Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 500-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kanwil DJKN Jawa Barat > Berita
Kinerja Tetap Solid, APBN Semester I Jawa Barat Tumbuh Positif
Ferry Andika Harmen
Senin, 31 Juli 2023   |   85 kali

Bandung, Juli 2023 – APBN Jawa Barat sampai dengan Juni 2023 tetap berkinerja solid dan baik dengan mencatat surplus sebesar Rp23,55 triliun. Total pendapatan negara hingga semester I tahun 2023 sebesar Rp74,87 triliun sedangkan dari sisi belanja negara telah mencapai Rp51,32 triliun. Hingga pertengahan tahun, posisi positif ini memberikan keyakinan bahwa defisit tahun ini masih bisa dijaga dan bahkan diturunkan.

Perekonomian Domestik Tetap Kuat di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Perekonomian global masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain isu geopolitik, volatilitas sektor keuangan, dan pelemahan sektor manufaktur. Namun demikian, ekonomi domestik tetap terjaga solid, ditandai dengan neraca perdagangan yang kuat, aktivitas konsumsi yang bertumbuh, dan inflasi yang terkendali. Dilihat dari kinerja neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat pada bulan Mei 2023 masih mencatatkan surplus sebesar USD 2,11 Miliar. Dari sisi fiskal, akselerasi realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah didukung kinerja pendapatan negara yang berkinerja baik masih menjadi stimulus terjaganya ekonomi Jawa Barat hingga Juni 2023.

Pada sektor riil, Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat Juni 2023 sebesar 104,99 naik 0,54 persen sedangkan Nilai Tukar Nelayan Perikanan (NTNP) Juni 2023 sebesar 111,25 turun 0,16 persen dari bulan sebelumnya. Disamping itu, perekonomian Jawa Barat sampai dengan bulan Juni 2023 masih cukup baik dengan inflasi yang makin terkendali yaitu sebesar 0,15 persen (mtm)dan 3,88 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 116,63.

Kinerja Belanja Negara Tumbuh Positif

Dari sisi belanja negara, hingga semester I tahun 2023 telah mencapai Rp51,32 triliun atau 44,66 persen dari target APBN tahun ini. Belanja Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 7,89 persen atau Rp18,82 triliun. Kinerja Belanja Pemerintah Pusat ditopang oleh Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang realisasinya cukup optimal. Kinerja Belanja K/L meningkat karena seluruh Satker K/L melakukan akselerasi belanja dengan pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa termasuk realisasi belanja barang dukungan operasional.

Realisasi Fungsi Pendidikan sebesar Rp3,88 triliun dari total realisasi yang terdapat pada Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi yang terutama digunakan untuk Layanan Dukungan Manjemen Internal, Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran dan Program Pendidikan Tinggi untuk Bantuan Pendidikan Dasar dan Menengah serta Bantuan Pendidikan Tinggi.

Fungsi Ekonomi telah direalisasi sebesar Rp 3,58 triliun dengan belanja terbesar untuk Ketahanan Sumber Daya Air, Dukungan Manajemen, Infrastruktur Konektivitas, Program Mitigasi dan Pelayanan Geologi, serta Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas. Dari sisi Transfer ke Daerah (TKD), realisasi TKD pada Juni 2023 sebesar Rp32,50 triliun (47,52 persen dari total target), tumbuh negatif sebesar 8,11 persen dikarenakan adanya perubahan formulasi untuk penyaluran DAU yang berdasarkan kinerja pemda, DAK Fisik yang belum selesai proses PBJ serta pemenuhan persyaratan realisasi tahun anggaran yang lalu serta masih ada beberapa desa yang belum salur Dana Desa Tahap I dan jumlah KPM BLT yang berkurang.

