Sebelum
kita terlalu jauh melangkah di tahun 2021, marilah sejenak kita melihat ke
tahun 2020 untuk bersama melakukan instrospeksi agar langkah dan kinerja di tahun
2021 lebih terarah dan terkontrol serta menyiapkan mental dan strategi agar di
tahun 2021 ini kita menjadi lebih baik dan menyiapkan diri menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi.
Di
awal tahun 2020 yang lalu, ketika skenario untuk melaksanakan segala aktivitas mencapai
target yang telah ditentukan dengan menyusun stategi dan pemetaan rencana
kerja, sontak seantero Nusantara dikejutkan dengan adanya Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) yang mulai mewabah di Indonesia, hingga pemerintah
menetapkan status tanggap darurat COVID-19. Rencana kerja yang telah tersusun
rapi dan semangat kerja yang telah tersemat, sejenak terhenti oleh takdir Yang Maha
Kuasa.
Masuknya
virus yang tak kasat mata itu telah mengubah segala tatanan kehidupan
masyarakat dan kehidupan sosial. Mulai dari tak bolehnya bersentuhan, keharusan
untuk menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan hingga instruksi
agar masyarakat beraktivitas di rumah saja. Bulan Ramadan yang biasanya terasa
semarak menjadi hambar ketika Shalat Tarawih bahkan Shalat Idul Fitri dan Idul
Adha pun diinstruksikan untuk dilaksanakan di rumah saja. Silaturahmi Idul
Fitri bahkan dilaksanakan secara daring dengan keluarga karena tak bisa saling
berkunjung ataupun pulang kampung.
Seluruh
Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan bekerja dari rumah atau yang lebih dikenal
dengan istilah Work From Home (WFH). Pelaksanaan
WFH ini telah memicu lahirnya inovasi-inovasi baru. Semua jajaran ASN dituntut
untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang signifikan tersebut, termasuk
penggunaan berbagai aplikasi penunjang kegiatan kantor.
Bagaimanapun,
operasional kantor dan kehidupan harus terus berjalan. Rencana kerja harus
terus dilaksanakan dan semangat untuk bangkit harus terus dikobarkan. Pimpinan
pusat telah mengeluarkan berbagai peraturan dan kebijakan yang mengatur agar
segala kegiatan tetap bisa dilaksanakan.
Waktu
terus bergulir dan pemerintah terus menerus berupaya mengimbau masyarakat agar
mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus. Selain
itu, pemerintah terus berupaya membangkitkan perekonomian nasional yang semakin
merosot tajam di tengah lonjakan kasus penyebaran COVID-19 di masyarakat.
Dari
hari ke hari, masyarakat yang menjadi korban virus ini terus bertambah. Ruang
tempat perawatan semakin penuh, terutama di kota-kota besar. Mirisnya, lahan
pemakaman khusus COVID-19 ini juga semakin menipis.
Sebenarnya,
apa sih virus Corona itu? Setiap orang akan memandang dengan perspektif yang
berbeda, mungkin dapat disimpulkan menjadi satu yang bermuara pada definisi virus
yang dapat menginfeksi tubuh manusia serta menyebabkan berbagai penyakit yang
ditularkan dari manusia ke manusia melalui cairan (droplet) dari hidung dan
mulut. Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan masyarakat yang
terpapar virus ini. Perawatan medis yang dilakukan terhadap pasien adalah untuk
meringankan gejalanya dan meningkatkan imun tubuh yang bersangkutan.
Jika dilihat dengan hati yang jernih dan suatu keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Mengatur segala sesuatu yang ada di bumi semesta ini, bahwa segala apa yang terjadi pasti atas izin-Nya, termasuk atas keberadaan virus Corona. Kehadiran virus tersebut di tengah-tengah umat manusia saat ini adalah sebagai salah satu ujian dari banyaknya ujian yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Sabar, ikhlas, dan tetap istiqamah serta patuh kepada protokol kesehatan dan instruksi pemerintah adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh semua masyarakat. Hidup dan mati mutlak berada di tangan Allah Swt.
Banyak
sekali pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari kehadiran virus Corona ini,
antara lain munculnya kebiasaan masyarakat untuk selalu hidup bersih dengan
rajin mencuci tangan, timbulnya rasa sosial yang semakin meningkat, tumbuhnya
kebiasaan dan pola kerja baru, timbulnya pola baru berkumpul masyarakat bersama
keluarga karena lebih banyak berkumpul di rumah, orang tua yang turun langsung
mewujudkan perannya menjadi guru bagi anak-anaknya dan lebih dari itu tentunya
adanya kesadaran akan rasa syukur dan
semakin menambah keimanan di dalam dada serta banyak lagi hikmah lainnya.
Betapa
tak berdayanya kita, hanya dengan makhluk yang superhalus begitu mampu mengubah
segala tatanan kehidupan dan membuat panik semua orang. Semoga hikmah positif
dari ujian ini dapat menjadikan kita semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, bersyukur atas segala karunianya dan senantiasa
bekerja dengan ikhlas agar apa yg kita lakukan dapat bernilai ibadah, selalu
meyakini diri bahwa segala takdir adalah datangnya dari Allah Swt, serta selalu
meningkatkan ikhtiar dan doa.
Teks
: Asnul
Edit
: Tim Humas KPKNL Bekasi