Waktu atau masa menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah seluruh rangkaian saat ketika proses,
perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Atau bisa merupakan lama
berlangsungnya suatu kejadian. Waktu
dapat juga didefinisikan sebagai rentang masa yang dijalani manusia bahkan bisa
dikatakan bahwa waktu adalah umur. Kalau demikian sebenarnya waktu itu adalah
sesuatu yang sangat berharga yang seyogyanya dimanfaatkan dengan maksimal
karena waktu yang telah berlalu takkan pernah kembali lagi. Manusia hanya
menjalani sejumlah waktu yang telah disediakan oleh Yang Maha Kuasa, mampukah kita
menghitung waktu?, kita hanya mampu menghitung waktu yang telah kita lalui,
sementara untuk masa yang akan datang semuanya masih misteri.
Waktu merupakan hal yang
sangat urgen dan sangat penting. Dalam hal ini Allah Swt telah bersumpah pada
permulaan surat-surat tertentu didalam al- Quran dengan menggunakan fase
tertentu dari waktu, seperti : demi malam dan siang, demi fajar, demi waktu
dhuha, demi waktu ashar dan sebagainya. Yang menggambarkan bahwa manusia harus
cerdas dan memanfaatkan waktu dengan sangat baik dan kelak akan diminta
pertanggungjawab penggunaan waktunya.
********
Jika
berbicara tentang waktu, Seringkali kita
mendengarkan orang mengatakan bahwa waktu cepat berlalu, waktu terasa singkat, rasanya
baru saja bulan Januari sekarang sudah bulan Desember, rasanya baru menikah
eeeh sekarang sudah punya anak, tidak terasa anaknya sudah besar. Tidak terasa sudah
sekian tahun bekerja. Baru saja pagi dan mulai bekerja gak berasa sore pun sudah
menjelang, dan terkadang kita pun setuju bahwa waktu memang cepat sekali
berakhir.
Begitulah
yang dirasakan banyak orang, waktu cepat sekali berlalu tanpa terasa. Padahal
waktu tak pernah berubah, satu tahun hitungan waktu masih tetap 12 bulan, satu
bulan masih tetap rata-rata 30 hari dan satu hari masih 12 jam, 1 jam masih 60
menit. Lalu mengapa manusia mengatakan waktu itu semakin singkat dan cepat berlalu
?.
Jika
kita berfikir, sebenarnya yang berobah adalah manusia itu sendiri. Karena
kesibukannya, keasikannya dalam beraktifitas tanpa disadari, dia telah
menjalani waktu entah berapa lama, sehingga waktu yang dijalani terus berjalan.
Waktu
itu tetap, tak berubah, tetapi manusialah yang bergerak menjalani waktu,
menghabiskannya dengan segala aktivitas, kesibukan, pekerjaan yang dilakukan
seringkali melenakan manusia. Berbagai aktivitas yang dilakukan acapkali
melalaikan manusia, karena kesibukan bekerja atau mirisnya waktu yang
dihabiskan hanya untuk bersenda gurau, ngobrol ngoral ngidul gak jelas, banyak
hal yang terlupakan dan dilalaikan, bahkan Suka tidak suka banyak waktu yang
terbuang sia-sia, percuma tanpa memiliki nilai.
Terdapat
3 bagian waktu yakni :
1.
Waktu
yang telah berlalu
yang telah dijalani takkan pernah
kembali lagi, hanya akan menjadi kenangan.
Dengan segala aktivitas, perbuatan baik ataupun dosa yang yang dijadikan
sebagai pengisi waktu itu, maka itu akan menjadi kenangan ataupun penyesalan
yang sia sia, namun masa lalu juga dapat dijadikan cermin untuk menjadi lebih
baik.
2. Masa sekarang
Waktu sekarang atau saat ini adalah
masa keemasan, waktu yang menjadi milik kita yang harus diisi dengan hal yang
baik dan bermanfaat, serta saat untuk merenungkan atas perbuatan dan aktifitas sia-sia yang dilakukan dimasa yang lalu. Jangan lengah
dan jangan sia-siakan masa sekarang. Menyadari bahwa waktu dan aktifitas yang
dilakukan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Yang Maha Kuasa kelak,
seyogyanya harus diisi dengan perbuatan yang memiliki nilai ibadah.
Didalam agama islam diyakini bahwa
setiap manusia didampingi oleh dua malaikat yang tak pernah tidur tak pernah
lalai yang bertugas menjadi pencatat
amal baik dan amal buruk manusia, yakni
malaikat Raqib Atid, sebagaimana
ditegaskan dalam al Quran surat Qaf ayat 18 yang artinya “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya
melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)”.
Membuat segala kegiatan memiliki nilai
ibadah adalah dengan memasang niat baik saat hendak melakukan kegiatan rutin
seperti bekerja ataupun kegiatan lainnya, sehingga untuk melakukan kebaikan
tidak akan dihalangi oleh ruang dan waktu.
Sebaiknya kita juga sering melakukan instropeksi diri apakah
kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat
daripada yang bermanfaat. Apakah kita
lebih banyak bersendagurau daripada berfikir, apakah kita lebih banyak
menghabiskan waktu untuk duniawi daripada ukhrowi.
Mungkin kita perlu
renungkan kalimat bijak berikut :
"Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara
(lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum
miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR
Nasai dan Baihaqi).
Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan
hari. Setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu, Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya
sendiri. Apabila waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang ( Hasan
Al-Bashri)
3.
Masa
yang akan datang
Semua
orang boleh memiliki dan membuat rencana dan memiliki target-target bagi masa
depannya, bahkan hal itu sangat dianjurkan. Namun sesungguhnya masa yang akan
datang tersebut adalah misteri ilahi, tidak ada yang mengetahui apa yang akan
terjadi, kehidupan sepenuhnya berada dalam kekuasaan Allah SWT, dengan kata
lain masa depan tidak dapat diprediksi.
Kita
dapat melihat banyak sekali orang karena kesibukannya karena keasikan dalam
melaksanakan aktivitasnya seringkali lalai dan menyepelekan hal-hal yang sangat
penting, seperti istirahat, makan, menunda ibadah dan lain sebagainya, sehingga
kemudian hari timbul berbagai hal seperti sakit, stress dan sebagainya.
Rentang
waktu yang kita miliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memberikan
hak-hak tubuh sendiri terutama menunaikan hak Allah.
Waktu
yang kita punya sebenarnya sangat singkat, oleh karena itu kita harus bijak
memanfaatkannya dengan baik, meskipun kita memiliki rutinitas yang harus
dijalankan setiap saat, tetapi harus kegiatan tersebut diaplikasikan menjadi
sebuah kegiatan yang bermanfaat dunia akhirat, memanfaatkan waktu semasa sehat,
dikala masih kuat, ketika masih memiliki kemampuan jangan sampai pada sebuah
kenyataan pahit dikemudian hari yakni penyesalan dan keluhan, untuk itu siapkan
hari ini untuk menjadi masa lalu yang menguntungkan. karena setiap manusia akan
mengalami masa sakit, akan mengalami masa tua bahkan sampai pada ajal.
Oleh
karena itu kita juga bisa mencermati kalimat yang mengatakan bahwa “orang bijak
yakni orang yang dapat menghargai waktu”. yang intinya adalah pentingnya
memanfaatkan waktu dengan baik.
Memang
benar, saat ini kita tengah menghadapi banyak tantangan terutama untuk terus
menjaga kejayaan organisasi, konsisten menjaga integritas dalam melaksanakan
kinerja terbaik dan melakukan pekerjaan dengan penuh profesionalisme, namun melaksanakan
tugas sehari-hari bukanlah sebuah aktivitas yang sia-sia, menunaikan
tugas-tugas atau rutinitas juga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan,
tetapi pekerjaan itu harus dilaksanakan sebagai suatu kewajiban yang memang telah
menjadi bagian dari rutinitas pengisi waktu, hanya saja harus dilandasi dengan
niat yang tulus sebagai ibadah yang tentunya harus selalu menjaga integritas.
Manusia
harus memanfaatkan waktu. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu
dengan baik yang akan jadi mulia dan beruntung. Semoga waktu yang kita lalui
berkah.
Penulis
: Asnul KPKNL Bekasi