Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Jakarta II > Artikel
Basmi Sifat Toxic Dalam Diri
Dimas Aulia Tanaya
Jum'at, 05 November 2021   |   355570 kali

Akhir-akhir ini, istilah toxic people mungkin sudah tidak asing lagi. Istilah ini diungkapkan untuk orang  yang beracun atau memberikan dampak buruk terhadap orang lain, terutama terhadap psikis.

Sifat toxic ini tentu harus dihindari karena dapat mengganggu kenyamanan orang lain, membuat kita dijauhi banyak orang, hingga membuat kita sulit untuk memiliki hubungan sosial yang baik.

Sebelum menilai orang lain, ada baiknya kita melihat diri sendiri terlebih dahulu. Mungkin saja kitalah yang justru membawa racun atau memberi dampak buruk terhadap orang lain. Kita dapat mengidentifikasi hal tersebut dengan mengetahui ciri-ciri sifat toxic berikut ini.


1.     Suka mengkritik orang lain tetapi tidak suka mendapat kritikan

Meskipun sebuah kritikan dapat membangun orang lain agar lebih baik, kritikan yang terlalu kasar dan berlebihan dapat melukai perasaan orang lain.

Tidak perlu terlalu mencampuri urusan orang lain dan fokus saja untuk memperbaiki diri. Cukup berikan kritik dan saran apabila dibutuhkan. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang sopan dan halus.

2.     Menimbulkan suasana negatif saat mood sedang tidak baik

Hal ini dapat terlihat ketika seseorang datang dengan mood yang buruk, orang-orang di sekitarnya menjadi takut untuk mendekatinya hingga membuat suasana menjadi tegang atau canggung.

3.     Sulit meminta maaf dan tidak mau disalahkan

Ketika melakukan kesalahan, sudah selayaknya kita menyadari kesalahan tersebut dan kemudian meminta maaf. Namun, kita pasti pernah menjumpai seseorang yang selalu merasa dirinya benar dan sangat sulit mengucapkan kata maaf.

Bahkan, beberapa orang menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. Hal ini juga biasa disebut playing victim—bereaksi seolah ia korban, padahal ialah pelakunya.

4.     Terlalu terobsesi dengan diri sendiri

Mencintai diri sendiri memang harus kita lakukan sebelum mencintai orang lain. Namun, mencintai diri sendiri dengan berlebihan juga dapat memberi dampak buruk pada orang lain.

Sifat ini ditandai dengan suka menyombongkan diri, senang merendahkan orang lain, selalu cari perhatian, tidak suka disaingi orang lain, hingga cemburu atas kesenangan orang lain.

5.     Posesif dan manipulatif

Jika memiliki hubungan dengan seseorang yang terlalu posesif, kita akan merasa terkekang dan tidak nyaman. Hingga, kita merasa tidak memiliki kuasa atas diri kita sendiri.

Adapun orang yang manipulatif, biasanya suka mengontrol dalam hal apa pun, dapat berpura-pura menyukai sesuatu, dan mengambil keputusan yang menguntungkannya atau golongannya saja.

6.     Menghilang tanpa alasan yang jelas

Perilaku ini juga dikenal sebagai ghosting. Orang yang suka membuat janji tetapi tiba-tiba menghilang tanpa alasan, tentu saja hal ini sangat menjengkelkan bagi orang lain.

Sebenarnya, masih banyak lagi perilaku toxic yang belum disebutkan. Namun, dari ciri-ciri di atas, adakah salah satu sifat tersebut dalam diri kita?

Jika ada, kita bisa berusaha perlahan menghilangkan sifat tersebut. Jika tidak ada, tentu kita harus terus menghindari agar sifat tersebut tidak ada dalam diri kita.

Lalu, bagaimana caranya? Hal ini dapat kita lakukan melalui cara-cara sebagai berikut.


1.     Introspeksi diri

Jika hal ini sulit dilakukan sendiri, kita bisa meminta pendapat dari keluarga, teman, atau pasangan mengenai sifat kita yang terlihat oleh mereka. Kita juga harus belajar menerima kritikan orang lain agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

2.     Melatih empati

Empati dapat dilatih dengan membiasakan untuk mendengarkan orang lain dengan baik. Saat orang lain bercerita, usahakan untuk memberi perhatian penuh kepadanya agar ia merasa dihargai dan didengarkan.   

3.     Berpikir sebelum bertindak

Terkadang kita menyesali hal yang sudah kita lakukan. Sebagian besar dari hal tersebut terjadi karena kita kurang mampu mengontrol emosi. Usahakan ketika merasa emosi kita akan meledak, berhenti dan tenangkan diri terlebih dahulu. Jangan bereaksi sebelum diri kita tenang dan dapat berpikir jernih.

Sebelum itu, tentu kita harus mengenali emosi-emosi yang ada dalam diri kita. Bagaimana emosi kita saat marah, senang, sedih, kecewa, dan lainnya.

4.     Mencari bantuan profesional

Jika hal-hal yang telah disebutkan di atas terasa sangat sulit untuk dilakukan, kita bisa berkonsultasi kepada psikolog untuk memecahkan masalah kita. Tak perlu merasa malu jika kita tidak bisa menyelesaikan sendiri. Setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing.

Setelah kita mengenal ciri-ciri sifat toxic, semoga kita bisa menerapkan cara-cara untuk mengatasi atau menghindari sifat tersebut seperti yang telah dipaparkan di atas.

Alih-alih berperilaku toxic, mari kita berusaha untuk menyebarkan hal-hal positif yang akan berdampak baik pada lingkungan sekitar.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini