Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bekasi > Artikel
Percaya Tak Percaya, Jika Terpapar Barulah Percaya
Asnul
Senin, 14 Februari 2022   |   318 kali

Bekasi - Judul di atas mencerminkan kondisi di sebagian masyarakat kita dalam menyikapi keadaan terkait makin merebaknya penularan virus Covid-19. Ada yang percaya dan ada pula yang tidak percaya, meskipun korban telah nyata berjatuhan dalam jumlah yang banyak. Namun, sangat disayangkan mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa seakan sudah kebal atau mungkin juga telah yakin dengan imun yang kuat. Akan tetapi, jika takdir Yang Maha Kuasa menentukan mereka tertular, mungkin di situlah baru timbul penyesalan dan percaya.

Sekadar flashback, seperti yang kita ketahui bahwa virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini telah masuk dan berkembang di Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan puncak penularannya terjadi pada bulan Juni 2021, dengan penularan harian mencapai lebih dari 50 ribu orang. Dengan angka kematian yang juga cukup tinggi, kondisi mencekam dengan penuhnya rumah sakit, bahkan beberapa rumah sakit harus membuka tenda darurat untuk menampung masyarakat yang tertular, serta diperburuk dengan habisnya tabung oksigen dimana-mana. Namun, berkat rahmat Allah Swt., upaya pemerintah dan sinergi dengan berbagai pihak serta masyarakat, akhirnya keadaan tersebut dapat dilewati. Hal tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara.

Perlahan-lahan angka penularan harian tersebut semakin berkurang sampai dengan angka terendah yang menurut satgas penanganan Covid-19, mencapai 106 orang pada tanggal 13 Desember 2021.

Ada perasaan sedikit lega dan bahkan sebagian masyarakat mengganggap bahwa masalah telah selesai dan Covid-19 telah berlalu, melakukan aktivitas seperti biasa, melakukan segala kegiatan dengan longgar, bahkan juga melakukan perjalanan jauh, meskipun pemerintah tak pernah berhenti mengimbau dan menginstruksikan agar tetap taat protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan pemerintah juga telah memberikan warning tentang akan datangnya gelombang virus berikutnya.

Namun, mungkin masyarakat juga sudah lelah, jenuh, atau alasan apapun. Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat juga cerdas menghadapi situasi ini dengan tetap taat pada prokes yang ketat dan melakukan vaksin.

Setelah penularan melandai dan mencapai titik terendah, secercah harapan datang selaras dengan berbagai kegiatan yang mulai dilakukan, terutama pembelajaran tatap muka dilakukan 100

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini