Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bekasi > Artikel
Hikmah Perayaan Kartini di Bulan Ramadhan Tingkatkan Syukur dan Integritas
Asnul
Rabu, 05 Mei 2021   |   913 kali

Peringatan Hari kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2021 bertepatan dengan bulan Ramadhan dan masa pandemi tentunya banyak memberikan hikmah.  Seperti halnya peringatan Hari Kartini yang dilakukan oleh KPKNL Bekasi pada tanggal 23 April 2021 yang lalu, meskipun terlambat dua hari dari tanggal kelahiran Ibu Kartini namun peringatan tersebut sarat dengan pelajaran yang harusnya meningkatkan rasa syukur serta semakin menumbuhkan integritas.

Pada saat peringatan Kartini yang dilaksanakan secara daring, KPKNL Bekasi menghadirkan seorang wanita sebagai narasumber. Wanita yang dihadirkan tersebut adalah penyandang disabilitas sejak lahir, dengan kedua tangannya yang tidak sempurna pertumbuhannya.

Wanita kelahiran tahun 1971 tersebut dalam ceritanya mengisahkan perjuangan hidupnya, mulai dari masa kecil sampai dewasa yang lebih banyak tidak menyenangkan. Paini demikian nama wanita yang sekarang telah menjadi ketua Himpunan Disabilitas Wanita Indonesia (HDWI) Kota Bekasi tersebut melanjutkan kisahnya yang hampir putus asa dalam mencari pekerjaan  untuk penyambung hidup di kota Bekasi. Lapangan kerja tak tersedia untuk Paini termasuk masyarakat .

Namun seiring berjalannya waktu Paini yang selalu menggali potensi diri, apa yang bisa dia lakukan, dan berbekal dengan suatu keyakinan bahwa Allah pasti akan memberi pertolongan kepada orang yang mau berusaha, Paini terus berjuang dan akhirnya kerja keras dan penggalian potensi diri yang menjadi modal Paini akhirnya membuahkan hasil, rasa empati kepada sesama penderita disabilitas membuat Paini mampu merangkul dan mengembangkan kewirausahaan bersama sesama disabilitas, dan Paini tak berharap belas kasih hiba dari orang lain, paini mampu berdiri sendiri dan memberi manfaat, menjadi sumber inspirasi dan motivasi kepada orang lain. Seorang Paini yang dissabilitas mampu membina lebih dari 65 orang yatim dan dhuafa. Apa yang bisa kita ambil dari kisah seorang Paini :

1.          Instropeksi diri

Melihat kedalam diri, bercermin, berkaca, kita yang diberi Allah anggota tubuh yang lengkap, sempurna,  kehidupan yang layak. Nikmat mana lagi yang bisa kita ingkari ?. Saat banyak orang di sekitar kita yang tengah mengalami kesulitan ekonomi, yang cacat, dan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh corona dan lain sebagainya.

Apalagi yang bisa kita lakukan kecuali bersyukur, tak henti-hentinya bersyukur atas segala apa yang telah diberikan baik berupa fisik, ekonomi dan keadaan yang nyaman ini. rasa syukur ini akan menambah ketaqwaan kepada Yang Maha Kuasa.

 

2.          Tingkatkan Integritas :

Kondisi pekerjaan dengan metode WFH dan WFO adalah merupakan keadaan yang nyaman. Tidak perlu repot-repot datang ke kantor dapat bekerja sambil berada ditengah keluarga. Namun sesungguhnya ini adalah suatu beban dan ujian integritas. Ketika posisi nyaman yang bebas dari pantauan dan suasana kerja, apa yang kita lakukan?. Sudah efektifkah kita melakukan tugas-tugas operasional kantor yang seyogyanya dilaksanakan dari pukul 08.00 Wib sampai dengan 05.00 Wib atau 15.30 Wib ketika bulan Ramadhan?.

Berapa lamakah kita memakai waktu untuk pekerjaan kantor? apalagi jika kita wfh?.

bukan hanya sekedar berpedoman kepada Integritas yang tercantum pada nilai-nilai kementerian keuangan.

Bulan Ramadhan saatnya kita melaksanakan berbagai amal ibadah dengan balasan yang berlipat ganda sesuai janji Allah, harusnya kita juga merenung. Kebebasan dalam melakukan pekerjaan selayaknya ditunjang dengan integritas, menggali potensi diri apa yang bisa dilakukan untuk mengisi jam-jam yang sesungguhnya adalah untuk bekerja.

Saat ini masyarakat tengah menyoroti ASN yang merupakan bagian dari masyarakat di posisi nyaman, dimana terdapat banyak masyarakat dalam posisi kesulitan, karena darurat ekonomi sosial dan kesehatan.  Oleh karena itu sebagai ASN kita harus menunjukkan integritas, menunjukkan kepada masyarakat kinerja yang baik salah satunya adalah dengan selalu mentaati jam kerja jika WFO. Terlebih dari itu harus dipahami bahwa integritas tidak diketahui oleh atasan atau rekan kerja, namun integritas harus dijalani dengan hati dan Allah menjadi saksi serta suatu keyakinan bahwa segala tindakan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah kelak.

 

                       Ditulis oleh : Asnul

                       Editor           : Tim Humas KPKNL Bekasi

  

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini