Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bekasi > Artikel
Menghitung waktu
Asnul
Jum'at, 17 Desember 2021   |   80555 kali

Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Waktu dapat juga didefinisikan sebagai rentang masa yang dijalani manusia bahkan bisa dikatakan bahwa waktu adalah umur. Kalau demikian sebenarnya waktu itu adalah sesuatu yang sangat berharga yang seyogyanya dimanfaatkan dengan maksimal karena waktu yang telah berlalu takkan pernah kembali lagi. Manusia hanya menjalani sejumlah waktu yang telah disediakan oleh Yang Maha Kuasa, mampukah kita menghitung waktu?, kita hanya mampu menghitung waktu yang telah kita lalui, sementara untuk masa yang akan datang semuanya masih misteri.

Waktu merupakan  hal yang sangat urgen dan sangat penting. Dalam hal ini Allah Swt telah bersumpah pada permulaan surat-surat tertentu didalam al- Quran dengan menggunakan fase tertentu dari waktu, seperti : demi malam dan siang, demi fajar, demi waktu dhuha, demi waktu ashar dan sebagainya. Yang menggambarkan bahwa manusia harus cerdas dan memanfaatkan waktu dengan sangat baik dan kelak akan diminta pertanggungjawab penggunaan waktunya.

 

********

 

Jika berbicara tentang waktu,  Seringkali kita mendengarkan orang mengatakan bahwa  waktu cepat berlalu, waktu terasa singkat, rasanya baru saja bulan Januari sekarang sudah bulan Desember, rasanya baru menikah eeeh sekarang sudah punya anak, tidak terasa anaknya sudah besar. Tidak terasa sudah sekian tahun bekerja. Baru saja pagi dan mulai bekerja gak berasa sore pun sudah menjelang, dan terkadang kita pun setuju bahwa waktu memang cepat sekali berakhir.

Begitulah yang dirasakan banyak orang, waktu cepat sekali berlalu tanpa terasa. Padahal waktu tak pernah berubah, satu tahun hitungan waktu masih tetap 12 bulan, satu bulan masih tetap rata-rata 30 hari dan satu hari masih 12 jam, 1 jam masih 60 menit. Lalu mengapa manusia mengatakan waktu itu semakin singkat dan cepat berlalu ?.

Jika kita berfikir, sebenarnya yang berobah adalah manusia itu sendiri. Karena kesibukannya, keasikannya dalam beraktifitas tanpa disadari, dia telah menjalani waktu entah berapa lama, sehingga waktu yang dijalani terus berjalan.

Waktu itu tetap, tak berubah, tetapi manusialah yang bergerak menjalani waktu, menghabiskannya dengan segala aktivitas, kesibukan, pekerjaan yang dilakukan seringkali melenakan manusia. Berbagai aktivitas yang dilakukan acapkali melalaikan manusia, karena kesibukan bekerja atau mirisnya waktu yang dihabiskan hanya untuk bersenda gurau, ngobrol ngoral ngidul gak jelas, banyak hal yang terlupakan dan dilalaikan, bahkan Suka tidak suka banyak waktu yang terbuang sia-sia, percuma tanpa memiliki nilai.

Terdapat 3 bagian waktu yakni :

1.          Waktu yang telah berlalu

yang telah dijalani takkan pernah kembali lagi, hanya akan menjadi kenangan.  Dengan segala aktivitas, perbuatan baik ataupun dosa yang yang dijadikan sebagai pengisi waktu itu, maka itu akan menjadi kenangan ataupun penyesalan yang sia sia, namun masa lalu juga dapat dijadikan cermin untuk menjadi lebih baik.

 2.         Masa sekarang

Waktu sekarang atau saat ini adalah masa keemasan, waktu yang menjadi milik kita yang harus diisi dengan hal yang baik dan bermanfaat, serta saat untuk merenungkan atas perbuatan  dan aktifitas sia-sia  yang dilakukan dimasa yang lalu. Jangan lengah dan jangan sia-siakan masa sekarang. Menyadari bahwa waktu dan aktifitas yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Yang Maha Kuasa kelak, seyogyanya harus diisi dengan perbuatan yang memiliki nilai ibadah.

