Bekasi – Selasa, 14 September 2021, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Bekasi melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat
Administrator Triwulan III Tahun 2021, dengan materi “Menuju Kemenkeu Government 4.0” yang disampaikan oleh
Plt. Kepala Kantor Linda Susanti. FGD yang diikuti oleh seluruh pejabat dan
pegawai di lingkungan KPKNL Bekasi ini dilaksanakan secara daring (online)
dimulai pada pukul 15.15 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kinerja organisasi dan memberikan pemahaman/persepsi pegawai terhadap arahan
dan/atau kebijakan yang disampaikan oleh pimpinan di lingkungan Kemenkeu, serta
membahas mengenai Ruang Kerja Masa Depan (RKMD) Kemenkeu agar setiap pegawai dapat membuka
hati dan menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan.
FGD dibuka oleh
Kepala Subbagian Umum Titi Purwanti yang mengharapkan agar seluruh jajaran
KPKNL Bekasi memperhatikan materi yang akan disampaikan oleh plt. kepala kantor.
Plt. Kepala
Kantor Linda Susanti terlebih dahulu membahas mengenai RKMD Kemenkeu. Linda
mengatakan bahwa pada era globalisasi diharapkan setiap pegawai harus melek
teknologi, terbuka terhadap perubahan, dan berorientasi pada pembelajaran. Hal
utama yang perlu ditransformasikan adalah bagaimana mengelola manusia dan mindset
yang menyesuaikan dengan perubahan teknologi dan budaya kerja dengan proses
pekerjaan yang lebih ringkas.
Linda juga
menyampaikan prinsip dasar RKMD, yakni kebijakan delayering yang modern,
harmonisasi, optimalisasi dan evaluasi, penyempurnaan kebijakan manajemen
talenta, IT sebagai enabler, proyek based
team, dan tidak ada lagi
penyekatan.
Lebih
lanjut, Linda menyampaikan pesan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan,
bahwa Pejabat Administrator harus menjadi teladan (role mode), memiliki
inisiatif, memastikan tidak ada pegawai yang tertinggal dalam implementasi Ruang
Kerja Masa Depan, dan harus bersedia berbagi data, ruang kerja, dan bertukar
SDM.
Dalam kesempatan
tersebut, Linda juga menyampaikan bahwa untuk mencapai Kemenkeu yang unggul
harus dilakukan dengan Learning Organization. Adapun komponen dari Learning
Organization antara lain Strategi
Implementasi Learning Organization dengan sepuluh komponennya, peran
pejabat Administrator dan pegawai dalam implementasi Learning Organisation, Kerangka
Kerja integritas Kemenkeu, dan lain-lain.
Linda mengatakan bahwa setiap pegawai harus mempersiapkan diri dan harus
menyesuaikan dengan kondisi digitalisasi serta perubahan mengikuti arus
globalisasi, membangun dan meningkatkan budaya belajar dan berkomitmen untuk
terus menggali potensi diri, dan terus-menerus mengikuti kemajuan dengan terus
belajar.
Sebagai closing statement, Titi Purwanti mengatakan bahwa pegawai
Kemenkeu khususnya jajaran KPKNL Bekasi harus berkarakter dan melek teknologi,
terbuka terhadap perubahan, dan terus belajar sesuai arahan dari pimpinan. Titi
juga berharap agar jajaran KPKNL Bekasi mampu memberi warna pada Kemenkeu demi masa
depan yang unggul.
Teks, Editor dan Foto : Tim Humas KPKNL Bekasi dan Clara