Jayapura - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jayapura sukses melaksanakan kegiatan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara (BMN) di awal tahun 2015 ini. Kegiatan seyogyanya dilaksanakan dari 2 Januari s.d 17 Januari 2015, tetapi karena bersamaan dengan hari libur Provinsi Papua maka KPKNL Jayapura mulai melaksanakan rekonsiliasi BMN pada tanggal 05 Januari 2015. Kendati demikian tidak menyurutkan semangat satuan kerja (Satker) Kementerian/Lembaga (K/L) dalam wilayah kerja KPKNL Jayapura melakukan rekonsiliasi data Barang Milik Negara (BMN) tahunan dan  semester II di awal tahun 2015.

Demikian juga pelayanan prima KPKNL Jayapura cukup menggembirakan dan memuaskan seluruh stakeholder yang dilayani sebanyak 495 satker. Hal ini terbukti dari hasil kuesioner yang dibagikan pada semua satuan kerja yang telah dilayani.

Adapun capaian yang telah diraih hingga pagi ini (Jumat, 16 Januari 2015) dalam pelaksanaan rekonsiliasi dan pemutakhiran data BMN pada semester II dan tahunan ini telah mencapai "90% dari jumlah satker 495 atau sejumlah 450 satker yang telah melaksanakan Rekonsiliasi BMN,” tutur Sri Hariyani Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara.

Meski belum 100% pencapaian ini sudah merupakan kemajuan dibanding tahun sebelumnya. “Harapan kami sesuai dengan target waktu yang ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2015 nanti optimis dapat tercapai 100%. Semuanya tidak lepas dari upaya yang telah dilakukan melalui gencarnya sosialisasi dan semangat pelayanan prima yang diberikan oleh KPKNL Jayapura selaku pengelola asset BMN di wilayah kerjanya untuk memberikan yang terbaik bagi stakeholder.

Dalam pelaksanaan rekonsiliasi ini, KPKNL Jayapura juga menyiapkan tiga tim, yakni  Tim Front Office, Tim Back Office, dan Tim Troubleshooting. Tim Front Office, bertugas menerima laporan Satker, meneliti kelengkapan ADK dan kebenaran dokumen, dan menyerahkan Berita Acara Rekonsiliasi kepada Satker. Tim Back Office, adalah tim yang melaksanakan rekonsiliasi BMN. Sedangkan Tim Troubleshooting, bertugas melakukan asistensi terkait permasalahan aplikasi, dokumen, dan pengelolaan BMN yang dihadapi oleh Satker.

Tentu dalam pelaksanaannya banyak juga dijumpai kendala mulai dari kondisi geografis dan topografis wilayah Provinsi Papua yang aksesnya tidaklah mudah dimana hampir semuanya rata-rata dijangkau dengan penerbangan. Kendala lainnya yaitu keterbatasan jumlah pegawai dan tempat rekon serta update aplikasi SIMAK yang terjadi beberapa kali yang waktunya mendekati atau bersamaan waktu rekon. Namun semuanya itu tidak mematahkan semangat pelayanan KPKNL Jayapura untuk melayani para Stakeholder yang tersebar di 19 Kabupaten dan satu Kota Jayapura dengan memberikan yang terbaik dan memuaskan bagi mereka.

Keberadaan ruangan yang sempit dengan luas 4 x 5 meter dan di dukung dengan operasional petugas SIMAK BMN sebanyak 6 pegawai dari total 11 pelaksana yang ada di KPKNL justru menjadikan suasana keakraban dan kekeluargaan terjalin antara stakehoder dan petugas rekon sendiri..

Di akhir wawancara oleh Kepala Seksi Hukum dan Informasi kepada Sri yang gemar olahraga senam itu, Beliau menyampaikan harapannya, “ Mudah-mudahan tahun depan tenaga untuk Rekonsialisasi BMN dapat ditambah dan Update aplikasi dapat diterima sebelum acara rekon dimulai. Selanjutnya penambahan fasilitas dari ruangan dan peralatan agar dapat di tingkatkan di kemudian hari”, demikian tutup Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara tersebut. (Naskah : Joko Surono/ Foto Dokumentasi : Adruriawan Tirta )