Didalam agama islam diyakini bahwa setiap manusia didampingi oleh dua malaikat yang tak pernah tidur tak pernah lalai yang bertugas menjadi pencatat amal baik dan amal buruk manusia, yakni  malaikat Raqib Atid,   sebagaimana ditegaskan dalam al Quran surat Qaf ayat 18 yang artinya “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)”.

 

Membuat segala kegiatan memiliki nilai ibadah adalah dengan memasang niat baik saat hendak melakukan kegiatan rutin seperti bekerja ataupun kegiatan lainnya, sehingga untuk melakukan kebaikan tidak akan dihalangi oleh ruang dan waktu.

Sebaiknya kita juga sering melakukan instropeksi diri apakah kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat daripada yang bermanfaat.  Apakah kita lebih banyak bersendagurau daripada berfikir, apakah kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk duniawi daripada ukhrowi.

Mungkin kita perlu renungkan kalimat bijak berikut :

"Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi).

Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu, Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Apabila waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang ( Hasan Al-Bashri)

 

3.          Masa yang akan datang

Semua orang boleh memiliki dan membuat rencana dan memiliki target-target bagi masa depannya, bahkan hal itu sangat dianjurkan. Namun sesungguhnya masa yang akan datang tersebut adalah misteri ilahi, tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi, kehidupan sepenuhnya berada dalam kekuasaan Allah SWT, dengan kata lain masa depan tidak dapat diprediksi.

 

Kita dapat melihat banyak sekali orang karena kesibukannya karena keasikan dalam melaksanakan aktivitasnya seringkali lalai dan menyepelekan hal-hal yang sangat penting, seperti istirahat, makan, menunda ibadah dan lain sebagainya, sehingga kemudian hari timbul berbagai hal seperti sakit, stress dan sebagainya.

Rentang waktu yang kita miliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memberikan hak-hak tubuh sendiri terutama  menunaikan hak Allah.

 

Waktu yang kita punya sebenarnya sangat singkat, oleh karena itu kita harus bijak memanfaatkannya dengan baik, meskipun kita memiliki rutinitas yang harus dijalankan setiap saat, tetapi harus kegiatan tersebut diaplikasikan menjadi sebuah kegiatan yang bermanfaat dunia akhirat, memanfaatkan waktu semasa sehat, dikala masih kuat, ketika masih memiliki kemampuan jangan sampai pada sebuah kenyataan pahit dikemudian hari yakni penyesalan dan keluhan, untuk itu siapkan hari ini untuk menjadi masa lalu yang menguntungkan. karena setiap manusia akan mengalami masa sakit, akan mengalami masa tua bahkan sampai pada ajal.

Oleh karena itu kita juga bisa mencermati kalimat yang mengatakan bahwa “orang bijak yakni orang yang dapat menghargai waktu”. yang intinya adalah pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik.

Memang benar, saat ini kita tengah menghadapi banyak tantangan terutama untuk terus menjaga kejayaan organisasi, konsisten menjaga integritas dalam melaksanakan kinerja terbaik dan melakukan pekerjaan dengan penuh profesionalisme, namun melaksanakan tugas sehari-hari bukanlah sebuah aktivitas yang sia-sia, menunaikan tugas-tugas atau rutinitas juga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, tetapi pekerjaan itu harus dilaksanakan sebagai suatu kewajiban yang memang telah menjadi bagian dari rutinitas pengisi waktu, hanya saja harus dilandasi dengan niat yang tulus sebagai ibadah yang tentunya harus selalu menjaga integritas.

Manusia harus memanfaatkan waktu. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik yang akan jadi mulia dan beruntung. Semoga waktu yang kita lalui berkah.

 

Penulis : Asnul KPKNL Bekasi

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini