Denpasar – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) berhasil
mencatatkan tren positif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada bulan
Februari 2023. Tercatat, target PNBP untuk wilayah Provinsi Bali telah terealisasi sebesar Rp3.251.933.965
sehingga capaian sampai bulan Februari sebesar Rp5.159.530.611,-. “Capaian PNBP
untuk bulan februari sangatlah menggembirakan dan diharapkan akan selalu
meningkat,” ungkap Kepala Kanwil DJKN Balinusra Sudarsono dalam Press
Conference APBN Kita Regional Provinsi Bali
yang diselenggarakan pada Selasa, (28/2) di Aula Basement Gedung
Keuangan Negara I Denpasar.
Sudarsono
menjelaskan bahwa capaian PNBP Kanwil Balinusra tersebut terdiri dari PNBP pengelolaann
barang milik negara (BMN) sebesar Rp1.281.572.030, penerimaan piutang negara
sebesar Rp16.450.000 dan lelang sebesar Rp1.953.911.935. “ Capaian ini akan
selalu dikelola dengan baik sehingga kedepannya akan meningkat,” terang
Sudarsono.
Kegiatan
ini diikuti oleh Staf khusus bidang perumusan kebijkan fiscal regional, Staf
ahli pengeluaran negara, perwakilan dari seluruh perwakilan Kementerian
Keuangan se-wilayah Provinsi Bali baik itu Kanwil DJPB Bali, Kanwil Pajak Bali,
Kanwil DJKN Balinusra dan Kanwil Bea dan Cukai NTB dan NTT ,Balai Diklat
Keuangan Denpasar, Local Expert Kemenkeu dari Universitas Udayana Bali serta
Media Massa di Bali baik cetak maupun online.
Dalam
acara tersebut dipaparkan terkait
laporan ALCo Regional Provinsi Bali periode realisasi sampai dengan edisi
Maret 2023. Selain itu juga dilakukan diskusi current issues/isu strategis di
regional Bali.
Press
conference ini juga membahas terkait data realisasi pendapatan sampai dengan
periode pelaporan bulanan sampai dengan edisi Maret 2023, analisis deviasi realisasi
terhadap proyeksi dan potensi shortfall atau surplus pendapatan Pajak, Bea dan
Cukai serta PNBP beserta penyebabnya serta current issue di regional yang
mempunyai implikasi terhadap perekonomian di provinsi Bali. Suasana menjadi
semakin menarik karena dengan dibukanya sesi tanya jawab kepada wartawan yang
hadir pada acara tersebut.
Sebagai
informasi tambahan, Press Conference yang dipublikasikan secara luas
kepada masyarakat ini merupakan wujud keterbukaan informasi publik terkait APBN
di wilayah provinsi Bali yang diharapkan
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi semakin baik khususnya di sektor
pariwisata.