Pendapatan Negara s.d. Juni 2023 Masih Tumbuh dengan Baik

Sampai dengan 30 Juni 2023 total pendapatan negara sebesar Rp74,87 T atau 49,10 persen dari total target pendapatan negara tahun ini. Pendapatan negara terkontraksi sebesar 1,60 persen (yoy). Penerimaan Pajak Jawa Barat mencapai Rp55,79 triliun tumbuh 4,64 persen (yoy) dan 53,54 persen dari target APBN 2023 Rp104,20 triliun. Hal ini didukung oleh tetap membaiknya perekonomian Jabar s.d. Juni 2023 dan implementasi UU HPP. Terdapat 5 sektor kontribusi terbesar pajak di Jawa Barat yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial, Real Estat dan Jasa Keuangan dan Asuransi. Sektor manufaktur menjadi sektor dengan sumbangan penerimaan pajak terbesar disebabkan ekspansif, akseleratif dan impor yang tumbuh tinggi terutama untuk barang-barang modal dan juga barang-barang intermidiate yang dibutuhkan industri pengolahan.

Realisasi penerimaan Kepabeanan Dan Cukai Jawa Barat terealisasi sebesar Rp16,09 triliun tumbuh melambat dipengaruhi turunnya penerimaan Cukai. Realisasi penerimaan Bea Masuk sebesar Rp272,49 miliar atau 74,11 persen dari target tumbuh signifikan 56,73 persen. Sedangkan realisasi penerimaan Cukai sebesar Rp15,81 triliun atau 36,57 persen dari target.

Pada Juni 2023, PNBP di Jawa Barat mencapat Rp2,99 triliun, tumbuh sangat signifikan mencapai 63,92 persen dari target APBN. Penerimaan utamanya berasal dari Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU). Peningkatan utama dari Pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp1,66 triliun atau 101,95 persen dari target disumbang dari peningkatan Pendapatan atas Layanan Kementerian/Lembaga antara lain Pendapatan Kekayaan Negara dan Lelang, Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran Yang Lalu, Pendapatan Pelayanan Pertanahan, Pendapatan Penerbitan STNK, Pendapatan BPKB, dan Pendapatan Paspor. Sedangkan Pendapatan BLU sebesar Rp1,33 triliun atau 43,57 persen dari target. Terutama dengan meningkatnya pendapatan jasa pelayanan pendidikan PTN BLU dan Rumah Sakit BLU serta Tenaga Pekerjaan Informasi Pelatihan dan Teknologi.

APBN Lindungi Ekonomi Jawa Barat

APBN juga bekerja untuk membantu masyarakat melalui bantuan sosial. Realisasi Belanja Bansos s.d. Juni 2023 sebesar Rp32,83 miliar atau 60,30 persen dari pagu. Realisasi Belanja Bansos terdapat pada 2 (dua) K/L yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Sosial. Realisasi tersebut digunakan untuk perlindungan sosial berupa Program Perlindungan Sosial pada kegiatan Asistensi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas sedangkan realisasi pada Kementerian Agama digunakan untuk Program Pendidikan Tinggi pada kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Barat Tahun 2023 sebesar Rp50,131 triliun atau sebesar 12,12 persen dan menjadi yang terbesar ke-3 setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk realisasi penyaluran KUR sampai saat ini mencapai Rp.12,17 miliar yang disalurkan kepada 240.646 debitur. Sedangkan realisasi penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro s.d. Juni 2023 mencapai Rp613,66 miliar yang disalurkan kepada 154.250 debitur. Sektor Perdagangan mendominasi pembiayaan KUR dan UMi sejak tahun 2019.

Sebagai kesimpulan, hingga Semester I 2023, kinerja perekonomian domestik dan APBN masih tetap solid dan kuat di tengah tantangan dan perlambatan ekonomi global. Pendapatan negara sedikit melambat namun belanja negara tumbuh positif. Pemerintah akan terus menggali sektor ekonomi dan mengoptimalkan belanja negara untuk memberikan dampak dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Dinamika global akan terus diantisipasi dan dimitigasi dampaknya terhadap perekonomian domestik. Dengan dukungan kinerja APBN yang baik dan ditopang kinerja fiskal secara holistik, diharapkan perekonomian Jawa Barat sampai akhir tahun 2023 masih terjaga baik.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini