Cinta
tanah air? Sepertinya kata-kata ini sudah sangat biasa kita dengar. Lalu,
bagaimana mengimplementasikan kecintaan kita kepada negeri?
Mencintai
tanah air tak cukup hanya sekadar menjadi pemanis bibir belaka. Harus disadari
bahwa tanah air kita sangatlah luas terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan
terdiri dari ribuan pulau dengan aneka keberagamannya. Dan kewajiban
memelihara, menjaga, dan mengelolanya berada di tangan rakyatnya.
Kecintaan
kepada tanah air harus diwujudkan secara nyata. Sebagai anak negeri, kita harus
mencintai negeri kita ini, mencintai dengan hati. Di belahan Nusantara manapun
kita berada, kita adalah ‘satu Indonesia’, mempunyai kewajiban untuk menjaga kedaulatan,
kemerdekaan, kekayaan alam, dan keberlangsungan kejayaan Indonesia.
Sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN) yang secara berkala mengalami mutasi pegawai, baik itu penempatan
pegawai yang baru maupun promosi jabatan atau mutasi rutinan, tentunya kita
juga telah menyiapkan mental untuk mengikuti peraturan tentang mutasi tersebut,
dan mewujudkan ikrar bersedia ditempatkan dimanapun.
Namun,
sayangnya tak semua orang ikhlas dan konsisten dengan komitmennya. Sering kali
pegawai yang akan dimutasi merasa takut, was was, cemas dan ragu-ragu dengan
daerah baru yang akan didatanginya. Hal ini masih dianggap wajar dan manusiawi
karena perlahan-lahan rasa itu akan hilang setelah menjalaninya. Namun,
memprihatinkan jika ada pegawai yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Sangat
disayangkan.
Jika
kita membuka mata dan pikiran, dapat memaknai bahwa mutasi dan menetap di
daerah yang baru tempat bekerja adalah sebuah keberuntungan yang patut disyukuri,
karena hal itu merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga dapat menikmati
dan merasakan keberagaman negeri tercinta dengan cuma-cuma.
Tidak
ada alasan yang membuat kita cemas ataupun galau, karena sebagai pegawai DJKN, toh
kita akan ditempatkan di kota dengan fasilitas yang cukup, bukan di pelosok
desa. Apa bedanya dengan di kampung halaman sendiri? Dan dengan didukung oleh
teknologi, maka semuanya akan turut membantu memudahkan kita ketika harus
bermukim di tempat yang baru. Adaptasi dengan lingkungan baru pun tak akan
terlalu sulit dengan membuka hati bahwa pegawai DJKN dimanapun berada dan warga
setempat adalah merupakan saudara kita.
Menyadari
salah satu tugas dan fungsi DJKN sebagai pengelola kekayaan negara, maka dengan
menjalani mutasi dan berada di wilayah yang baru, kita akan melihat begitu luas
dan banyaknya kekayaan negara yang dikelola oleh DJKN. Lebih dari itu, pastinya
juga akan menimbulkan rasa syukur dan takjub atas keagungan Tuhan Yang Maha
Pencipta dengan alam dan ciptaan-Nya.
Dengan
menyadari dan dapat langsung membuktikan bahwa Indonesia itu luas, Indonesia
itu kaya, Indonesia itu indah dan unik, dipastikan akan menimbulkan kebanggaan
sebagai warga negaranya dan kecintaan kepada tanah air, menumbuhkan rasa
tanggung jawab untuk mengelola, memelihara, dan melindunginya dari berbagai
kerusakan, yang sudah pasti jiwa nasionalisme akan semakin berkobar.
Mutasi
yang telah mengantarkan kita berada di suatu daerah yang pada awalnya telah
menimbulkan berbagai rasa dan keragu-raguan, selayaknya harus segera
dihilangkan dan diganti dengan rasa syukur dan terima kasih kepada DJKN.
Cintailah daerah itu sebagai daerah kita sendiri. Jangan merasa menjadi orang
asing, meskipun kita akan menemui banyak hal-hal yang tidak biasa dari
kebiasaan sebelumnya. Jadikan sebagai tantangan yang menarik.
Menemukan
banyak perbedaan, agama, adat istiadat, kebiasaan, budaya, bahasa bahkan
makanan, itu adalah bukti dari kekayaan dan keunikan Indonesia. Itulah bhineka
tunggal ika. Kita memang berbeda, tetapi satu. Perbedaan dan keberagaman yang
ditemui tersebut merupakan bukti kekayaan Indonesia.
Sebagai
anak bangsa ‘pemilik’ negeri ini, jadikanlah kota/daerah tempat kita mengabdi
atau bertugas sebagai kampung halaman kita sendiri, yang harus kita rawat, kita
jaga, dan dijadikan kebanggaan. Dan pada akhirnya pasti akan menumbuhkan rasa
bangga bertanah air Indonesia, memupuk dan menyuburkan rasa persaudaraan dengan
warga setempat.
Nikmatilah
hidup di rantau orang, cari sisi positifnya, berterima kasihlah kepada DJKN,
dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena kalau bukan karena SK Mutasi,
kita akan memerlukan biaya besar, bahkan barangkali tak akan kepikiran untuk
sejenak tinggal dan menikmati indahnya Papua, Sorong, Biak, Kalimantan, Aceh,
dan belahan bumi Nusantara tercinta lainnya. Kalau bukan karena SK Mutasi, tak akan
kita memiliki pengalaman dan cerita tentang uniknya kebudayaan dan kebiasaan daerah-daerah
tersebut.
Jangan
menyerah dan memikirkan atau bahkan buru-buru untuk minta pindah ke Jakarta. Jadilah
patriot bangsa, jadilah pejuang tanah air, bertahanlah dalam suatu kewajiban
sebagai pegawai, terlebih lagi adalah sebagai ‘pemilik’ negeri ini dengan
mengetahui seluk-beluk negeri tercinta ini. Nikmatilah, pelajarilah, dan tumbuhkanlah
semangat bahwa Indonesia adalah milik kita, penduduk di sana adalah saudara
kita, perbedaan adalah pelangi yang menghiasi indahnya Indonesia.
Karena
pelangi itu indah karena warnanya yang berbeda.
Penulis
: Asnul
Editor : Mukimin dan Astri M