Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bekasi > Artikel
Jangan Hadang Ombak, Gelombang Belum Berakhir
Asnul
Selasa, 28 September 2021   |   276 kali

Masuk dan mulai terdeteksinya Corona Virus Disease tahun 2019 (Covid-19) di Indonesia, yakni sejak bulan Maret 2020 yang lalu, dan saat ini penularannya  telah mulai melandai. Lebih dari setahun  masyarakat dihantui ketakutan, dibayangi-bayangi kecemasan takut tertular virus tersebut. Dapat diibaratkan sebagai gelombang yang melanda, banyak orang yang tak mampu bertahan menemui ajalnya melalui virus Covid-19 tersebut. Banyak yang cemas dan ada pula yang tertatih-taih bertahan dan  keluar dengan selamat. Walaupun sekarang gelombang besar penularan COVID 19 tersebut  telah mulai reda, jangan pernah lengah. Kita tetap harus waspada.

Bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, berkat doa semua orang sesuai dengan kepercayaan dan agama masing-masing, semua orang meminta virus ini segera berakhir. Dan alhamdulillah saat ini keadaan sudah mulai berangsur kondusif. Perlahan-lahan masyarakat yang terpapar virus dan angka kematian sudah semakin mengecil, meskipun jumlah yang positif setiap harinya masih berada di atas seribuan orang.

Melihat ke beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Juni dan Juli 2021, gelombang besar penularan Covid-19 berada pada puncaknya , mencapai 56.000 orang sebagai penularan harian dan lebih dari 2.000 orang yang meninggal. Keadaan sangat mencekam, semua rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan, rumah sakit penuh sesak. Bahkan beberapa rumah sakit terpaksa merawat pasien Covid-19 di halaman dan di lorong-lorong rumah sakit. Tak bisa juga kita lupakan yaitu langkanya oksigen yang sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19 yang turut serta memberi andil pada semakin tingginya angka kematian.

Pemerintah tak henti-hentinya mengupayakan berbagai strategi untuk memutuskan mata rantai penularannya antara lain dengan Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  yang beberapa kali diperpanjang dan pemberian vaksin, serta usaha-usaha lainnya yang turut memberi andil dalam memperkecil pertumbuhan penularan kepada masyarakat. Upaya-upaya tersebut akhirnya memberikan hasil meskipun belum tuntas namun cukup melegakan.

Menjadi saksi keadaan tersebut atau mungkin kita menjadi salah seorang yang merasakan bagaimana sensasi sakit akibat tertular virus tersebut. Atau bahkan mungkin ada saudara, teman, kerabat, ataupun keluarga kita yang tak mampu bertahan dan meninggal disebabkan oleh virus itu. Setelah kita melalui dan menyaksikan keadaan itu, tentunya ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dan  menjadi kenangan yang tak mudah untuk dilupakan  atau mungkin menjadi mimpi buruk dalam kehidupan kita.

Keadaan yang sangat memprihatikan yang kita saksikan bahwa virus ini tidak hanya menyerang kesehatan manusia saja namun turut memberikan dampak negative turut memperburuk keadaan yang terjadi di berbagai sendi kehidupan masyarakat, seperti terputusnya silaturahmi dengan masyarakat secara langsung, keterpurukan perekonomian bangsa, bahkan yang sangat menyentuh adalah pengaruhnya pada dunia pendidikan.

Virus Covid-19 tersebut juga telah merubah paradigma masyarakat dan orang tua, yang pada awalnya wanti-wanti menjaga jarak antara anak dengan gadget ataupun penggunaan internet terutama anak-anak yang masih belajar di Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, namun dengan keadaaan yang diakibatkan oleh covid 19  ini justru anak-anak harus melek teknologi terutama penggunaan internet dan gadget atau laptop yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pada proses belajar dan mengajar.  Bukan hanya siswa taman kanak-kanak, SD, SMP atau SMA dan mahasiswa saja yang selalu berinteraksi dengan teknologi tersebut namun sebagaian  besar masyarakat harus turut melek teknologi karena banyak kegiatan dilakukan melalui teknologi seperti berkomunikasi dengan fihak luar, bekerja dan belanja bahkan para orang tua yang mendampingi putra putrinya yang masih duduk di bangku sekolah.

Banyak sekali pelajaran, hikmah, dan kisah yang dapat kita peroleh selama berlangsungnya serangan covid 19 ini. Walaupun memberikan berbagai dampak negatif, tetapi tak sedikit hal-hal positif juga dapat kita saksikan seperti tingkat peduli pada kesehatan dan kebersihan diri masyarakat semakin meningkat, rasa persaudaraan dikalangan masyarakat juga semakin meningkat, masyarakat semakin melek  teknologi  dan lain sebagainya. Namun, sebagai orang yang beragama dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas izin-Nya segala sesuatu akan terjadi, tentunya akan menuntut kita untuk memunculkan rasa syukur dan tawaduk, serta intropeksi diri dan semakin menguatkan keimanan kepada-Nya.

Serangan virus yang mematikan ini terjadi dalam beberapa puluh tahun sekali, dan kejadian ini merupakan kejadian luar biasa yang akan tercatat dalam sejarah, dan sebuah anugerah dan patut disyukuri jika kita dapat menjadi saksi bahkan turut mengambil peran atau turut merasakan langsung serangan virus tersebut meskipun dalam menjalani masa-masa itu merupakan hal yang tidak menyenangkan. tetapi sebuah kebanggaan pernah menjadi saksi kejadian langka tersebut dan dapat melewatinya.

Namun, meskipun kita telah melewati gelombang besar tersebut, bukan berarti kita bisa santai ataupun lengah. Kita harus tetap waspada, taat, dan konsisten pada protokol kesehatan. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebagai manusia, kita harus tetap berusaha dan berdoa semoga keadaan semakin kondusif dan aman seperti sedia kala dan ekonomi segera pulih, agar seluruh elemen bangsa bisa segera fokus kembali memberi kontribusi untuk pembangunan negeri tercinta.

 

Ditulis oleh Asnul

Editor : Tim Humas KPKNL Bekasi

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini