Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Jakarta III > Berita
Hadapi rintangan dengan Kerja Cerdas, Tuntas dan Ikhlas
N/a
Rabu, 10 Agustus 2016   |   1000 kali

Jakarta - Bertempat di Ruang Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III, pada Kamis, 4 Agustus 2016, dilaksanakan Lokakarya Peningkatan Soft Competency Pegawai KPKNL Jakarta III.

Lokakarya ini diadakan atas kerjasama Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Bdan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (PPSDM BPPK) Kementerian Keuangan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada KPKNL sebagai unit vertikal terdepan dalam melaksanakan tugas dan fungsi DJKN.

“Diperlukan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki kompetensi untuk mengetahui apa yang harus dilakukan agar pekerjaannya dapat berjalan baik (hard competency) tetapi juga memiliki kompetensi yang menggambarkan bagaimana seseorang diharapkan berperilaku agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik (soft competency) agar pegawai KPKNL Jakarta III siap menghadapi tantangan dan melakukan yang terbaik menuju DJKN sebagai Revenue Center”, ungkap Dharma Setiawan, Kepala KPKNL Jakarta III dalam sambutannya pada pembukaan lolakarya.

Acara yang dikemas dengan santai tapi tetap serius ini disambut dengan antusias oleh para pegawai, tampak wajah-wajah gembira selama acara berlangsung karena adanya games atau permainan yang mempresentasikan bagaimana kita menghadapai berbagai tantangan dalam menggapai impian yaitu DJKN sebagai Revenue Center.

Kegiatan lokakarya dengan narasumber Satria Hadi Lubis dari PPSDM BPPK, dimulai dengan mengajak para peserta seolah-olah bepergian dengan menaiki pesawat terbang SEULAWAH yang merupakan pesawat angkut pertama yang dimiliki Indonesia.

Semua peserta akan diajak ke KOTA IMPIAN dengan transit terlebih dahulu ke lima kota yaitu Kota Integritas, Kota Komunikasi, Kota Etiket Kerja, Kota Motivasi dan terakhir kota Team Work. “Nama-nama kota tersebut merupakan perwakilan dari Lima karakter Kepribadian Unggul yang harus dimiliki setiap pegawai KPKNL Jakarta III dalam mencapai impian yaitu DJKN sebagai Revenue Center”, ujar Satria menjelaskan makna nama-nama kota tersebut

Pertama peserta dibawa terbang ke Kota Integritas, di kota ini para peserta diajak bermain game menggambar wajah dengan mata tertutup dan ranjau darat. Pada permainan menggambar dengan mata tertutup, peserta diuji kejujurannya untuk tidak melakukan kecurangan meskipun dijanjikan akan diberi hadiah bagi yang hasil gambarnya paling bagus.

Selanjutnya, pada permainan ranjau darat, peserta diminta untuk melalui jalan yang dipenuhi dengan ranjau berupa gelas aqua kosong, peserta dibagi dalam beberapa kelompok, dalam satu kelompok ada satu perserta yang bertindak sebagai pemandu peserta  lainnya yang satu persatu melalui jalan dengan mata ditutup kain hitam dengan dipandu pemandu sehingga  sampai ke tujuan. Dari kedua permainan ini, kita memahami makna integritas dalam organisasi yaitu jujur, saling percaya dan saling menasehati mengingatkan agar tidak salah jalan.

Kota tujuan berikutnya adalah Kota Komunikasi, disini peserta diajak untuk berpasangan satu peserta menjadi komunikator dan satunya lagi menjadi komunikan. Komunikator bertugas menginformasikan secara verbal gambar yang digambar pemandu kepada komunikan agar didapat gambar yang persis seperti yang digambarkan pemandu. “Permainan ini merupakan penggambaran dari karakter komunikasi, dimana dalam berkomunikasi kita harus efektif, bahasa yang sederhana, fokus dan menyesuaikan dengan yang diajak komunikasi, pungkas Satria sang narasumber menjelaskan.

Kota tujuan ketiga adalah Kota Etiket Kerja, peserta diajak untuk bermain peran untuk memberi contoh mana perilaku yang sopan dan ramah atau tidak dalam memberikan pelayanan kepada stakeholder . Etiket kerja yang baik digambarkan dengan S5 (Senyum, Salam, Sapa, dan Sopan Santun) plus 3 S (Sama Siapa Saja).

Kota tujuan ke empat adalah kota Motivasi. Motivasi merupakan dorongan yang kuat untuk menggerakkan untuk mencapai sesuatu yang dibutuhkan. Para peserta diajak bermain games untuk sekuat tenaga melempar sasaran berupa sebatang coklat yang ditaruh diatas sebuah tabung, lemparan harus mengenai tabung, pada bagian pertama masih banyak peserta yang belum berhasil menyenggol tabung tersebut, kemudian pemandu acara menambah coklat berikut sejumlah uang, akhirnya peserta bertambah semangat dan ada beberapa lemparan peserta yang dapat mengenai tabung. Dari permainan ini kita dapat menyimpulkan bahwa motivasi akan semakin meningkat jika target yang akan diraih semakin besar.

Kota tujuan terakhir adalah kota Teamwork. Pada kota ini peserta diajak mengikuti permainan menulis beberapa kata dengan menggunakan spidol yang diikat dengan enam helai benang yang dikendalikan oleh enam  peserta dalam satu kelompok yang masing-masing memegang seutas benang dan bersama peserta lainnya berusaha untuk menulis tiga buah kata yaitu DJKN REVENUE CENTER secara baik dan tulisan yang kokoh. Inti dari teamwork adalah satu komando, jika peserta lainnya turut akan satu komando maka tujuan akan berhasil dicapai dengan maksimal.

Lokakarya ditutup dengan acara menuliskan pada selembar kertas tentang  rasa syukur kita atas apa yang telah dicapai dan apa yang kita perbuat ke depannya untuk mewujudkan rasa syukur tersebut. Tampak raut wajah haru pada para peserta bahkan ada beberapa diantaranya yang menangis.

Dharma Setiawan berharap, “Semoga dengan acara lokakarya ini dapat meningkatkan dan menyiapkan para pegawai agar dapat bekerja cerdas, tuntas dan ikhlas menuju DJKN sebagai Revenue Center”.

“Bekerjalah melebihi apa yang anda dapatkan maka Anda akan mendapatkan lebih dari yang anda kerjakan”

(Penulis: Nelawati/Foto: Agus dan Risman/ Seksi HI KPKNL Jakarta III)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini