Pekalongan (25/07) – Batik, tidak dapat dipungkiri sudah
menjadi sebuah identitas bagi Pekalongan. Kebudayaan yang sudah menjadi sebuah
ekosistem kehidupan Pekalongan ini tidak hanya disayangi di dalam negeri,
tetapi juga menjadi primadona di negeri sebrang. Begitulah yang disampaikan
oleh Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya
dalam acara “Mbabar Mustiko” Museum Batik Pekalongan 2023.
Rangkaian Acara “Mbabar Mustiko” ini berlangsung dari
tanggal 25 sd 27 Juli 2027. Hadir di hari pertama kegiatan, Kemenkeu Satu
beserta Pejabat Daerah hadir dengan misi mendongkrak peran UMKM dan lebih dekat
dengan masyarakat dengan acara Sarasehan Pejabat, Talk Show dan Fashion
Show. Acara pertama, yaitu Sarasehan dan Seremonial Ulang Tahun Museum
Batik Pekalongan dibuka dengan Tari Warno Jiwo, sebuah tarian yang bercerita tentang
perjalanan kehidupan dan sejarah Batik itu sendiri. Setelah pertunjukkan tari,
Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, membuka acara dengan
mengapresiasi Museum Batik yang telah melestarikan batik tidak hanya dari
Pekalongan, tetepi dari Sabang sampai Merauke.
Selanjutnya, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj
Yasin Maimoen, dalam sambutannya berpesan agar kita harus bangga dengan batik. “Kemanapun
dan bertemu dengan siapapun, yang ditanya pertama kali kepada saya kalau
menyebut Pekalongan adalah Batik. Jadi, kita harus bangga bahwa berkat batik,
Pekalongan dikenal dimana-mana”, papar pejabat yang akrab disapa Gus Yasin ini.
Acara Sarasehan ini dilanjutkan dan ditutup dengan Keliling Ruang Pamer Museum
Batik Pekalongan.
Selepas
tengah hari, acara kedua dimulai dengan konsep Talkshow. Dialog
interaktif ini diselenggarkaan di Aula Museum Batik Pekalongan. Memulai acara,
Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Tri Wahyuningsih Retno
Mulyani membuka dan memberikan sambutannya. Ani menerangkan bahwa salah satu
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam menghadapi krisis Pandemi adalah
pemberdayaan UMKM. “Melalui SMV (Special Mission Vehicle) Kementerian
Keuangan, yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor dan Impor (LPEI), Pemerintah
sungguh-sungguh mendukung seluruh UMKM dengan harapan para UMKM tersebut dapat
menghasilkan devisa negara, serta naik kelas ke pasar dunia”, papar Ani.
Dialog
interaktif ini menghadirkan menghadirkan Narasumber Prof. Dr. Hendrawan
Supratikno (Anggota Komisi XI DPR RI), dan Hj. Inggit Soraya, S. Sn. (Ketua
Dekranasda Kota Pekalongan) dan dipandu oleh Moderator Gunawan Kurnia Satriadi,
pegawai KPKNL Pekalongan. Acara Dialog Interaktif diakhiri dengan foto bersama
antara narasumber dan para peserta.
Malam
harinya, rangkaian acara dilanjutkan dengan Peragaan Busana (Fashion Show), Simulasi
Lelang produk UMKM, dan Standup Comedy. Peragaan busana diiringi oleh
iringan musik yang dibawakan oleh Grup Band Lokal, Double L, ketika para
model memperagakan Koleksi Batik dari UMKM. Selanjutnya, Pelaksanaan Simulasi
Lelang dibawakan oleh Kabisat dan Tata sebagai Pemandu Lelang dengan Objek
Lelang Kain Batik, Frame Kacamata Kayu, dan Durian Khas Pekalongan. Pelaksanaan
Simulasi Lelang berlangsung dengan meriah di mana salah satu Pemenang Lelang
yang berhasil membeli Kain Batik adalah H. Salahudin, S. TP, yang merupakan
Wakil Walikota Pekalongan.
(Penulis: Unggul Aji Mulyo)