Bogor - Untuk kedua kalinya di Tahun 2015, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN). Sosialisasi dimaksud diselenggarakan selama 4 (empat) hari yakni mulai tanggal 09 November s.d. 11 November 2015 dan penutupan pada 16 November 2015.

Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan BMN dan Penerapan Aplikasi SIMAN pada hari pertama juga dibarengi dengan Penandatanganan Pernyataan Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi Pejabat Eselon IV. Penandatanganan komitmen adalah tindak lanjut dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.01/2015 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Keuangan. Acara penandatanganan Komitmen yang dihadiri oleh para Pejabat Eselon IV di lingkungan KPKNL Bogor dimaksud berlangsung lancar dan terasa lebih "afdol" karena disaksikan oleh perwakilan Satker di lingkungan KPKNL Bogor.

Kegiatan sosialisasi hari pertama yang dimulai pada pukul 09.00 WIB, dibuka oleh Kepala KPKNL Bogor, Abdul Manaf dan dihadiri oleh para Satuan Kerja (Satker) di lingkungan KPKNL Bogor. Dalam sambutannya, Abdul Manaf menyampaikan bahwa penerapan aplikasi SIMAN sudah berjalan namun dalam penerapannya di Satker masih perlu perbaikan-perbaikan. Untuk itu, Satker diminta untuk selalu berkoordinasi dengan KPKNL Bogor terkait pengelolaan BMN dan penerapan Aplikasi SIMAN dimaksud. Melalui acara sosialisasi ini para Satker dapat berkonsultasi dengan narasumber dari KPKNL Bogor terkait kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan BMN dan penerapan aplikasi SIMAN.

Sesi selanjutnya berturut-turut adalah pemaparan pengelolaan BMN yang disampaikan oleh narasumber Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) KPKNL Bogor, Endah Fariana. Sedangkan penerapan aplikasi SIMAN disampaikan oleh Staf Seksi PKN, Ismail Akbar Tuanku Ralin.

Pada sesi penerapan aplikasi SIMAN, saat para Satker membuka aplikasi dimaksud, server mengalami down selama beberapa jam, hal ini tentu saja menghambat jalannya proses pelatihan cara penggunaan aplikasi dimaksud. Kondisi server yang mendadak down seperti ini tidak hanya terjadi pada hari pertama, tapi juga pada hari kedua. Untuk itu, perlu perhatian dari kantor pusat guna peningkatan kualitas server. (Penulis/fotografer: pop/Adjie)