Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung > Artikel
Bulan Ramadhan, Momentum Memperbaiki Diri dan Meningkatkan Kebermanfaatan
Relita Mega Asia
Sabtu, 30 Maret 2024   |   342 kali

Bulan Ramadhan bagi seluruh umat Islam di penjuru dunia adalah salah satu bulan teristimewa dikarenakan memilik nuansa spiritual yang sangat menonjol. Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan tersebut terdapat dalam hadist: Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Ketika Ramadhan datang, maka dibukalah pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dirantailah setansetan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bulan Ramadhan menjadi kesempatan emas para umat Muslim untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Tuhannya melalui ibadah-ibadah yang tidak ditemui di bulan-bulan lainnya seperti puasa, salat tarawih, zakat fitrah dan memperbanyak tadarus Al-Qur-an. Ramadhan merupakan momen berharga untuk meraih ampunan-Nya dan memperbaiki kualitas diri agar lebih bertaqwa.

Dalam salah satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat pernah menyampaikan bahwa puasa bukan hanya sebatas aktivitas untuk menahan rasa lapar dan haus semata sehari penuh. Namun, lebih daripada itu bahwa puasa di bulan Ramadhan merupakan momentum peningkatan kualitas diri di hadapan Tuhan dan sebagai kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan.

Banyak umat islam yang memanfaatkan momen bulan Ramadhan untuk memperbaiki diri, yang sebelumnya jarang beribadah, mulai kembali rutin dan disiplin beribadah. Dan juga yang biasanya gampang marah, mulai berlatih untuk lebih sabar dan menahan diri. Dan masih banyak lagi fenomena upaya perbaikan diri selama menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Ada beberapa tips agar kita dapat selalu memperbaiki diri di saat bulan Ramadhan tiba. 1. Menjauhkan diri dari kebiasaan buruk Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang selama ini sulit diubah. Manfaatkan bulan Ramadhan untuk menjauhkan diri dari kebiasaan buruk tersebut dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif. 2. Selalu tingkatkan ibadah Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan pahala. Oleh karena itu, tingkatkan ibadah selama bulan Ramadhan, seperti sholat lebih sering, memperbanyak membaca Al-Quran, memberi sedekah, dan melakukan amal kebaikan lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas spiritual dan mengarahkan diri pada jalan yang benar. 3. Berdamai dengan diri sendiri dan orang lain Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Berikan maaf dan jangan membawa dendam dalam hati. Lakukan introspeksi diri dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 4. Berpuasa dengan penuh kesadaran Puasa selama bulan Ramadhan bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Puasa juga harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan memahami makna dari puasa itu sendiri. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas spiritual dan menjadikan puasa lebih bermakna. 5. Berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas tertunda Bulan Ramadhan juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertunda atau hal-hal yang selama ini belum sempat dilakukan. Hal ini akan membantu mengurangi beban pikiran dan membuat diri menjadi lebih produktif.

Di sisi lain, bulan Ramadhan juga membawa keberkahan dan kemanfaatan bagi seluruh umat manusia, tak terbatas hanya bagi umat muslim saja. Akhir-akhir ini sempat viral bagaimana fenomena berbelanja takjil ramai di masyarakat Indonesia, bukan hanya di pasar ramadhan aja dikerubungi banyak masyarakat. Bahkan yang di pinggir-pinggir jalan pun dari jam 3 sore sudah mulai ramai yang belanja termasuk yang non muslim. Fenomena ini viral dengan nama “War Takjil”.

Memborong dagangan Takjil dari penjual di pinggir jalan ini merupakan salah satu bentuk kebermanfaatan kita bagi mereka untuk meningkatkan perekonoian. Aspek kebermanfaatan yang berkaitan dengan perilaku untuk menebar kebaikan dan saling tolong menolong kepada sesama ini sangat relevan dengan sebuah hadist : Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Orang mukmin itu ramah dan diperlakukan dengan ramah. Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak ramah. Dan sebaikbaiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang yang lain." (HR. Ath-Thabrani dalam Kitab Al Awsath). Penggalan hadist ini biasa dijadikan motto bagi banyak muslim: “Khoirunnas Anfauhum Linnas” : sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang yang lain.

Sikap saling berbagi Bersedekah tentu akan mendatangkan manfaat bagi orang lain. Sikap saling berbagi atau bersedekah tentu akan mendatangkan manfaat bagi orang lain. Dan di bulan Ramadhan inilah momentum terbaik bagi umat untuk saling berbagi dengan sesama menebar kebermanfaatan untuk semua manusia. Dalam Al Qur'an telah dijelaskan bahwa orang yang berbuat baik kepada sesama akan mendapat predikat sebagai sebaik-baiknya makhluk. Balasan bagi orang beriman yang beramal saleh atau berbuat baik kepada orang lain dengan memberikan sedekah dan menafkahkan hartanya untuk kepentingan masyarakat tidak lain adalah Surga 'Adn. Hal tersebut tertuang dalam Al Qur’an surat Al Bayyinah ayat 6- 8 yang dalam terjemahan bahasa Indonesia artinya: ”Sesugguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”.

Dengan demikian, alangkah beruntungnya kita yang mau menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan menebar kebermanfaatan bagi sesama manusia. Semoga kita bisa berjumpa di Ramadhan tahun mendatang untuk keberkahannya. Aamiin.

(Penulis: Muhammad Nurrochman salah satu pegawai di Bagian Umum Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini