang menentukan citra masa depan berbagai bidang kehidupan, milenial harus mampu memahami peran pentingnya. Milenial setidaknya harus berani menggagas ide-ide segar yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru demi kemajuan lingkungannya. Milenial juga dituntut untuk senantiasa meng-upgrade dirinya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kreativitasnya. Dengan demikian, bonus demografi akan menjadi hal yang bermanfaat dan peluang emas bagi Indonesia karena memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif yang mampu berkontibusi positif bagi pertumbuhan bangsa di masa yang akan datang.

Peran Milenial di KPKNL Palembang

Sebagai wujud peran aktif milenial dalam menentukan citra instansi KPKNL Palembang, beberapa hal dapat dilakukan, antara lain:

A.      Menciptakan ide/gagasan untuk kemajuan instansi, seperti Optimalisasi media sosial,

                 Milenial yang lahir di tengah kemajuan teknologi dipandang mampu menciptakan inovasi baru dan melakukan berbagai upaya improvisasi dalam penerapan teknologi. Di tengah banyaknya pilihan media sosial, milenial dianggap sebagai orang yang tepat karena mampu memahami dan mengaplikasikan kebutuhan stakeholder pada media sosial pemerintah dengan harapan terciptanya engagegment yang baik antara KPKNL Palembang dan para stakeholder.

                Melakukan campaign/event berkala di masyarakat dalam rangka memperkenalkan tugas dan fungsi KPKNL Palembang. Hal semacam ini dianggap perlu karena masyarakat telah mengenal mekanisme lelang tetapi masih belum mendapatkan informasi yang tepat dan akurat mengenai prosedur dan mekanismenya. Selain itu, masyarakat pun perlu tahu bahwa KPKNL bukan hanya sebagai kantor lelang tetapi mempunyai banyak tusi lainnya yang mendukung kebutuhan masyarakat seperti piutang dan kebutuhan informasi. Serta para instansi pemerintah seperti pengelolaan kekayaan negara dan penilaian.

B.      Meng-upgrade  diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan

                   Mencari sumber ilmu yang saat ini bisa didapatkan dengan percuma  maupun berbayar. Ilmu yang dipelajari pun bisa beragam sehingga para milenial mempunyai kemampuan yang bukan hanya sesuai dengan tusinya tetapi juga menguasai hal-hal lainnya. Kementerian Keuangan pun menyediakan banyak sarana menarik untuk membentuk budaya pembelajar seperti e-learning, webinar serta pembentukan komunitas-komunitas berdasarkan hobi, kegiatan ataupun semacamanya.  Melineal juga perlu mengikuti pelatihan aktif untuk isu-isu terkini seperti perubahan iklim, G20 ataupun pengarusutamaan gender.

                   Milenial juga harus berani dalam menerima tantangan agar kemampuannya semakin berkembang. Diharapkan para milenial dapat mengambil peran dan memberikan kontribusi terbaik bagi institusi tercinta. Kontribusi milenial sangat kita harapkan demi menjawab tantangan dunia yang semakin kompleks. Terutama, tantangan di tengah pandemi covid-19 yang masih melanda Bangsa Indonesia. Untuk itu, milenial harus mempunyai cita-cita. Punya tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Cita-cita itu, tidak sebatas wacana. Namun harus diwujudkan dalam karya masing-masing, dalam bentuk apa pun. (Vi)

Penulis: Viana FC - Pelaksana Seksi PKN KPKNL Palembang


Daftar Referensi:

1) (KPPPA, BPS. 2018. Statistik Gender Tematik, Profil Generasi Milenial Indonesia).

2) Zubaidah, Siti. 2019. Mengenal 4c: Learning And Innovation Skills Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0



Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini