Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung > Artikel
Integrasi Layanan Pengelolaan Barang Milik Negara pada Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Rini Murbaningsih
Rabu, 19 Juli 2023   |   67 kali

Pendahuluan

 

Proses pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) melibatkan lintas unit internal di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Dalam rangka penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan kualitas layanan pengelolaan BMN telah disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan BMN yang terintegrasi antar unit internal DJKN. SOP tersebut ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 69/KN/2023 tanggal 27 Maret 2023 tentang Integrasi Layanan Pengelolaan BMN pada Instansi Vertikal DJKN (Kepdirjen 69/KN/2023).

 

Kepdirjen 69/KN/2023 diterbitkan untuk menggantikan Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 151/KN/2019 tentang Penetapan Integrasi Proses Bisnis Layanan Persetujuan Sewa BMN pada Instansi Vertikal DJKN yang telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Kepdirjen 69/KN/2023 mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 27 Maret 2023.

 

Ruang lingkup jenis pengelolaan BMN yang diatur dalam Kepdirjen 69/KN/2023 meliputi prosedur persetujuan/penolakan sewa BMN yang terintegrasi. Ruang lingkup organisasi yang menerapkan prosedur pengelolaan layanan sewa yang terintegrasi yaitu Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Dengan penetapan Kepdirjen 69/KN/2023, prosedur penerbitan persetujuan/penolakan sewa BMN  berupa tanah dan/atau bangunan mengacu pada Kepdirjen 69/KN/2023.

 

SOP Persetujuan/Penolakan Permohonan Sewa BMN Berupa Tanah dan/atau Bangunan pada KPKNL

 

SOP ini merupakan SOP pelaksanaan pemanfaatan dalam bentuk sewa atas BMN berupa
tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang yang menjadi kewenangan KPKNL dengan Keluaran (Output) berupa Surat persetujuan/penolakan sewa BMN. Implementasi SOP terintegrasi perlu mengacu pada asas pelayanan publik. Untuk memperkuat penerapan SOP integrasi pengelolaan BMN, masing masing instansi vertikal perlu menekankan hal-hal sebagai berikut:

1.     Penerapan fungsi manajerial

2.     Kesatuan komitmen

3.     Pelayanan terintegrasi

4.     Kejelasan dan kepastian layanan

5.     Pelayanan yang berorientasi pada pengguna layanan

6.     Keterbukaan informasi

 

SOP ini memiliki keterkaitan dengan SOP regular KPKNL terkait dengan:

1.     Penerbitan persetujuan/penolakan sewa BMN berupa tanah dan/atau bangunan;

2.     Pelayanan penilaian;

3.     SOP lain terkait dukungan administratif.

 

Jangka waktu penyelesaian persetujuan/penolakan sewa BMN berupa tanah dan/atau bangunan disesuaikan dengan jumlah objek BMN yang diajukan pengelolaannya. Jangka waktu penyelesaian dihitung sejak berkas permohonan diterima oleh KPKNL sampai dengan penyampaian produk berupa surat persetujuan/penolakan sewa BMN kepada pemohon. Jangka waktu tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

No.

Jumlah objek BMN yang dimohonkan

Jangka waktu penyelesaian maksimal

1

1 s.d 5

Paling lambat 19 hari kerja

2

6 s.d. 10

Paling lambat 21 hari kerja

3

11 s.d. 15

Paling lambat 23 hari kerja

4

dst. dengan kelipatan 5 objek

Bertambah 2 hari kerja setelah kelipatan 5 objek

 

SOP ini bermanfaat bagi KPKNL dalam melaksanakan sewa BMN yang berada pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang. SOP ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik agar pelaksanaan sewa BMN menjadi andal dan efektif.


 

Penulis : Muslih Ahyani - Bidang PKN Kanwil DJKN SJB

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini