Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bekasi > Artikel
Renungan Sebelum Melangkah
Asnul
Senin, 18 Januari 2021   |   363 kali

 

Sebelum kita terlalu jauh melangkah di tahun 2021, marilah sejenak kita melihat ke tahun 2020 untuk bersama melakukan instrospeksi agar langkah dan kinerja di tahun 2021 lebih terarah dan terkontrol serta menyiapkan mental dan strategi agar di tahun 2021 ini kita menjadi lebih baik dan menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Di awal tahun 2020 yang lalu, ketika skenario  untuk melaksanakan segala aktivitas mencapai target yang telah ditentukan dengan menyusun stategi dan pemetaan rencana kerja, sontak seantero Nusantara dikejutkan dengan adanya Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang mulai mewabah di Indonesia, hingga pemerintah menetapkan status tanggap darurat COVID-19. Rencana kerja yang telah tersusun rapi dan semangat kerja yang telah tersemat, sejenak terhenti oleh takdir Yang Maha Kuasa.

Masuknya virus yang tak kasat mata itu telah mengubah segala tatanan kehidupan masyarakat dan kehidupan sosial. Mulai dari tak bolehnya bersentuhan, keharusan untuk menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan hingga instruksi agar masyarakat beraktivitas di rumah saja. Bulan Ramadan yang biasanya terasa semarak menjadi hambar ketika Shalat Tarawih bahkan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha pun diinstruksikan untuk dilaksanakan di rumah saja. Silaturahmi Idul Fitri bahkan dilaksanakan secara daring dengan keluarga karena tak bisa saling berkunjung ataupun pulang kampung.

Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan bekerja dari rumah atau yang lebih dikenal dengan istilah Work From Home (WFH). Pelaksanaan WFH ini telah memicu lahirnya inovasi-inovasi baru. Semua jajaran ASN dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan yang signifikan tersebut, termasuk penggunaan berbagai aplikasi penunjang kegiatan kantor.

Bagaimanapun, operasional kantor dan kehidupan harus terus berjalan. Rencana kerja harus terus dilaksanakan dan semangat untuk bangkit harus terus dikobarkan. Pimpinan pusat telah mengeluarkan berbagai peraturan dan kebijakan yang mengatur agar segala kegiatan tetap bisa dilaksanakan.

Waktu terus bergulir dan pemerintah terus menerus berupaya mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus. Selain itu, pemerintah terus berupaya membangkitkan perekonomian nasional yang semakin merosot tajam di tengah lonjakan kasus penyebaran COVID-19 di masyarakat.

Dari hari ke hari, masyarakat yang menjadi korban virus ini terus bertambah. Ruang tempat perawatan semakin penuh, terutama di kota-kota besar. Mirisnya, lahan pemakaman khusus COVID-19 ini juga semakin menipis.  

Sebenarnya, apa sih virus Corona itu? Setiap orang akan memandang dengan perspektif yang berbeda, mungkin dapat disimpulkan menjadi satu yang bermuara pada definisi virus yang dapat menginfeksi tubuh manusia serta menyebabkan berbagai penyakit yang ditularkan dari manusia ke manusia melalui cairan (droplet) dari hidung dan mulut. Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan masyarakat yang terpapar virus ini. Perawatan medis yang dilakukan terhadap pasien adalah untuk meringankan gejalanya dan meningkatkan imun tubuh yang bersangkutan.

Jika dilihat dengan hati yang jernih dan suatu keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Mengatur segala sesuatu yang ada di bumi semesta ini, bahwa segala apa yang terjadi pasti atas izin-Nya, termasuk atas keberadaan virus Corona. Kehadiran virus tersebut di tengah-tengah umat manusia saat ini adalah sebagai salah satu ujian dari banyaknya ujian yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Sabar, ikhlas, dan tetap istiqamah serta patuh kepada protokol kesehatan dan instruksi pemerintah adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan oleh semua masyarakat. Hidup dan mati mutlak berada di tangan Allah Swt. 

Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari kehadiran virus Corona ini, antara lain munculnya kebiasaan masyarakat untuk selalu hidup bersih dengan rajin mencuci tangan, timbulnya rasa sosial yang semakin meningkat, tumbuhnya kebiasaan dan pola kerja baru, timbulnya pola baru berkumpul masyarakat bersama keluarga karena lebih banyak berkumpul di rumah, orang tua yang turun langsung mewujudkan perannya menjadi guru bagi anak-anaknya dan lebih dari itu tentunya adanya kesadaran akan rasa  syukur dan semakin menambah keimanan di dalam dada serta banyak lagi hikmah lainnya.

Betapa tak berdayanya kita, hanya dengan makhluk yang superhalus begitu mampu mengubah segala tatanan kehidupan dan membuat panik semua orang. Semoga hikmah positif dari ujian ini dapat menjadikan kita semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,  bersyukur atas segala karunianya dan senantiasa bekerja dengan ikhlas agar apa yg kita lakukan dapat bernilai ibadah, selalu meyakini diri bahwa segala takdir adalah datangnya dari Allah Swt, serta selalu meningkatkan ikhtiar dan doa.

 

Teks :  Asnul

Edit : Tim Humas KPKNL Bekasi

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini