Palembang,
(22/9/2023) - Sektor pendidikan merupakan sektor prioritas untuk mendukung
pembangunan di Indonesia dengan alokasi di APBN-nya ditetapkan sekurang-kurangnya
20 persen. Hal ini tercermin juga untuk realisasi di lingkup Sumsel, dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui belanja untuk sektor pendidikan,
APBN telah menggelontorkan dana pendidikan untuk regional Sumatera Selatan
sebesar 3.109,78 miliar, baik melalui belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar
Rp117,82 miliar maupun melalui belanja Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar
Rp2.991,96 miliar.
Realisasi
dana pendidikan melalui belanja K/L di regional Sumatera Selatan, antara lain
digunakan untuk Program KIP Kuliah dan Bidikmisi yang manjangkau 2.022
mahasiswa yang membutuhkan. Selain itu juga disalurkan melalui program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) pada Kementerian Agama untuk 35.643 siswa, Bantuan
Operasional Perguruan Tingi Negeri (BOPTN) untuk 3 PTN, dan Tunjangan Guru pada
Kementerian Agama untuk 3.360 guru PNS/Non PNS.
Sementara
itu, realisasi dana pendidikan yang disalurkan melalui TKD digunakan untuk
mendukung pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat secara langsung. APBN
digunakan untuk Penyaluran BOS Tahap I kepada 1,67 juta siswa dan Tahap II
untuk 1,53 juta siswa. Senada dengan penyaluran BOP Kesetaraan Tahap I untuk
15.903 siswa dan Tahap II untuk 13.235 siswa. Selain itu, untuk mendukung dari
sisi operasional, telah direalisasikan penyaluran Bantuan Operasional
Penyelenggaraan (BOP) PAUD Tahap I untuk 175.545 siswa dan Tahap II untuk
164.880 siswa. Pada alokasi yang lain untuk TKD yang berupa Dana Alokasi Khusus
(DAK) telah dilakukan Penyaluran DAK Non Fisik Tunjangan Profesi Guru (TPG)
Daerah dan Tamsil Guru ASN Daerah sebesar Rp941,52 miliar, dan Penyaluran DAK
Fisik bidang Pendidikan sebesar Rp225,98 miliar.
Secara
agregat, kinerja APBN Sumatera Selatan sampai dengan 31 Agustus 2023
melanjutkan kinerja positif dalam menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi
masyarakat dimana realisasi Belanja Negara mencapai 54,25 persen dari Pagu dan
Pendapatan Negara mencapai 60,87 persen dari target.
Secara
agregat, kinerja APBN Sumatera Selatan sampai dengan 31 Agustus 2023 melanjutkan
kinerja positif dalam menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat
dimana realisasi Belanja Negara mencapai 54,25 persen dari Pagu dan Pendapatan
Negara mencapai 60,87 persen dari target.
Selain
untuk sektor pendidikan, BPP yang memberikan manfaat langsung ke masyarakat
telah terealisasi sebesar Rp4,81 triliun, diantaranya adalah Belanja
Pembangunan/Preservasi Infrastruktur sebesar Rp1,48 triliun, yang digunakan
untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, bandara,
pelabuhan dan Padat Karya untuk preservasi dan kontruksi, jalan dan jembatan,
selain itu juga digunakan untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dan Subsidi
PSU Perumahan. Selanjutnya, belanja untuk bantuan sosial dan pertanian
terealisasi sebesar Rp19,13 miliar yang digunakan untuk program rehabilitasi
sosial kepada 2.407 orang penerima bantuan berupa uang atau barang, maupun
bantuan dalam bentuk bibit/alat pertanian untuk benih padi, jagung, kedelai dan
umbi holtikultura, serta peralatan pra-panen dan pasca panen.
Selain
itu, pemerintah juga menggelontorkan dana untuk Perlindungan Sosial berupa BLT
Dana Desa dengan bertahap yaitu Triwulan I sebesar Rp89,49 miliar kepada 2.852
desa, Triwulan II sebesar Rp89,44 miliar kepada 2.850 desa, dan Triwulan III
sebesar Rp19,25 miliar kepada 1.515 desa.
Pelaksanaan
program-program yang secara langsung menyentuh kepada masyarakat tersebut dapat
tercapai atas keberhasilan realisasi Pendapatan Negara untuk wilayah Sumsel
sebesar Rp11,79 triliun (60,87 persen dari target) pada periode ini. Angka
tersebut terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp9,93 triliun (57,98 persen
dari target), Penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp214,97 miliar (78,24
persen dari target), dan penerimaan PNBP yang mencapai Rp1,65 triliun (80,54
persen dari target).
Jelang penutupan Triwulan III tahun 2023 ini, kinerja APBN tetap terjaga solid dalam mengawal pemulihan perekonomian Sumsel yang ditandai dengan aktivitas konsumsi dan produksi tetap positif serta inflasi yang terkendali. Terlepas dari kondisi makroekonomi yang masih cukup volatile, APBN berhasil membuktikan kesiapannya untuk melindungi seluruh rakyat, khususnya di regional Sumsel yang tetap berhasil menunjukkan pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya
***
Tim Pokja ALCo
Sekretariat Bersama Kemenkeu Satu Sumatera Selatan