Bulan
Ramadhan bagi seluruh umat Islam di penjuru dunia adalah salah satu bulan
teristimewa dikarenakan memilik nuansa spiritual yang sangat menonjol. Salah
satu keistimewaan bulan Ramadhan tersebut terdapat dalam hadist: Dari Abu
Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam
bersabda: “Ketika Ramadhan datang, maka dibukalah pintu surga, dan ditutuplah
pintu-pintu neraka, dan dirantailah setansetan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bulan
Ramadhan menjadi kesempatan emas para umat Muslim untuk memperdalam hubungan
spiritual dengan Tuhannya melalui ibadah-ibadah yang tidak ditemui di
bulan-bulan lainnya seperti puasa, salat tarawih, zakat fitrah dan memperbanyak
tadarus Al-Qur-an. Ramadhan merupakan momen berharga untuk meraih ampunan-Nya
dan memperbaiki kualitas diri agar lebih bertaqwa.
Dalam
salah satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat pernah menyampaikan bahwa puasa bukan
hanya sebatas aktivitas untuk menahan rasa lapar dan haus semata sehari penuh.
Namun, lebih daripada itu bahwa puasa di bulan Ramadhan merupakan momentum
peningkatan kualitas diri di hadapan Tuhan dan sebagai kesempatan untuk
meningkatkan ketakwaan.
Banyak
umat islam yang memanfaatkan momen bulan Ramadhan untuk memperbaiki diri, yang
sebelumnya jarang beribadah, mulai kembali rutin dan disiplin beribadah. Dan
juga yang biasanya gampang marah, mulai berlatih untuk lebih sabar dan menahan
diri. Dan masih banyak lagi fenomena upaya perbaikan diri selama menjalankan
puasa di bulan Ramadhan.
Ada
beberapa tips agar kita dapat selalu memperbaiki diri di saat bulan Ramadhan
tiba. 1. Menjauhkan diri dari kebiasaan buruk Ramadhan adalah waktu yang tepat
untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang selama ini sulit diubah. Manfaatkan
bulan Ramadhan untuk menjauhkan diri dari kebiasaan buruk tersebut dan
menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif. 2. Selalu tingkatkan ibadah
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan pahala. Oleh karena itu, tingkatkan
ibadah selama bulan Ramadhan, seperti sholat lebih sering, memperbanyak membaca
Al-Quran, memberi sedekah, dan melakukan amal kebaikan lainnya. Hal ini akan
membantu meningkatkan kualitas spiritual dan mengarahkan diri pada jalan yang
benar. 3. Berdamai dengan diri sendiri dan orang lain Bulan Ramadhan juga
merupakan waktu yang tepat untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.
Berikan maaf dan jangan membawa dendam dalam hati. Lakukan introspeksi diri dan
berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 4. Berpuasa dengan penuh
kesadaran Puasa selama bulan Ramadhan bukan hanya sekedar menahan lapar dan
dahaga. Puasa juga harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan memahami makna
dari puasa itu sendiri. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas spiritual
dan menjadikan puasa lebih bermakna. 5. Berusaha untuk menyelesaikan
tugas-tugas tertunda Bulan Ramadhan juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan
tugas-tugas tertunda atau hal-hal yang selama ini belum sempat dilakukan. Hal
ini akan membantu mengurangi beban pikiran dan membuat diri menjadi lebih
produktif.
Di
sisi lain, bulan Ramadhan juga membawa keberkahan dan kemanfaatan bagi seluruh
umat manusia, tak terbatas hanya bagi umat muslim saja. Akhir-akhir ini sempat
viral bagaimana fenomena berbelanja takjil ramai di masyarakat Indonesia, bukan
hanya di pasar ramadhan aja dikerubungi banyak masyarakat. Bahkan yang di
pinggir-pinggir jalan pun dari jam 3 sore sudah mulai ramai yang belanja
termasuk yang non muslim. Fenomena ini viral dengan nama “War Takjil”.
Memborong
dagangan Takjil dari penjual di pinggir jalan ini merupakan salah satu bentuk
kebermanfaatan kita bagi mereka untuk meningkatkan perekonoian. Aspek
kebermanfaatan yang berkaitan dengan perilaku untuk menebar kebaikan dan saling
tolong menolong kepada sesama ini sangat relevan dengan sebuah hadist : Dari
Jabir bin Abdillah radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda: "Orang mukmin itu ramah dan diperlakukan dengan ramah.
Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak ramah. Dan sebaikbaiknya manusia
adalah orang yang bermanfaat bagi orang yang lain." (HR. Ath-Thabrani
dalam Kitab Al Awsath). Penggalan hadist ini biasa dijadikan motto bagi banyak
muslim: “Khoirunnas Anfauhum Linnas” : sebaik-baiknya manusia adalah orang yang
bermanfaat bagi orang yang lain.
Sikap
saling berbagi Bersedekah tentu akan mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Sikap saling berbagi atau bersedekah tentu akan mendatangkan manfaat bagi orang
lain. Dan di bulan Ramadhan inilah momentum terbaik bagi umat untuk saling
berbagi dengan sesama menebar kebermanfaatan untuk semua manusia. Dalam Al
Qur'an telah dijelaskan bahwa orang yang berbuat baik kepada sesama akan
mendapat predikat sebagai sebaik-baiknya makhluk. Balasan bagi orang beriman yang
beramal saleh atau berbuat baik kepada orang lain dengan memberikan sedekah dan
menafkahkan hartanya untuk kepentingan masyarakat tidak lain adalah Surga 'Adn.
Hal tersebut tertuang dalam Al Qur’an surat Al Bayyinah ayat 6- 8 yang dalam
terjemahan bahasa Indonesia artinya: ”Sesugguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di
sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka
pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya”.
Dengan
demikian, alangkah beruntungnya kita yang mau menjadikan bulan Ramadhan sebagai
momentum untuk memperbaiki diri dan menebar kebermanfaatan bagi sesama manusia.
Semoga kita bisa berjumpa di Ramadhan tahun mendatang untuk keberkahannya.
Aamiin.
(Penulis:
Muhammad Nurrochman salah satu pegawai di Bagian Umum Kanwil DJKN Sumatera
Selatan, Jambi dan Bangka Belitung)